Antam (ANTM) Pastikan Proyek Smelter Nikel Bersama CATL Siap Dimulai Awal 2025

Rabu, 04 Desember 2024 | 18:15:42 WIB
Antam (ANTM) Pastikan Proyek Smelter Nikel Bersama CATL Siap Dimulai Awal 2025

JAKARTA – PT Aneka Tambang Tbk. (Antam/ANTM), perusahaan tambang milik negara Indonesia, telah mengonfirmasi bahwa proyek smelter nikel dengan teknologi Rotary Klin Electric Furnace (RKEF) dan High Pressure Acid Leaching (HPAL) yang bekerjasama dengan konsorsium asal China, Contemporary Amperex Technology Co., Ltd. (CATL), akan mulai dibangun awal tahun 2025.

Dalam sebuah pernyataan resmi, Direktur Utama Antam, Nicolas D. Kanter, menyatakan bahwa proyek smelter nikel dengan teknologi RKEF direncanakan akan dimulai pada kuartal pertama atau kedua 2025. Sementara itu, pembangunan untuk smelter dengan teknologi HPAL akan menyusul pada kuartal ketiga tahun yang sama. "Pembangunan akan dimulai pada tahun 2025, di kuartal pertama kita akan memulai proyek RKEF, kemungkinan pada kuartal pertama atau kedua. Sedangkan untuk HPAL, rencananya pada kuartal ketiga," ujar Nico di Kompleks DPR RI, Rabu, 4 Desember 2024.

Proyek ini merupakan bagian dari strategi besar Antam dalam memperkuat posisi Indonesia sebagai pemain utama industri nikel global. Namun, meski ambisius, proyek ini masih menunggu persetujuan investasi luar negeri (Overseas Direct Investment/ODI) dari Pemerintah China. Nico mengungkapkan bahwa persetujuan ODI tersebut masih dalam proses, tetapi dia menegaskan bahwa tidak ada hambatan berarti dalam perjalanan menuju pelaksanaan proyek ini. "Kami telah mencapai tahap JV ketiga dan sedang menunggu persetujuan ODI untuk RKEF dan HPAL. Harapannya, semua bisa selesai sebelum akhir tahun ini, tetapi kini sudah memasuki Desember," lanjutnya.

Dalam usaha patungan ini, Antam memiliki porsi kepemilikan sebesar 30% dari proyek smelter nikel tersebut. Sisanya, sebanyak 70%, akan dimiliki oleh konsorsium CATL. Direktur Pengembangan Usaha Antam, I Dewa Bagus Wirantaya, menegaskan bahwa Antam telah mempersiapkan segala proses perizinan dengan optimal. "Kami terus melanjutkan persiapan perizinan bersama CATL," tutur Dewa di Jakarta, Kamis, 21 November 2024.

Untuk mendukung pembiayaan proyek ini, Antam telah menunjuk BNP Paribas China sebagai lead arranger. Tugas mereka adalah mengoordinasikan penggalangan dana dari sektor perbankan untuk mendukung proyek strategis ini. Dewa menjelaskan bahwa Antam juga sedang mengevaluasi berbagai pilihan lender yang potensial terlibat dalam pembiayaan proyek ini untuk memastikan kesesuaian dan kesiapan mereka.

Pengembangan industri nikel menjadi sangat krusial di tengah meningkatnya permintaan global terhadap bahan baku baterai kendaraan listrik. Indonesia, dengan cadangan nikel yang melimpah, berpotensi menjadi pemain kunci dalam industri ini. Proyek kolaboratif antara Antam dan CATL diharapkan mampu memberikan kontribusi signifikan, tidak hanya bagi kedua perusahaan tetapi juga bagi perekonomian Indonesia secara keseluruhan.

Selain dampak ekonomi, proyek ini diharapkan turut memajukan teknologi pengolahan mineral di Indonesia dan memberikan dampak positif bagi pengembangan sumber daya manusia dan transfer teknologi dari konsorsium luar negeri ke dalam negeri.

Antam dan CATL memiliki sejarah kerjasama yang telah dibangun dengan kuat. Latar belakang ini diharapkan mampu memuluskan seluruh proses, mulai dari persiapan hingga pelaksanaan proyek nantinya. Dengan kehadiran proyek ini, diharapkan dapat memacu pertumbuhan ekonomi daerah sekitar, serta membuka lapangan kerja baru bagi masyarakat setempat.

Dengan peluncuran proyek pada 2025, PT Aneka Tambang Tbk. optimis dapat mencapai target produksi dan ekspor yang lebih tinggi, sejalan dengan permintaan pasar nikel yang terus meningkat. Kedua perusahaan, baik Antam maupun CATL, berharap proyek ini dapat selesai sesuai jadwal, tanpa kendala besar yang dapat mengganggu timeline yang telah disusun.

Masa depan industri nikel Indonesia terlihat cerah dengan proyek smelter baru ini, dan semua mata kini tertuju pada keberhasilan kolaborasi antara pemain industri nikel terbesar Indonesia dan konsorsium teknologi dan kendaraan listrik asal China.

Terkini