JAKARTA – Holding Industri Pertambangan Indonesia yang dikenal dengan nama MIND ID terus mengukuhkan posisinya sebagai entitas andalan bagi pemasukan negara dengan menampilkan kinerja keuangan yang semakin solid. Kesuksesan tersebut dicapai tanpa harus menerima injection dana dari pemerintah, menjadikannya contoh perusahaan berbasis BUMN yang mandiri dan progresif.
Direktur Utama MIND ID, Hendi Prio Santoso, dengan tegas menyatakan bahwa pihaknya berhasil menciptakan ekosistem finansial yang kuat dan stabil. “Kondisi keuangan MIND ID sangat kuat. Kami tidak hanya berhasil melunasi pinjaman yang digunakan untuk mengambil alih saham PT Freeport Indonesia, tetapi juga terus mencatatkan laba yang signifikan,” ungkapnya saat diwawancarai pekan lalu. Penegasan ini mengindikasikan pencapaian besar perusahaan dalam mengelola pendapatan dan pengeluaran secara efisien.
Hendi menyebutkan bahwa perusahaan tidak hanya berfokus pada keuntungan jangka pendek, tetapi juga berkomitmen untuk memberikan kontribusi berarti bagi penerimaan negara. Ini terbukti melalui konsistensi MIND ID dalam menyetor pajak, dividen, serta penerimaan bukan pajak lainnya. Hingga saat ini, tidak hanya berhasil membayarkan hutang yang diambil untuk akuisisi saham mayoritas Freeport Indonesia, MIND ID juga optimistis bahwa laba bersih tahun ini akan jauh melampaui pencapaian tahun lalu, menargetkan lebih dari Rp35 triliun.
“Pada tahun 2018, kami mengambil pinjaman senilai USD 3,85 miliar untuk mengakuisisi 51 persen saham Freeport. Kini, pinjaman tersebut sudah dilunasi lebih awal dari rencana," tambah Hendi. Ini adalah salah satu bukti nyata betapa MIND ID mampu memitigasi risiko keuangan dengan strategi manajemen yang mumpuni.
Selain itu, perusahaan juga terlibat aktif dalam berbagai proyek strategis yang akan diimplementasikan hingga 2024. Beberapa di antaranya adalah pembangunan Smelter Freeport Indonesia di Gresik, Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) di Mempawah, Kalimantan Barat, serta sinergi emas yang terjalin antara PT Aneka Tambang Tbk dan Freeport Indonesia.
Menurut Hendi, semua proyek tersebut adalah bagian dari rencana jangka panjang MIND ID untuk tidak hanya meningkatkan kapabilitas produksi, tetapi juga memperkuat posisi Indonesia sebagai pemain utama dalam industri pertambangan global. "Melalui MIND ID, pemerintah dapat memperkuat kendali Indonesia atas sumber daya tambang strategis, serta memperkuat keuntungan finansial yang nyata bagi negara melalui pendapatan dividen dan pajak,” tegas Hendi, menyoroti peran MIND ID dalam membantu pemerintah mencapai kemandirian ekonomi.
Keberhasilan MIND ID dalam melunasi pinjamannya lebih awal dan mengambil peran besar dalam proyek strategis pertambangan merupakan indikasi positif dari pengelolaan likuiditas yang tersusun dengan baik. Ini memastikan bahwa MIND ID dapat terus mendukung agenda besar nasional tanpa harus menjadi beban bagi anggaran negara.
Sebagai holding pertambangan BUMN, MIND ID diharapkan bisa terus mempertahankan momentum positif ini dan terus menjadi tulang punggung bagi penerimaan negara, terutama dalam konteks tantangan ekonomi global yang tidak menentu. Visi dan langkah strategis seperti ini diklaim akan membuat MIND ID menjadi salah satu pemain kunci yang mampu bersaing secara efektif di pasar global.
Dengan berakarnya MIND ID sebagai salah satu contoh positif dari integrasi strategi bisnis dan kepentingan nasional, Indonesia dapat berharap akan peningkatan penerimaan sekaligus pengokohan kendali terhadap sumber daya alam dalam negeri. Peran aktif MIND ID dalam proyek-proyek strategis juga diyakini mampu memberikan dampak positif bagi ekonomi tanah air dan memperkuat posisi Indonesia di kancah pertambangan internasional.