Pertamina Pastikan Operasional Aman di Tengah Krisis Suriah yang Kian Memanas

Senin, 09 Desember 2024 | 13:36:46 WIB
Pertamina Pastikan Operasional Aman di Tengah Krisis Suriah yang Kian Memanas

Situasi di Suriah mengalami ketegangan baru setelah berakhirnya rezim Presiden Bashar al-Assad. Di tengah krisis ini, PT Pertamina (Persero) mengonfirmasi bahwa operasional logistik kapal tanker minyak tetap aman, meskipun ketidakstabilan politik meningkat di Timur Tengah.

Konflik Suriah mencapai puncaknya pada Minggu, 8 Desember. Komando militer Suriah secara resmi mengumumkan keruntuhan era pemerintahan Assad setelah 24 tahun berkuasa, menyusul serangan kuat dari kelompok pemberontak yang mengguncang stabilitas negara tersebut.

Dalam konteks ini, Direktur Utama Pertamina, Simon Aloysius Mantiri, menyatakan bahwa perusahaan telah melakukan berbagai persiapan untuk mengamankan jalur logistik. "Sejauh ini, dengan kondisi di Suriah, kami masih berada dalam situasi aman. Untuk rute kapal-kapal kami yang melewati wilayah konflik, tentunya kami sudah mengantisipasinya dengan mencari jalur alternatif yang lebih aman," jelas Simon dalam konferensi pers pada Senin, 9 Desember.

Dalam paparannya, Simon juga mengakui bahwa Pertamina siap menghadapi kemungkinan kenaikan biaya logistik apabila kapal tanker harus mengubah rute demi keamanan. "Perlu kita perhatikan juga ongkos logistiknya. Misalnya, jika melewati daerah konflik terlalu berisiko, kita harus melewati jalur lain yang lebih jauh dan biayanya lebih tinggi," ungkap Simon.

Selaku pemimpin Pertamina, Simon menegaskan bahwa perusahaan memiliki strategi mitigasi risiko untuk memastikan kelancaran suplai, di tengah kondisi geopolitik yang tidak menentu di Timur Tengah. "Harus ada alternatif lain yang kami ambil, tapi posisi saat ini kami masih aman dan bisa terkendali," tambahnya, menekankan pentingnya kesiapan dalam segala situasi.

Dalam menjaga stabilitas operasional, Pertamina melakukan koordinasi intensif di berbagai kilang, termasuk Kilang Pertamina Internasional (KPI) Unit Kasim di Papua Barat Daya. Upaya ini untuk memastikan bahwa produksi dan distribusi minyak tidak mengalami gangguan signifikan meskipun ada peningkatan tensi di Timur Tengah.

Selain mengantisipasi aspek operasional, Simon juga menyoroti potensi dampak ketegangan geopolitik terhadap fluktuasi harga minyak mentah global. Dia mengungkapkan kekhawatiran atas potensi perpanjangan konflik yang bisa mempengaruhi pasar energi lebih jauh. "Kondisi harga minyak dunia dipengaruhi oleh banyak faktor, antara lain kondisi geopolitik. Tentunya kita prihatin dengan kejadian yang terjadi di Suriah dan melalui diplomasi kita, selaku mendorong pemimpin dunia untuk semakin bijak dan bisa mencari jalan damai," ujar Simon.

Dalam menghadapi tantangan ini, Pertamina berkomitmen untuk tetap waspada dan responsif terhadap setiap perkembangan situasi. Simon memastikan perusahaan akan terus melakukan pengawasan ketat dan berkoordinasi dengan pihak terkait guna menjaga keberlangsungan operasional dan memastikan distribusi energi kepada masyarakat tetap berjalan dengan baik.

Dampak geopolitik memang selalu menjadi perhatian utama bagi industri energi global, mengingat ketergantungan yang tinggi terhadap suplai minyak dari kawasan Timur Tengah. Oleh karena itu, langkah mitigasi seperti yang dilakukan Pertamina menjadi penting untuk menjaga kestabilan pasokan energi nasional.

Melalui strategi proaktif dan adaptif, Pertamina berharap bisa mengurangi dampak yang timbul dari situasi politik yang tidak menentu di kawasan tersebut. Simon Aloysius Mantiri menyatakan komitmen perusahaan untuk berkontribusi terhadap keamanan suplai energi nasional di tengah berbagai tantangan global. "Kita harus terus berupaya agar distribusi energi tidak terganggu dan memastikan kebutuhan masyarakat terpenuhi," pungkasnya, menutup penjelasan pada konferensi pers tersebut.

Dengan demikian, di tengah gejolak yang ada, Pertamina menegaskan kesiapan dan komitmennya untuk menjaga stabilitas pasokan minyak dan gas bumi bagi bangsa Indonesia, sembari terus memonitor perkembangan situasi internasional yang dapat berdampak pada operasi perusahaan.

Terkini

KPR Aman Dengan Cicilan Maksimal 35 Persen Gaji

Senin, 08 September 2025 | 17:27:30 WIB

Gen Z Indonesia Didorong Cerdas Atur Finansial

Senin, 08 September 2025 | 17:27:27 WIB

Mudah Menukarkan Uang Rusak di Bank Indonesia

Senin, 08 September 2025 | 17:27:24 WIB

Investasi Mudah dan Aman Bagi Perintis Pemula

Senin, 08 September 2025 | 17:27:21 WIB

Pertumbuhan Investor Pasar Modal RI Meningkat Pesat

Senin, 08 September 2025 | 17:27:17 WIB