JAKARTA - Pada tahun 2024, industri aset kripto di Indonesia mencatat pertumbuhan yang sangat menakjubkan, menjadikannya salah satu sektor yang paling dinamis dalam ekosistem ekonomi digital Indonesia. Menurut data terkini dari Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti), jumlah investor kripto di Indonesia mencapai 22,91 juta, meningkat 23,77% dibanding tahun sebelumnya. Nilai transaksi aset kripto pun mengalami lonjakan drastis, mencapai Rp650,61 triliun atau naik 335,91% dari tahun 2023 yang hanya tercatat sebesar Rp149,25 triliun.
Potensi Besar Ekosistem Aset Digital di Indonesia
Tirta Karma Senjaya, Kepala Bappebti, menyatakan keyakinannya bahwa Indonesia memiliki potensi besar dalam sektor aset digital ini. Ia menyatakan bahwa, "Perdagangan aset kripto dapat menjadi salah satu strategi pemerintah untuk mempercepat, menciptakan, dan mendorong upaya pengembangan ekonomi digital Indonesia." Pernyataan ini disampaikannya dalam acara Indonesia Crypto Outlook (ICO) 2025 yang digelar di Jakarta pada Jumat, 7 Februari.
Ini menunjukkan bahwa sektor ini tidak hanya memberikan keuntungan bagi para investor tetapi juga berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi negara. Dengan semakin banyaknya investor dan transaksi, pemerintah diharapkan dapat mendukung dan mengatur industri ini dengan baik untuk memastikan pertumbuhan yang berkelanjutan sambil melindungi konsumen.
Komitmen OJK dalam Mengawasi Perkembangan Kripto
Sementara itu, Dino Milano Siregar, Kepala Departemen Pengawasan Inovasi Teknologi Sektor Keuangan, Aset Keuangan Digital, dan Aset Kripto Otoritas Jasa Keuangan (OJK), menegaskan komitmen OJK dalam mengawal perkembangan dan penguatan penyelenggaraan perdagangan Aset Keuangan Digital. Dino menyatakan pentingnya menjaga stabilitas sektor keuangan sembari memastikan pelindungan konsumen. Hal ini relevan mengingat tugas pengawasan aset kripto direncanakan akan beralih dari Bappebti ke OJK pada 2025.
Pertumbuhan Signifikan di Asia Tenggara
Penelitian yang dilakukan oleh Asosiasi Blockchain dan Pedagang Aset Kripto Indonesia (ABI-Aspakrindo) bersama ICN Coinvestasi menunjukkan bahwa Indonesia mengalami pertumbuhan signifikan dalam adopsi kripto, naik ke posisi ketiga dalam indeks adopsi global pada 2024. Ini menjadikan Indonesia sebagai pemimpin di Asia Tenggara, diikuti oleh Vietnam dan Filipina pada posisi kelima dan kedelapan.
CEO baru Tokocrypto, Calvin Kizana, mengungkapkan bahwa investor kripto di Indonesia tersebar merata di berbagai wilayah, dengan Jawa dan Bali menyumbang sekitar 83% dari total investor. Provinsi Jawa Barat memiliki konsentrasi tertinggi mencapai 24,6%. "Total kapitalisasi pasar kripto naik +45,7% (US$1,07 triliun) hingga menutup kuartal IV 2024 di angka US$3,40 triliun," ujar Calvin. Meskipun sempat kehilangan momentum pada kuartal III, pasar kembali pulih pada pertengahan kuartal IV berkat kemenangan Donald Trump dalam Pemilihan Presiden Amerika Serikat dan derasnya arus masuk investor institusional di AS.
Momen Penting bagi Bitcoin dan Lonjakan Percakapan di Media Sosial
Kuartal IV 2024 menjadi momen krusial bagi bitcoin (BTC), di mana nilainya melampaui US$100.000 untuk pertama kalinya pada 9 Desember, mencapai titik tertinggi US$108.135 sebelum sedikit menurun dan menutup tahun di US$93.508. Ini mewakili peningkatan +121,5% dari awal tahun 2024.
Selain itu, data dari Social Media Monitoring Dataxet Sonar menunjukkan bahwa perbincangan terkait kripto di media sosial mengalami peningkatan sebesar 419% sepanjang tahun 2024. Percakapan seputar kripto mengalami fluktuasi, dengan puncak terjadi pada bulan Maret, Juli, dan Oktober hingga Desember. Lonjakan ini dipicu oleh berbagai faktor, termasuk edukasi dari influencer, penggunaan bitcoin sebagai alat transaksi di Rusia, serta investasi dari MicroStrategy. Kemenangan Donald Trump juga berkontribusi pada kenaikan signifikan dalam diskusi seputar kripto di media sosial.
Dengan potensi yang terus berkembang dan peraturan yang semakin matang, industri aset kripto di Indonesia tampaknya siap untuk memainkan peran penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi digital di tahun-tahun mendatang. Pemerintah dan lembaga terkait diharapkan dapat terus memfasilitasi perkembangan ini dengan kebijakan yang mendukung serta pengawasan yang efektif, memastikan bahwa energi dan antusiasme di sektor ini dapat terwujud dalam bentuk keuntungan ekonomi yang nyata bagi seluruh masyarakat Indonesia.