Pertamina Terima Bayaran Subsidi dari Pemerintah Sebesar Rp111,4 Triliun: Langkah Strategis Menuju Energi Berkelanjutan

Kamis, 05 Desember 2024 | 11:19:45 WIB
Pertamina Terima Bayaran Subsidi dari Pemerintah Sebesar Rp111,4 Triliun: Langkah Strategis Menuju Energi Berkelanjutan

JAKARTA-PT Pertamina (Persero) baru saja menerima pembayaran kompensasi bahan bakar minyak (BBM) dari pemerintah melalui Kementerian Keuangan sebesar Rp111,43 triliun. Pembayaran ini termasuk pajak dan merupakan bagian dari utang kompensasi terkait penyaluran Jenis BBM Tertentu (JBT) solar dan Jenis BBM Khusus Penugasan (JBKP) pertalite untuk periode kuartal IV-2023 hingga kuartal II-2024. Langkah ini menjadi bukti komitmen pemerintah dalam mendukung peran Pertamina sebagai penyedia energi utama di Indonesia.

"**Penerimaan ini merupakan wujud nyata dukungan pemerintah terhadap Pertamina dalam menjalankan perannya sebagai penyedia energi di seluruh pelosok negeri,**" ungkap Simon Aloysius Mantiri, Direktur Utama PT Pertamina (Persero), seperti dikutip dalam pernyataan tertulis pada Kamis, 5 Desember 2024.
 

Komitmen Pertamina terhadap Kemandirian Energi

Pembayaran kompensasi ini menunjukkan kepedulian pemerintah terhadap pentingnya menjaga keberlangsungan distribusi energi di Indonesia. Pada kuartal II-2024, dana kompensasi yang diterima Pertamina mencapai Rp38,03 triliun (termasuk pajak) atau Rp34,26 triliun jika tidak termasuk pajak.

Simon Aloysius Mantiri menegaskan bahwa Pertamina berkomitmen mendukung program pemerintah untuk mewujudkan kemandirian energi, dengan fokus pada ketahanan, ketersediaan, dan keberlanjutan energi. "Kami memfokuskan bisnis kami melalui strategi pertumbuhan ganda yang dirancang untuk memperkuat ketahanan energi Indonesia sekaligus mengembangkan bisnis rendah karbon untuk transisi energi," katanya.
 

Optimalisasi Distribusi Subsidi dan Non-Subsidi

Sebagai bagian dari misinya untuk memastikan energi yang lebih berkelanjutan, Pertamina terus mengoptimalkan distribusi BBM bersubsidi melalui program Pertamina Subsidi Tepat Sasaran. Inisiatif ini menjamin bahwa subsidi energi benar-benar dinikmati oleh masyarakat yang berhak.

Lebih dari itu, Pertamina juga gencar memperluas akses penyaluran BBM non-subsidi. Hingga kuartal III-2024, Pertamina mencatat peningkatan penjualan BBM non-subsidi sebesar 13 persen dari tahun sebelumnya, yang setara dengan 31 juta kiloliter. Inovasi ini menjadi langkah maju Pertamina dalam memperkuat posisinya di pasar energi non-subsidi.
 

Teknologi Digital untuk Efisiensi dan Akurasi

Untuk mendukung program subsidi tepat sasaran, Pertamina telah meluncurkan berbagai inisiatif berbasis teknologi. Salah satu langkah yang diambil adalah pembelian solar dan pertalite bersubsidi melalui QR Code MyPertamina untuk kendaraan roda empat. Langkah ini bertujuan meningkatkan akurasi distribusi subsidi serta meminimalisir penyalahgunaan.

Selain itu, Pertamina juga mengendalikan distribusi LPG 3 kg bersubsidi dengan memanfaatkan Aplikasi Merchant Apps Pangkalan (MAP) Pertamina. Digitalisasi ini diimplementasikan di lebih dari 8.000 Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di seluruh Indonesia.

"Diharapkan proses digitalisasi ini dapat memantau proses implementasi program subsidi tepat sasaran secara real-time dan juga memastikan akses BBM serta LPG bersubsidi bagi masyarakat yang berhak," tambah Simon.
 

Tantangan dan Harapan ke Depan

Dengan dukungan penuh dari pemerintah, tantangan utama yang harus dihadapi Pertamina adalah menyediakan energi secara berkelanjutan yang tetap terjangkau oleh masyarakat luas, seiring dengan upaya menekan emisi karbon.

Usaha Pertamina untuk transisi menuju energi rendah karbon juga mendapat dukungan penuh dari pemerintah, yang melihat ini sebagai langkah penting bagi masa depan lingkungan dan ketahanan energi nasional. Pertamina juga diharapkan dapat terus berinovasi dalam penyaluran energi, memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan akurasi subsidi, dan memperkuat infrastruktur pendukung.

Dengan langkah-langkah strategis ini, Pertamina menunjukkan komitmen kuat dalam menjalankan perannya sebagai penjaga kedaulatan energi Indonesia, sekaligus mendorong penggunaan energi yang lebih bersih dan efisien. Pembayaran kompensasi ini tidak hanya menandai kerja sama pemerintah dan BUMN dalam memenuhi kebutuhan energi nasional, tetapi juga sebagai batu loncatan bagi Pertamina untuk mencapai visi jangka panjang menuju kemandirian energi yang lebih hijau dan berkelanjutan.

Terkini