Peranan Industri Batu Bara dalam Daftar Orang Terkaya Indonesia

Jumat, 06 Desember 2024 | 13:24:33 WIB
Peranan Industri Batu Bara dalam Daftar Orang Terkaya Indonesia

JAKARTA – Industri tambang batu bara di Indonesia tidak hanya menjadi sektor strategis dalam perekonomian nasional tetapi juga berhasil menjadikan sejumlah pengusaha masuk ke dalam daftar orang terkaya di Indonesia. Meskipun mengalami fluktuasi harga yang cukup signifikan, sektor ini tetap mengedepankan perannya sebagai penopang kemakmuran banyak konglomerat tanah air.

Pada awal Desember 2024, harga batu bara global sempat mengalami penurunan drastis, terutama disebabkan oleh lonjakan produksi hingga 10% di India sepanjang bulan November. Di tengah dinamika tersebut, para taipan batu bara di Indonesia masih menunjukkan taji mereka.

Kemilau Kekayaan dari Tambang Batu Bara

Salah satu nama terdepan di industri ini adalah Low Tuck Kwong. Sebagai pemilik PT Bayan Resources Tbk (BYAN), Low menempati posisi ketiga orang terkaya di Indonesia dengan kekayaan mencapai USD 27,9 miliar (sekitar Rp 445,03 triliun) pada akhir 2023. PT Bayan Resources tercatat sebagai perusahaan tambang dengan kapitalisasi pasar terbesar di Bursa Efek Indonesia (BEI). "Industri tambang adalah bagian tak terpisahkan dari pembangunan ekonomi Indonesia," ujar Low Tuck Kwong dalam sebuah wawancara.

Sementara itu, keluarga Widjaja, penguasa Sinar Mas Group yang dikenal pula melalui PT Dian Swastika Sentosa Tbk (DSSA), menempati posisi penting di industri tambang batu bara. Keluarga mendiang Eka Tjipta Widjaja memiliki kekayaan sebesar USD 10,8 miliar (sekitar Rp 168,3 triliun), menjadi salah satu konglomerat terbesar di Indonesia.

Garibaldi Thohir, atau lebih dikenal sebagai Boy Thohir, juga tercatat unggul dengan kekayaan mencapai USD 3,3 miliar (sekitar Rp 51,29 triliun), menempatkannya di posisi ke-17 daftar orang terkaya di Indonesia. Bersama Teddy Rachmat dan Edwin Soeryadjaya, Boy mendirikan PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO), yang menjadi salah satu perusahaan tambang terbesar dengan operasi di Sumatra, Kalimantan, dan Australia.

Di sisi lain, Kiki Barki, pendiri PT Harum Energy Tbk (HRUM), berhasil mempertahankan kehadirannya meski menghadapi penurunan kekayaan dari USD 1,9 miliar pada 2022 menjadi USD 1,41 miliar pada 2023. "Kunci keberhasilan di sektor tambang adalah adaptasi dan inovasi dalam menghadapi tantangan," kata Kiki Barki.

Adapun Edwin Soeryadjaya, sebagai pendiri PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG) bersama Sandiaga Uno, terus memperkuat posisinya di industri tambang batu bara dengan kekayaan mencapai USD 1,24 miliar (sekitar Rp 19,27 triliun) pada 2023.

Meski harga batu bara global, berdasarkan data Barchart, mencatat penurunan 2,1% menjadi USD 136 per ton pada kontrak Januari 2025, potensi ekstensif sektor ini untuk memajukan ekonomi Indonesia tidak bisa dipandang sebelah mata. Batu bara terus menjadi sumber energi dominan yang memberikan dampak besar terhadap perkembangan industri dan infrastruktur di tingkat regional dan nasional.

Di tengah isu energi terbarukan dan kebijakan lingkungan yang semakin ketat, para pengusaha tambang di Indonesia terus berinovasi untuk menyeimbangkan pertumbuhan bisnis dan keberlanjutan lingkungan. "Kami berkomitmen untuk menerapkan praktik keberlanjutan di setiap operasi tambang kami," ungkap perwakilan PT Adaro Energy Indonesia, menegaskan langkah perusahaan dalam menghadapi transisi energi.

Industri tambang batu bara tetap menjadi kunci keberhasilan beberapa pengusaha dalam menjaga stabilitas dan pertumbuhan ekonomi, tidak hanya bagi perusahaan mereka tetapi juga bagi masyarakat luas. Meskipun menghadapi tantangan global dan fluktuasi harga, sektor ini terus menjadi salah satu fondasi kekuatan ekonomi Indonesia, memperteguh pengaruhnya di kancah internasional.

Terkini

Olahraga Aman untuk Ibu Menyusui Sehat

Minggu, 07 September 2025 | 12:17:07 WIB

Gym Membantu Tubuh dan Pikiran Lebih Sehat

Minggu, 07 September 2025 | 12:17:06 WIB

Manfaat Seru Terjun Payung Untuk Tubuh Sehat

Minggu, 07 September 2025 | 12:17:05 WIB