Indonesia Mining Summit 2024 Batubara Tetap Menjadi Andalan Perekonomian Nasional

Rabu, 04 Desember 2024 | 17:35:56 WIB
Indonesia Mining Summit 2024 Batubara Tetap Menjadi Andalan Perekonomian Nasional

JAKARTA- Indonesia kembali menegaskan komitmennya dalam menjalankan transisi energi dengan mempertahankan pemanfaatan batubara sebagai energi unggulan hingga tahun 2060. Hal ini disampaikan oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia dalam acara Indonesia Mining Summit (IMS) 2024 yang digelar di Jakarta, Rabu, 4 Desember 2024.

Dalam pidatonya di depan sekitar 800 peserta yang hadir, Menteri Bahlil menekankan bahwa meskipun Indonesia berkomitmen untuk mencapai target emisi nol bersih, batubara tetap menjadi pilar penting dalam perekonomian nasional. "Perlahan-lahan kita akan masuk pada energi terbarukan. Namun, selama batubara (masih) sebagai salah satu energi yang cukup kompetitif, murah, dan menghasilkan biaya yang kompetitif, tidak usah ragu. Jadi, perusahaan-perusahaan batubara, lanjut terus. Tidak ada masalah kalau produksi bagus, PNBP (penerimaan negara bukan pajak) bagus, dan pertumbuhan ekonomi bagus," ujar Bahlil.

Dalam konteks global yang terus mendorong penggunaan energi hijau, Bahlil menekankan pentingnya menyesuaikan transisi energi dengan kekuatan ekonomi dalam negeri. "Somutasi kita dengan baseline negara-negara yang sudah maju berbeda," tambahnya, menjelaskan bahwa teknologi energi bersih saat ini masih terbilang mahal dan ekonomi Indonesia belum cukup kuat untuk melakukan transisi penuh.

Selain itu, Bahlil juga menegaskan bahwa selama masih tersedia pasokan batubara yang melimpah, Indonesia akan tetap memanfaatkannya sebagai sumber energi. Banyak negara maju, termasuk negara-negara di Eropa, masih memanfaatkan batubara asal Indonesia. "Beban atau tanggung jawab kita berbeda dengan negara-negara maju yang sudah jauh lebih dulu berkontribusi pada pemanasan global," tutur Bahlil.

Namun demikian, pemerintah tidak menutupi pentingnya langkah hilirisasi di sektor pertambangan. Bahlil mendesak para pengusaha tambang untuk menginvestasikan keuntungan dalam kegiatan eksplorasi guna memetakan cadangan komoditas tambang serta mendukung ekosistem baterai kendaraan listrik. "Sekarang, smelter-smelter yang kita bangun itu mulai didorong untuk blending (dicampur). Sebagian pakai gas, sebagian lagi boleh masuk batubara. Tapi, produk kita di global tentu harganya akan berbeda dengan yang 100 persen energi terbarukan," jelas Bahlil.

Ketua Indonesia Mining Association (IMA), Rachmat Makkasau, yang juga hadir dalam acara tersebut, menekankan pentingnya energi dalam proses hilirisasi industri pertambangan di Indonesia. "Buat kami, energi adalah salah satu faktor utama untuk menyukseskan industrialisasi di Indonesia. Kita bisa mem-promote kedatangan investor, mengolah produk-produk tambang menjadi baterai dan lainnya, tapi energi menjadi kunci. Kalau energi kemahalan, tidak ada yang masuk," ucap Rachmat.

Berdasarkan data Kementerian ESDM, produksi batubara nasional pada 2023 mencapai 775,2 juta ton, melampaui target sebesar 694,5 juta ton. Pemanfaatan batubara untuk kebutuhan domestik sebanyak 213 juta ton, yang berarti 75 persen dari keseluruhan produksi diekspor. Batubara, dengan kontribusinya sebesar 67,66 persen, tetap mendominasi bauran energi ketenagalistrikan di Indonesia pada 2023.

Sebagai langkah ke depan, Indonesia harus menemukan keseimbangan antara memenuhi komitmen untuk mencapai emisi nol bersih pada 2060 dan memanfaatkan sumber daya batubaranya secara optimal. Dengan fokus pada hilirisasi dan inovasi, Indonesia diharapkan dapat memanfaatkan kekayaan alamnya untuk pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan sambil mempercepat transisi menuju energi yang lebih ramah lingkungan.

Indonesia Mining Summit 2024 tidak hanya menawarkan pencerahan tentang strategi energi nasional yang masih mengandalkan batubara, tetapi juga menekankan urgensi inovasi dan hilirisasi dalam menghadapi tantangan energi masa depan. Dengan langkah hati-hati dan strategis, Indonesia berharap dapat memaksimalkan potensi ekonominya sambil mempertahankan komitmennya terhadap keberlanjutan lingkungan.

Terkini