JAKARTA – PT Perusahaan Gas Negara (PGN) Tbk mengambil langkah strategis dengan menjalin kerja sama bersama Badan Gizi Nasional (BGN) guna mendukung Program Makan Bergizi Gratis (MBG). Inisiatif ini tidak hanya bertujuan untuk mendistribusikan makanan bergizi ke seluruh pelosok Indonesia, namun juga menggunakan energi bersih gas bumi sebagai sumber energi utama dalam penyediaan makanan tersebut.
Pada Rabu, 4 Desember 2024, di Jakarta, Direktur Utama PGN, Arief Setiawan Handoko, menjelaskan bahwa PGN akan menyediakan pasokan gas bumi melalui jaringan pipa gas dan Compressed Natural Gas (CNG), lengkap dengan infrastruktur pendukung. Hal ini akan diimplementasikan di berbagai wilayah yang sudah dilayani PGN. “Kami sangat mengapresiasi dapat bekerja sama dengan BGN. PGN diberikan kesempatan untuk berkiprah dalam menyukseskan program pemerintah. Kami akan mendukung penuh, gas bumi dimanfaatkan sebagai sumber energi dalam proses penyediaan makanan bergizi oleh satuan pelayanan gizi,” ujarnya.
Arief juga menekankan bahwa kerja sama ini sejalan dengan tujuan pemerintah untuk mencapai swasembada energi, sekaligus menambah optimalisasi pemanfaatan energi domestik yang bersih. Tekad ini juga tercermin dalam penandatanganan nota kesepahaman antara PGN dan Badan Gizi Nasional, yang dilakukan oleh Kepala BGN, Dadan Hindayana, dan Direktur Utama PGN, Arief Setiawan Handoko. Kesepakatan ini resmi dimulai pada 2 Desember 2024.
PGN telah menanggapi penugasan dari Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir, kepada delapan BUMN, termasuk PGN, untuk berkolaborasi dengan Kementerian BUMN dan BGN dalam mendukung program MBG yang diinisiasi Presiden Prabowo. "PGN menyiapkan infrastruktur jaringan gas di perkotaan untuk sumber energi satuan pelayanan gizi guna memfasilitasi proses memasak makanan bergizi," jelas Erik dalam siaran pers yang dirilis oleh Kementerian BUMN pada 8 November 2024.
Selain menciptakan ketahanan energi, kerja sama ini dipandang sebagai langkah penting dalam gerakan pengurangan subsidi energi, terutama impor LPG. Kepala BGN, Dadan Hindayana menyatakan, “Kerja sama ini sangat potensial sebagai bagian dari pelaksanaan program MBG. Kita akan bersama-sama menjadikan satuan pelayanan gizi sebagai entry point pemanfaatan gas bumi. Mudah-mudahan kita juga dapat mendorong pemanfaatan gas bumi secara maksimal melalui program MBG dan mengurangi subsidi untuk impor LPG.”
BGN memperkirakan terdapat sekitar 30.000 satuan pelayanan gizi yang siap memanfaatkan gas bumi untuk kebutuhan memasak di dapur mereka. Penggunaan gas bumi, yang dikenal lebih ramah lingkungan dibandingkan energi fosil lainnya, dianggap sebagai langkah maju dalam pemenuhan nutrisi anak-anak Indonesia. Ini tidak hanya mendukung kemandirian energi tetapi juga memperkuat keamanan pasokan energi nasional.
PGN, dengan jangkauan operasinya yang mencakup 17 provinsi dan 73 kabupaten/kota di Indonesia, memainkan peran penting dalam kolaborasi ini. Dengan memanfaatkan infrastruktur beyond pipeline seperti CNG, PGN mampu menjangkau lokasi-lokasi yang sulit terjangkau oleh jaringan pipa, sehingga memastikan setiap satuan pelayanan gizi mendapatkan pasokan energi yang diperlukan sesuai kebutuhan.
Lebih jauh, penggunaan gas bumi domestik akan membantu mengurangi ketergantungan pada impor energi dan memitigasi beban subsidi negara. “PGN berkomitmen menjadi mitra strategis pemerintah dalam pendirian satuan pelayanan gizi. Semoga dapat memberi kebermanfaatan yang berkelanjutan terutama demi menyiapkan generasi berkompetensi tinggi menuju Visi Emas Indonesia 2045 dan menjadi peluang bagi PGN melakukan berbagai upaya untuk ketahanan energi Indonesia,” pungkas Arief.
Dukungan PGN dalam program MBG menandai tonggak penting dalam upaya kolektif untuk mencapai ketahanan pangan dan energi di Indonesia. Melalui program ini, harapannya, tidak hanya menjawab kebutuhan nutrisi masyarakat, tetapi juga mendukung ketahanan dan swasembada energi, menjadi landasan kokoh menuju Visi Indonesia Emas 2045.