Cara Hitung NAB Reksadana Lengkap dengan Contohnya

Minggu, 09 Februari 2025 | 11:31:12 WIB
Cara hitung NAB reksadana

Cara hitung NAB reksadana adalah hal yang perlu dipahami oleh para investor reksa dana, terutama untuk mengetahui kinerja investasi mereka dengan lebih jelas.

NAB atau Nilai Aktiva Bersih merupakan salah satu indikator utama dalam produk reksa dana. Angka NAB ini bisa digunakan sebagai acuan untuk menilai bagaimana kinerja manajer investasi dalam mengelola dana. 

Dengan memahami cara menghitung NAB, investor bisa lebih bijak dalam mengambil keputusan investasi. Berikut adalah penjelasan lebih lengkapnya mengenai cara hitung NAB reksadana.

Sekilas tentang NAB Reksadana

Nilai Aktiva Bersih (NAB) adalah nilai total aset yang dimiliki oleh suatu reksa dana, yang kemudian dikurangi dengan nilai kewajiban (liabilities), dan hasilnya dibagi dengan jumlah unit reksa dana yang beredar. 

Dengan kata lain, NAB menggambarkan nilai bersih dari setiap unit reksa dana. Ketika kamu ingin membeli unit reksa dana, harga yang harus dibayar untuk setiap unit tersebut adalah NAB.

Oleh karena itu, memiliki pemahaman yang jelas tentang NAB sangat penting dalam proses investasi reksa dana.

Jenis Produk Reksadana dan Karakteristiknya

1. Reksa Dana Saham

Pada jenis ini, Manajer Investasi akan mengalokasikan dana para investor untuk membeli saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Keuntungan yang diperoleh berasal dari kenaikan harga saham yang sudah dibeli.

2. Reksa Dana Campuran

Sesuai dengan namanya, Manajer Investasi akan menempatkan dana investor pada berbagai jenis instrumen, seperti saham (ekuitas), surat utang (obligasi), dan pasar uang (deposito).

3. Reksa Dana Pendapatan Tetap

Reksa dana ini termasuk investasi dengan risiko menengah. Meskipun demikian, jenis investasi ini dapat memberikan tingkat pengembalian yang lebih tinggi dibandingkan bunga deposito pada umumnya.

4. Reksa Dana Pasar Uang

Jenis investasi ini memiliki risiko yang paling rendah dibandingkan dengan jenis lainnya, sehingga dapat dianggap sebagai pilihan investasi yang paling aman.

Cara Kerja NAB Reksadana

Cara kerja NAB reksadana cukup sederhana. Investor hanya perlu memperhatikan unit penjualan setiap produk reksadana dan NAB. 

Biasanya, produk reksadana dijual dalam satuan unit, dan investor akan membeli produk reksadana per unit berdasarkan harga NAB.

Sebagai contoh, jika modal yang diinvestasikan sebesar Rp750.000 dan harga NAB reksadana campuran di sebuah manajer investasi adalah Rp1.750, maka unit yang dimiliki oleh investor tersebut sekitar 428,57 unit.

Rumus yang digunakan dalam cara kerja ini adalah NAB/UP. Jadi, untuk mengetahui berapa unit yang akan dimiliki, kamu hanya perlu melihat harga NAB, tanpa harus menghafal rumusnya.

Untuk memahami NAB/UP, penting untuk memahami pengertian setiap istilah secara terpisah. NAB adalah harga bersih dari produk reksadana, sementara UP (unit penyertaan) adalah jumlah unit yang dimiliki oleh investor.

Dengan demikian, NAB/UP adalah harga wajar dari portofolio reksadana yang sudah bersih, dibagi dengan jumlah unit yang dimiliki investor pada saat itu. 

Perlu dicatat, nilai NAB/UP ini akan berubah setiap harinya, tergantung pada transaksi yang dilakukan oleh para investor.

Peran NAB Reksadana

Banyak investor yang menilai kinerja reksadana hanya berdasarkan NAB/UP, padahal peranan NAB/UP dalam reksadana tidak bisa dijadikan satu-satunya acuan untuk menilai baik atau buruknya kinerja reksadana tersebut. 

Oleh karena itu, sebagai investor, kamu perlu memahami bahwa kinerja reksadana sebaiknya dilihat dari riwayat keuntungan yang telah dihasilkan.

Sebenarnya, NAB/UP tidak mempengaruhi keputusan investasi dalam reksadana karena NAB/UP hanya menunjukkan bagaimana aset dasar dihitung. Jadi, nilai NAB/UP yang rendah tidak berarti dana investasi tersebut lebih buruk, begitu juga sebaliknya.

Kesimpulannya, dalam memilih investasi reksadana, penting bagi kamu untuk mengenali setiap jenis reksadana agar bisa memahami potensi imbal hasil serta risiko yang mungkin terjadi. 

Selain itu, kamu juga perlu memilih instrumen reksadana yang sesuai dengan profil risiko pribadi kamu.

Cara Hitung NAB Reksadana

Berdasarkan peraturan yang dikeluarkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), pada hari pertama penawaran umum (IPO) suatu reksadana, NAB/UP ditetapkan sebesar Rp1.000, sesuai dengan regulasi yang berlaku.

Setelah itu, perhitungan NAB/UP akan mengalami perubahan sesuai dengan fluktuasi nilai yang terjadi di pasar instrumen investasi. 

Secara umum, cara hitung NAB reksadana dilakukan dengan cara menjumlahkan total aktiva bersih dari seluruh dana yang dikelola (Asset Under Management/AUM), lalu membaginya dengan jumlah unit yang beredar.

Total aktiva bersih ini berasal dari nilai pasar setiap jenis aset investasi seperti saham, obligasi, surat berharga pasar uang, dan deposito, yang ditambah dengan dividen saham dan kupon obligasi, kemudian dikurangi biaya operasional reksadana seperti biaya manajer investasi (MI), biaya bank kustodian, dan biaya lainnya.

Itulah sebabnya, disebut dengan ‘aktiva bersih’, yang menyebabkan pergerakan NAB/UP reksadana berubah setiap hari, mengikuti pergerakan pasar instrumen investasi yang ada dalam portofolio reksadana tersebut.

Untuk lebih memahami cara menghitung NAB reksadana, mari kita lihat contoh berikut:

Misalnya, kamu ingin berinvestasi di reksadana yang tersedia di marketplace investasi Bareksa, yang saat ini tidak mengenakan biaya pembelian atau penjualan reksadana.

Halaman :

Terkini

KPR Aman Dengan Cicilan Maksimal 35 Persen Gaji

Senin, 08 September 2025 | 17:27:30 WIB

Gen Z Indonesia Didorong Cerdas Atur Finansial

Senin, 08 September 2025 | 17:27:27 WIB

Mudah Menukarkan Uang Rusak di Bank Indonesia

Senin, 08 September 2025 | 17:27:24 WIB

Investasi Mudah dan Aman Bagi Perintis Pemula

Senin, 08 September 2025 | 17:27:21 WIB

Pertumbuhan Investor Pasar Modal RI Meningkat Pesat

Senin, 08 September 2025 | 17:27:17 WIB