Kilang Pertamina Balikpapan Gelar Major Emergency Drill, Ratusan Warga Dievakuasi dan Simulasi Picu Demo

Rabu, 04 Desember 2024 | 18:24:52 WIB
Kilang Pertamina Balikpapan Gelar Major Emergency Drill, Ratusan Warga Dievakuasi dan Simulasi Picu Demo

BALIKPAPAN – Pada Rabu, 4 Desember 2024, suara sirine panjang terdengar dari Kantor Besar Pertamina di sepanjang Jalan Minyak, Balikpapan, menandakan telah terjadi insiden di Kilang Pertamina setempat. Namun, alih-alih insiden sesungguhnya, sirine ini merupakan bagian dari simulasi Major Emergency Drill (MED) Level 3 yang diselenggarakan oleh PT Kilang Pertamina Indonesia (KPI) RU V Balikpapan.

Simulasi tersebut bertujuan untuk menguji kesiapan dan responsivitas tim dalam menangani situasi darurat berskala besar serta menanamkan prosedur penanganan yang tepat. Pjs. General Manager PT KPI RU V Balikpapan, Novie Handoyo Anto, menegaskan pentingnya latihan ini. “Terus terang kami tidak berharap kejadian sesungguhnya. Namun perlu dipahami, yang kami jaga adalah kilang minyak, dalam artian tidak boleh ada kebocoran karena bisa berdampak pada kebakaran lebih lanjut,” ujarnya.

Simulasi yang telah disiapkan secara matang ini meniru keadaan darurat sesungguhnya dengan cukup detail. Kendati demikian, kegiatannya sempat menyita perhatian masyarakat sekitar Kilang Pertamina. “Alhamdulillah, simulasi ini kami persiapkan dengan baik. Mudah-mudahan tidak kami pakai. Kondisi itu tentunya tidak kami harapkan. Jadi kami bersiap-siap terhadap berbagai hal tak diinginkan,” jelas Novie.

Dalam skenario latihan, kebocoran terjadi di kilang dan berlanjut menjadi ledakan yang memicu kebakaran. Kejadian ini berdampak pada para pekerja serta masyarakat sekitar, menyebabkan ratusan warga harus dievakuasi ke tempat yang aman. Namun, tidak semua warga menyadari bahwa peristiwa tersebut adalah simulasi, yang mengakibatkan aksi protes yang dilakukan oleh sejumlah warga yang merasa dirugikan.

Aksi demo spontan yang digelar oleh warga sekitar menuntut Pertamina bertanggung jawab atas kejadian ini. Ratusan massa yang mendatangi Kantor Besar Pertamina berhasil dihadang oleh aparat kepolisian. Dengan koordinasi yang baik antara manajemen RU V dan pihak kepolisian, aksi ini dapat ditangani dengan baik.

“Simulasi tadi menggambarkan ada suatu kebocoran yang sedang kami atasi. Namun terjadi eskalasi berupa ledakan yang memicu kebakaran. Kemudian berdampak pada pekerja yang sedang menangani kebocoran, dan ledakan itu juga berdampak kepada masyarakat sekitar,” tambah Novie Handoyo Anto.

Major Emergency Drill (MED) Level 3 ini termasuk dalam kategori kejadian paling serius yang bisa berdampak pada operasi bisnis Pertamina. PT KPI telah menyiapkan sekitar 70 persen dari total sumber daya untuk menghadapi skenario tersebut. "Tertinggi di level 3, karena memberikan dampak hingga ke bisnis Pertamina. Mudah-mudahan dengan skenario tersebut, semua potensi yang terjadi dapat menggambarkan apa yang harus kami tangani selanjutnya," imbuh Novie.

Simulasi ini tidak hanya menguji kesiapan dari sisi internal Pertamina namun juga menggambarkan tingkat koordinasi yang bisa dilakukan bersama stakeholders eksternal seperti kepolisian. Keberhasilan koordinasi ini menjadi penekanan dalam kesiapan menghadapi kejadian darurat sesungguhnya di masa depan.

Melalui latihan ini, PT Kilang Pertamina Indonesia terus menunjukkan komitmennya dalam menjaga keamanan dan keselamatan operasional di sekitarnya. Dengan persiapan matang dan perhatian serius terhadap setiap detail, diharapkan insiden yang tidak diinginkan dapat diminimalisir atau bahkan dihindari. Dukungan dan pengertian dari masyarakat sekitar juga menjadi kunci kelancaran simulasi semacam ini, untuk saling menjaga dan memahami prosedur keselamatan yang diterapkan.

Terkini