Ferrari, pabrikan mobil mewah yang berbasis di Italia, telah mengonfirmasi rencananya untuk memproduksi mobil listrik pertamanya di Maranello, Italia Utara. Langkah ini menunjukkan komitmen Ferrari terhadap tradisi produksinya, meskipun tantangan ekonomi global dan politik mengemuka, khususnya terkait kebijakan tarif di beberapa negara, termasuk Amerika Serikat. CEO Ferrari, Benedetto Vigna, menegaskan keputusan ini dalam konferensi Reuters NEXT di New York, seraya menepis spekulasi mengenai kemungkinan relokasi basis produksi ke luar Italia.
"Kami membuat mobil di Maranello," terang Vigna. "Kami akan menjual mobil di AS, tetapi kami akan membuat mobil di Maranello." Pernyataan ini seakan menegaskan kembali determinasi Ferrari untuk tetap mempertahankan warisan dan kualitas produksi kendaraan yang telah berjalan selama puluhan tahun di tempat yang ikonik ini.
Vigna juga menyebutkan bahwa Ferrari tidak merasa khawatir atas potensi penurunan permintaan, meskipun ada ketidakpastian politik terkait pemilihan kembali Donald Trump sebagai presiden AS. Sebelumnya, pemerintahan Trump dikenal dengan kebijakan tarif agresif yang menyasar produk dari Eropa. Menurut Vigna, perubahan tersebut justru membuka peluang untuk inovasi. Dia optimistis bahwa pesanan Ferrari tetap stabil, mengindikasikan permintaan yang masih kuat di pasar global. "Buku pesanan kami cukup banyak," ujarnya. "Ketika situasi di sekitar Anda berubah, itu justru menjadi kesempatan untuk mendorong lebih banyak inovasi," tambah Vigna.
Mobil listrik pertama dari Ferrari dijadwalkan akan meluncur pada tahun 2025. Meskipun Ferrari belum merilis banyak detail tentang desain dan segmen pasar mobil ini, beberapa informasi sudah mulai terkuak. Sebuah laporan dari Carscoops mengungkapkan bahwa prototipe mobil listrik Ferrari terlihat di Maranello, memperlihatkan beberapa elemen desain yang berasal dari model Ferrari dan Maserati. Prototipe ini menyerupai coupe-crossover yang diubah menjadi hatchback sporty besar, dengan bodi yang terinspirasi dari SUV Maserati Levante, dipadukan dengan roda besar dan suspensi rendah.
Dalam hal estetika, lampu LED yang terpasang pada prototipe ini diambil dari Ferrari Roma, dan dilengkapi dengan desain bumper depan yang terinspirasi dari BMW M2. Salah satu fitur paling mencolok adalah knalpot quad yang ternyata hanya sebagai dekorasi, mempertegas bahwa mobil ini sepenuhnya digerakkan oleh tenaga listrik. Stiker petir berwarna kuning cerah serta gril depan yang tertutup semakin mengindikasikan bahwa ini adalah kendaraan listrik penuh.
Pengumuman tentang peluncuran mobil listrik ini merupakan langkah strategis Ferrari untuk bersaing di pasar mobil listrik yang semakin ramai. Perusahaan ini tampaknya ingin memastikan bahwa meskipun beralih ke teknologi baru, kualitas dan daya tarik emosi yang kuat—merupakan ciri khas Ferrari—tetap terjaga. Mengenai harga jual dari mobil listrik ini, Vigna mengindikasikan bahwa penetapannya akan bergantung pada nilai emosional yang dapat dihadirkan oleh mobil tersebut pada konsumen. "Itu tergantung pada emosi yang mampu kita sampaikan melalui mobil," tutup Vigna.
Keberlanjutan dan inovasi adalah pesan utama dari strategi Ferrari menjelang 2025. Dengan memanfaatkan sumber daya dan keahlian teknis yang ada di Maranello, Ferrari tidak hanya mempertahankan pekerjaan lokal tetapi juga membangun pondasi yang kuat untuk masa depan yang lebih berkelanjutan. Langkah ini sejalan dengan tren global menuju elektrifikasi dan pengurangan emisi karbon, yang telah menjadi fokus utama banyak negara dan perusahaan otomotif.
Sebagai merek yang selalu dikaitkan dengan prestise dan performa tinggi, pengumuman mengenai mobil listrik ini jelas menandai era baru bagi Ferrari. Namun, satu hal yang pasti adalah bahwa meskipun mengadopsi teknologi baru, Ferrari tetap berkomitmen untuk mengedepankan nilai-nilai tradisional dan kualitas produksi yang telah menjadikannya salah satu merek otomotif paling dihormati di dunia. Dengan meluncurkan mobil listrik dari jantung produksinya di Maranello, Ferrari tidak hanya menjawab tantangan era modern tetapi juga mengukuhkan posisi simbolisnya sebagai pelopor dalam dunia otomotif.