Rabu, 10 September 2025

BMKG Ingatkan Gelombang Tinggi, Waspada Seluruh Perairan

BMKG Ingatkan Gelombang Tinggi, Waspada Seluruh Perairan
BMKG Ingatkan Gelombang Tinggi, Waspada Seluruh Perairan

JAKARTA - BMKG kembali mengeluarkan peringatan dini terkait gelombang tinggi yang berpotensi muncul di sejumlah perairan Indonesia pada 10-13 September 2025. Peringatan ini disampaikan untuk memastikan keselamatan nelayan, nahkoda ferry, serta armada kapal besar yang melintas di wilayah perairan rawan gelombang.

Menurut data BMKG yang dirilis Rabu, 10 September 2025, kecepatan angin tertinggi saat ini terpantau di Samudra Hindia barat Kepulauan Mentawai hingga Lampung, serta di Samudra Hindia selatan Banten. Di wilayah utara Indonesia, angin bergerak dari tenggara ke barat daya dengan kecepatan 4-20 knot, sedangkan arah angin di selatan bergerak ke tenggara dengan kecepatan 6-25 knot.

Peringatan Gelombang Tinggi

Baca Juga

ESDM Dorong Green Hydrogen Wujudkan Energi Bersih

Merujuk peringatan dini BMKG, gelombang tinggi 2,5-4 meter berpotensi terjadi di sejumlah perairan yang berbatasan dengan Samudra Hindia. Wilayah yang diprediksi mengalami peningkatan gelombang meliputi sebelah barat Kepulauan Mentawai, barat Bengkulu, Lampung, selatan Jawa Barat hingga Jawa Timur, serta selatan Bali dan Nusa Tenggara.

Selain itu, gelombang setinggi 1,25-2,5 meter diperkirakan terjadi di perairan lain, antara lain Samudra Hindia sebelah barat Aceh dan Kepulauan Nias, Laut Sawu, Laut Maluku, beberapa bagian Laut Arafuru, Laut Flores, Samudra Pasifik utara Maluku, dan perairan utara Papua.

BMKG menekankan pentingnya kewaspadaan bagi pelaut di seluruh perairan Indonesia, terutama bagi nelayan dengan kapal ikan. Nelayan diminta memperhatikan angin yang lebih dari 15 knot dan gelombang yang tinggi melebihi 1,25 meter.

"Kami mengimbau seluruh nelayan agar memantau kondisi cuaca secara rutin. Gelombang tinggi dan angin kencang bisa membahayakan keselamatan di laut," ujar perwakilan BMKG.

Arahan untuk Kapal dan Armada Besar

Bagi kapal tongkang, BMKG memperingatkan agar memperhatikan kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang lebih dari 1,5 meter. Nahkoda ferry juga diminta waspada saat angin melebihi 21 knot dan gelombang mencapai 2,5 meter.

Sementara itu, armada besar seperti kapal kargo dan kapal pesiar wajib memantau kondisi ketika kecepatan angin mencapai 27 knot dan tinggi gelombang menyentuh 4 meter. Pengawasan ini penting untuk mencegah risiko kecelakaan di laut, mengingat gelombang tinggi dapat memengaruhi stabilitas kapal besar.

Potensi Dampak dan Keselamatan Laut

BMKG menjelaskan bahwa gelombang tinggi terjadi akibat interaksi angin laut dan tekanan atmosfer yang bergerak cepat. Kondisi ini diprediksi meningkat di wilayah yang berbatasan langsung dengan Samudra Hindia, sehingga menjadi perhatian utama bagi transportasi laut dan nelayan tradisional.

Selain itu, BMKG juga menekankan agar para pelaut selalu memperbarui informasi cuaca sebelum berangkat, menggunakan peralatan komunikasi yang memadai, dan menyiapkan jalur evakuasi jika gelombang tinggi terjadi secara tiba-tiba. Dengan pemantauan ini, risiko kecelakaan dapat diminimalkan.

Waspada di Seluruh Perairan Indonesia

BMKG menyarankan agar seluruh kapal tetap siaga di perairan rawan gelombang tinggi. Informasi terkini dapat diperoleh melalui BMKG, termasuk pembaruan arah angin, kecepatan angin, dan tinggi gelombang. Kewaspadaan ini tidak hanya berlaku untuk kapal kecil, tetapi juga armada besar, yang memiliki risiko lebih tinggi jika terkena gelombang ekstrem.

"Kami ingin memastikan keselamatan semua pelaut, baik nelayan, nahkoda ferry, maupun kapal besar. Gelombang tinggi merupakan fenomena alam yang bisa berubah cepat, sehingga pemantauan terus-menerus sangat penting," jelas perwakilan BMKG.

Tips Keselamatan di Laut

BMKG juga memberikan beberapa tips bagi pelaut menghadapi gelombang tinggi:

Selalu memeriksa prakiraan cuaca sebelum berangkat.

Memastikan semua alat komunikasi dan navigasi berfungsi dengan baik.

Mengurangi muatan berlebih untuk menjaga keseimbangan kapal.

Memakai life jacket dan peralatan keselamatan lainnya.

Memiliki jalur evakuasi yang jelas dan siap digunakan.

Dengan langkah-langkah ini, risiko kecelakaan akibat gelombang tinggi dapat diminimalkan, sekaligus memastikan keselamatan awak kapal dan penumpang.

Peringatan dini BMKG untuk gelombang tinggi 2,5-4 meter di beberapa perairan Indonesia menjadi pengingat bagi seluruh pelaut untuk tetap waspada. Prediksi ini mencakup perairan Samudra Hindia, selatan Jawa, Bali, Nusa Tenggara, serta Laut Flores hingga Papua.

Selain itu, gelombang 1,25-2,5 meter di wilayah Samudra Hindia barat Aceh, Laut Sawu, Laut Maluku, dan beberapa bagian Laut Arafuru juga harus menjadi perhatian. BMKG menegaskan bahwa kewaspadaan, pemantauan rutin, serta persiapan keselamatan adalah kunci utama untuk mengurangi risiko kecelakaan di laut.

Dengan informasi yang akurat dan langkah antisipatif, pelaut dapat tetap menjalankan aktivitas di laut dengan aman meski menghadapi gelombang tinggi. BMKG mengimbau seluruh pihak agar selalu memperbarui informasi cuaca dan mematuhi panduan keselamatan laut demi melindungi jiwa dan harta benda.

Sutomo

Sutomo

teropongbisnis.id adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

Proyek Tol Kataraja PIK 2 Dukung Pergerakan Transportasi Efisien

Proyek Tol Kataraja PIK 2 Dukung Pergerakan Transportasi Efisien

8 Mobil Listrik Modern Hadir dengan Aplikasi Canggih

8 Mobil Listrik Modern Hadir dengan Aplikasi Canggih

Makanan Tradisional Jepang Mendukung Umur Panjang Sehat

Makanan Tradisional Jepang Mendukung Umur Panjang Sehat

ASUS Zenbook Pro 14 Duo OLED: Laptop Dua Layar untuk Kreator

ASUS Zenbook Pro 14 Duo OLED: Laptop Dua Layar untuk Kreator

Kenaikan Cabai, Harga Sembako Jatim Masih Terkendali

Kenaikan Cabai, Harga Sembako Jatim Masih Terkendali