Pada fase pembangunan pertama telah menelan biaya sebanyak US$ 1,2-1,5 miliar yang akan dilanjutkan lagi pada fase kedua dengan nilai investasi sebesar US$ 2 miliar. Pembangunan pabrik sel baterai listrik di Karawang, Jawa Barat menjadi saksi nyata bahwa investor melihat Indonesia memiliki potensi yang besar dalam produksi sel baterai listrik, hal tersebut didukung sumberdaya nikel yang melimpah, diiringi dengan permintaan baterai listrik yang mengalami peningkatan. Pertumbuhan penjualan kendaraan listrik mendorong permintaan baterai, pemintaan baterai kendaraan listrik mencapai 750 GWh pada tahun 2023, naik 40% dibandingkan tahun 2022. Selain itu juga, kebijakan pemerintah yang sangat mendukung hilirisasi serta akselerasi penggunaan kendaraan listrik, ditambah surplus tenaga kerja yang produktif di Indonesia menjadikan faktor-faktor tersebut sebuah nilai yang menjanjikan bagi investor membangun pabrik sel baterai listrik di Indonesia.