Proses Lelang Proyek Tol Terpanjang di Bali Ditunda, Ini Alasannya

Jumat, 07 Februari 2025 | 20:25:32 WIB
Proses Lelang Proyek Tol Terpanjang di Bali Ditunda, Ini Alasannya

JAKARTA - Proses lelang proyek pembangunan Jalan Tol Gilimanuk-Mengwi yang menjadi jalan tol terpanjang di Bali tiba-tiba mengalami penundaan. Keputusan ini mengejutkan banyak pihak mengingat proyek ini diharapkan dapat menjadi solusi permasalahan kemacetan di Bali. Penundaan ini memunculkan berbagai spekulasi terkait penyebab dan dampaknya terhadap jadwal penyelesaian proyek tersebut.

Alasan Penundaan

Menurut Ketua Panitia Pelelangan Pengusahaan Jalan Tol sekaligus Anggota Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Unsur Pemangku Kepentingan, Sony Sulaksono Wibowo, penundaan ini disebabkan oleh perlunya penghitungan ulang terhadap proporsi dukungan pemerintah. "Perhitungan proporsi dukungan pemerintah harus dihitung ulang dan akan berpengaruh dengan nilai investasi," ujar Sony saat diwawancarai oleh CNBC Indonesia pada Jumat, 7 Februari 2025.

Penundaan ini memunculkan pertanyaan apakah hal tersebut dipengaruhi oleh pemotongan anggaran Kementerian Pekerjaan Umum (PU) yang mencapai Rp 81,38 triliun. Namun, Sony menyatakan bahwa pemotongan tersebut tidak memiliki hubungan langsung dengan penundaan lelang proyek tol ini. "Sepertinya tidak. Tol umumnya dengan skema KPBU (Kerjasama Pemerintah Badan Usaha) dan tidak terlalu tergantung pada APBN," tambahnya.

Sony juga menegaskan bahwa pihaknya masih menunggu keputusan dari Menteri PU, Dody Hanggodo, untuk menentukan kelanjutan proses lelang di tahun ini. “Belum ada arahan dari Pak Menteri. BPJT kan perpanjangan kebijakan menteri terkait dengan KPBU Tol,” jelasnya lebih lanjut.

Rincian Penundaan

Pengumuman penundaan ini telah disampaikan dalam surat resmi dengan nomor 01/BOJT/GLMW.2/2025 yang ditandatangani oleh Sony pada 4 Februari 2025. Dalam surat tersebut dinyatakan bahwa proses prakualifikasi akan ditunda hingga pengumuman lebih lanjut, dan jadwal pendaftaran serta pemasukan dokumen prakualifikasi akan diumumkan kemudian.

Surat yang berisi penundaan ini mencakup ketentuan bahwa apabila terdapat kesalahan dalam pengumuman, panitia berhak mengubahnya sesuai kebijakan yang berlaku. Hal ini memberikan fleksibilitas bagi panitia untuk menyesuaikan proses prakualifikasi jika diperlukan.

Rencana Proyek

Jalan Tol Gilimanuk-Mengwi direncanakan akan dibagi menjadi tiga seksi dengan rincian sebagai berikut: Seksi 1 Gilimanuk-Pekutatan sepanjang 53,6 km, Seksi 2 Pekutatan-Soka sepanjang 24,3 km, dan Seksi 3 Soka-Mengwi sepanjang 18,9 km. Dengan total panjang 96,84 km, proyek ini membutuhkan investasi sebesar Rp24,98 triliun dan diharapkan selesai pada tahun 2028.

Proyek ini diharapkan mampu mempersingkat waktu tempuh dari Gilimanuk ke Denpasar dari yang sebelumnya 5-7 jam menjadi hanya sekitar 1,5-2 jam. Selain itu, proyek ini bertujuan meratakan ekonomi Bali yang saat ini hanya terkonsentrasi pada 9% wilayah Bali, serta meningkatkan efisiensi distribusi transportasi.

Keunikan dari proyek tol ini adalah rencana pembangunan jalur khusus untuk sepeda dan sepeda motor, yang akan menjadi daya tarik tersendiri dan fasilitas yang bermanfaat bagi masyarakat.

Dampak Ekonomi dan Sosial

Pembangunan tol ini diharapkan dapat memberikan dampak positif yang signifikan terhadap perkembangan ekonomi dan sosial di Bali. Infrastruktur jalan tol yang efisien akan membuka akses baru yang lebih cepat dan mudah ke berbagai daerah, sehingga dapat meningkatkan arus barang dan jasa.

Dengan adanya jalur khusus roda dua, tol ini juga memberikan perhatian lebih pada kendaraan non-mobil yang merupakan salah satu moda transportasi utama di Bali. Hal ini dapat mendukung mobilitas masyarakat lokal dan wisatawan dengan lebih nyaman dan aman.

Masa Depan Proyek

Keputusan penundaan ini tentunya mempengaruhi berbagai stakeholder yang terkait dengan proyek tol ini. Mulai dari pemerintah, investor, hingga masyarakat, semua berharap agar keputusan akhir dari Menteri PU segera diputuskan agar proyek ini dapat berjalan sesuai rencana.

Pemerintah harus memastikan bahwa langkah-langkah selanjutnya akan diambil dengan mempertimbangkan kondisi ekonomi dan kebutuhan masyarakat sehingga proyek tol ini dapat selesai tepat waktu dan memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi masyarakat Bali.

Dengan menyelesaikan permasalahan regulasi dan investasi, proyek tol Gilimanuk-Mengwi ini akan menjadi salah satu solusi integral untuk menyelesaikan masalah kemacetan dan membuka potensi ekonomi baru di Bali. Diharapkan langkah-langkah yang diambil ke depan dapat memfasilitasi kelanjutan pembangunan infrastruktur penting ini demi kemajuan Bali dan Indonesia.

Terkini

Danantara Jadi Pilar Strategis Kemandirian Fiskal Indonesia

Rabu, 10 September 2025 | 18:30:22 WIB

Hutama Karya Rayakan Harhubnas Dengan Jembatan Ikonik

Rabu, 10 September 2025 | 18:30:21 WIB

Jasa Marga Tingkatkan Layanan Tol Cipularang Padaleunyi

Rabu, 10 September 2025 | 18:30:19 WIB

Waskita Karya Garap Proyek Budidaya Ikan Nila

Rabu, 10 September 2025 | 18:30:17 WIB