Pertamina Turunkan Harga Avtur 10 Persen di 19 Bandara, Dorong Efisiensi Sektor Penerbangan

Rabu, 04 Desember 2024 | 19:08:46 WIB
Pertamina Turunkan Harga Avtur 10 Persen di 19 Bandara, Dorong Efisiensi Sektor Penerbangan

TANGERANG - PT Pertamina, perusahaan minyak dan gas terkemuka di Indonesia, telah memberikan angin segar bagi industri penerbangan dengan mengumumkan penurunan harga bahan bakar avtur sebesar 10 persen. Kebijakan ini berlaku di 19 lokasi bandara yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia, termasuk beberapa bandara terpadat yang menjadi tulang punggung transportasi udara di tanah air.

Langkah strategis Pertamina ini diharapkan mampu memberikan dampak positif, tidak hanya bagi operasional maskapai penerbangan, tetapi juga bagi penumpang yang mungkin merasakan harga tiket yang lebih terjangkau. Penyesuaian harga avtur ini merupakan salah satu upaya Pertamina untuk meningkatkan efisiensi biayanya dan membantu maskapai dalam mengatasi berbagai tantangan ekonomi yang dihadapi selama beberapa tahun terakhir.

Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga, Riva Siahaan, menjelaskan lebih lanjut mengenai keputusan perusahaan. "Yang besar di Cengkareng, Juanda, Bali, Makassar, sisanya di Indonesia timur, nah yang jadi acuan itu justru Bandara Soetta," ungkapnya saat ditemui di Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) pada Rabu, 4 Desember 2024.

Bandara Soetta, yang berlokasi di Tangerang, memang sudah lama menjadi indikator utama dalam penetapan harga avtur di Indonesia. Sebagai bandara internasional tersibuk di tanah air, Soetta memegang peranan penting dalam mendistribusikan bahan bakar kepada maskapai yang beroperasi di negeri ini.

Selain Bandara Soetta, beberapa bandara besar lainnya seperti Juanda di Surabaya, Ngurah Rai di Bali, dan Sultan Hasanuddin di Makassar juga termasuk dalam daftar lokasi di mana penurunan harga avtur ini diberlakukan. Penurunan harga di bandara-bandara ini diharapkan dapat menggerakkan roda ekonomi lokal dan nasional, seiring dengan meningkatnya aktivitas penerbangan.

Menurut data yang diperoleh, sektor penerbangan merupakan salah satu industri yang paling terdampak oleh fluktuasi harga bahan bakar. Sebagai komponen biaya terbesar dalam operasional penerbangan, avtur memainkan peran krusial dalam menentukan keberlanjutan dan profitabilitas maskapai. Oleh karena itu, setiap penurunan harga bahan bakar ini dipandang sebagai peluang untuk meringankan beban operasional dan menawarkan harga tiket yang lebih kompetitif kepada para penumpang.

Penurunan harga avtur di 19 bandara pilihan Pertamina ini juga dianggap sebagai langkah sinergi dengan program pemerintah dalam mendorong pertumbuhan pariwisata dan mobilisasi masyarakat. Dengan lebih terjangkaunya biaya perjalanan udara, wisatawan domestik dan internasional diharapkan dapat menikmati akses yang lebih mudah ke berbagai destinasi di Indonesia, yang pada akhirnya juga mendukung perekonomian lokal dalam sektor pariwisata dan jasa pendukung lainnya.

Pertamina, sebagai salah satu BUMN terbesar di Indonesia, menyadari betul peran strategisnya dalam memfasilitasi perkembangan ekonomi nasional. Oleh karena itu, langkah ini sejalan dengan komitmen perusahaan untuk terus memberikan solusi energi yang efektif sekaligus berkelanjutan bagi masyarakat dan industri.

Tidak hanya memberikan dampak positif bagi dunia penerbangan, penyesuaian harga avtur ini juga dipandang sebagai upaya Pertamina untuk menjaga stabilitas pasokan energi di tengah tantangan global yang semakin kompleks. Situasi ini semakin krusial mengingat perkembangan geopolitik dan dinamika pasar energi dunia yang seringkali tidak dapat diprediksi.

Pada akhirnya, inisiatif ini mencerminkan kolaborasi yang harmonis antara PT Pertamina, pelaku industri penerbangan, dan pemerintah dalam mencapai tujuan bersama. Dampak dari langkah ini diharapkan akan dapat dirasakan dalam waktu dekat, seiring dengan terus meningkatnya aktivitas penerbangan dan perekonomian nasional.

Dengan adanya penurunan harga avtur yang signifikan ini, Pertamina menegaskan kembali posisinya sebagai pemimpin dalam industri energi nasional, sementara terus berupaya memberikan kontribusi bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat luas. Langkah ini diharapkan menjadi awal dari berbagai terobosan lain di masa yang akan datang.

Terkini