Pertamina Turunkan Tarif Avtur di 19 Bandara, Langkah Strategis Menjelang Liburan Natal dan Tahun Baru

Senin, 09 Desember 2024 | 14:30:38 WIB
Pertamina Turunkan Tarif Avtur di 19 Bandara, Langkah Strategis Menjelang Liburan Natal dan Tahun Baru

JAKARTA - Dalam upaya mengurangi biaya perjalanan udara selama periode libur Natal dan Tahun Baru 2024-2025, PT Pertamina (Persero) mengambil langkah proaktif dengan menurunkan harga avtur di sejumlah bandara prioritas di Indonesia. Kebijakan ini diharapkan dapat memberikan dampak positif terutama dalam menurunkan harga tiket pesawat, yang selama ini menjadi keluhan banyak pihak.

Simon Aloysius Mantiri, Direktur Utama Pertamina, menjelaskan bahwa langkah ini merupakan bagian dari strategi lebih luas yang telah dipersiapkan oleh perusahaan untuk menghadapi peningkatan aktivitas selama musim liburan Nataru. "Untuk pertama kalinya, dengan dukungan dorongan dari Kementerian BUMN, Kementerian Perhubungan, dan tentunya lewat arahan dari Bapak Presiden, kami juga ikut mendorong supaya terjadi penurunan harga tiket menjelang Natal dan Tahun Baru. Pertamina kami menurunkan harga avtur di 19 lokasi Bandar Udara Prioritas," ungkap Simon dalam konferensi pers yang berlangsung di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Senin, 9 Desember 2024.

Langkah penurunan harga avtur ini diharapkan bisa memfasilitasi maskapai penerbangan dalam menurunkan harga tiket, sehingga masyarakat dapat lebih mudah mengakses transportasi udara selama masa liburan. Ini adalah bagian dari upaya pemerintah dan BUMN dalam memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat sekaligus mendukung pertumbuhan sektor pariwisata dan ekonomi di daerah.

Selain kebijakan penurunan harga avtur, Pertamina juga menggenjot kapasitas kursi penerbangan melalui Pelita Air. Perusahaan penerbangan ini akan menyediakan 200.952 kapasitas kursi penerbangan, yang meningkat signifikan sebesar 44% dibandingkan periode normal, untuk melayani 16 rute penerbangan domestik. "Kami menyediakan tambahan penerbangan dan dengan demikian ada sekitar 200.952 kapasitas kursi penerbangan, naik 44% dari biasanya untuk melayani 16 kursi penerbangan domestik," tambah Simon.

Kebijakan ini diharapkan dapat menjawab tingginya permintaan masyarakat yang ingin berlibur atau bersilahturahmi dengan keluarga di kampung halaman selama periode Nataru. Peningkatan kapasitas penerbangan domestik diharapkan juga dapat menciptakan kenyamanan lebih bagi para penumpang dengan mengurangi risiko overbooking dan memastikan ketersediaan tempat duduk yang memadai.

Di tengah upaya strategis ini, Pertamina memastikan kesiapan dari sisi pasokan energi untuk mendukung kelancaran operasional selama liburan. Perusahaan telah membentuk Satuan Tugas (Satgas) Natal dan Tahun Baru 2024-2025 untuk mengawasi dan memastikan kesiapan seluruh sarana dan infrastruktur perusahaan. Simon menyebutkan, "Secara umum stok dan penyaluran BBM serta LPG nasional dalam kondisi aman. Ketahanan stok akan dijaga untuk antisipasi adanya kenaikan permintaan karena tingginya aktivitas."

Dengan ketahanan stok Solar di angka 17 hari atau 94.611 kilo liter (kl) per hari, Pertalite 17 hari atau 82.572 kl per hari, BBM non-subsidi di angka 2 hingga 20 hari, LPG 15 hari atau 28.658 kl per hari, dan avtur 28 hari atau 14.629 kl per hari, Pertamina optimis mampu mengelola permintaan pasokan energi yang diprediksi meningkat.

Kebijakan ini juga mendapat sambutan positif dari berbagai kalangan, dengan harapan besar bahwa harga tiket pesawat yang lebih terjangkau dapat mendorong lebih banyak orang untuk bepergian, menjelajahi destinasi wisata domestik, dan memperkuat sektor pariwisata serta mendorong pertumbuhan ekonomi lokal. Dukungan dari berbagai pihak, termasuk pemerintah dan Pertamina, menunjukkan komitmen bersama dalam mendukung kemudahan mobilitas masyarakat dan peningkatan kualitas pelayanan transportasi udara di Indonesia.

Melalui langkah-langkah strategis yang dicanangkan, Pertamina bersama stakekholder lainnya berharap dapat menciptakan momentum positif dalam memanfaatkan liburan sebagai peluang untuk pertumbuhan dan integrasi sosial di seluruh penjuru negeri. Sehingga, penurunan harga avtur tak hanya menjadi strategi ekonomi, tetapi juga bagian dari upaya meningkatkan kebersamaan dan pergerakan ekonomi lokal.

Terkini

Literasi Bencana Kunci Jepang Minimkan Korban Tsunami

Senin, 08 September 2025 | 13:54:20 WIB

Kemendag Evaluasi Kebijakan Impor Demi Daya Saing

Senin, 08 September 2025 | 13:54:15 WIB

Kementan Dorong Swasembada Gula Lewat Dukungan Petani

Senin, 08 September 2025 | 13:54:09 WIB

SIM Keliling Jakarta Permudah Warga Perpanjangan Hari Ini

Senin, 08 September 2025 | 13:54:00 WIB

Kemenag Tingkatkan Akses KIP Kuliah 2025

Senin, 08 September 2025 | 13:53:50 WIB