SURABAYA - PT Sumber Energi Andalan Tbk (ITMA), perusahaan yang kian berkomitmen terhadap pengembangan energi nasional, tengah menggarap proyek liquid natural gas (LNG) di Jawa Timur. Dengan investasi yang diperkirakan mencapai USD 20 juta, proyek ini diharapkan dapat memberikan kontribusi yang signifikan terhadap sektor energi di Indonesia.
Menurut Presiden Direktur ITMA, Rocky Oktanso Sugih, pembiayaan investasi proyek LNG ini akan diolah melalui pinjaman dari bank dan pihak ketiga. "Target pendapatan dari proyek ini di masa depan mencapai sekitar USD 3,8 juta per tahun," ungkap Rocky dalam pernyataan tertulisnya. Namun, operasional dan produksi dari proyek ini baru diproyeksikan akan dimulai pada pertengahan tahun 2025. "Akan efektif hanya selama enam bulan pada tahun pertama," tambahnya.
Tidak hanya fokus pada proyek LNG, PT Sumber Energi Andalan juga gencar mengkaji sejumlah proyek lain yang potensial untuk dikembangkan. Beberapa di antaranya adalah proyek greenfield yang menjadi fokus perseroan, khususnya di sektor renewable energy. "Kami lebih terfokus pada proyek-proyek listrik yang berbasis energi terbarukan seperti pembangkit listrik tenaga surya, tenaga air, tenaga angin, hingga pengolahan limbah untuk menjadi energi," ujar Rocky. Meskipun demikian, saat ini perusahaan lebih banyak berkonsentrasi pada proyek yang sudah masuk dalam daftar pendek (shortlisted).
"Meskipun banyak proyek yang diarahkan pada renewable energy, saat ini kami masih banyak melihat proyek-proyek pembangkit listrik mesin gas dan PLTD lainnya," jelas Rocky. Terdapat 2-3 proyek yang saat ini masih dalam tahap awal kajian. "Namun, manajemen belum dapat menyampaikan informasi yang lebih detail tentang proyek-proyek tersebut," katanya.
Proyek LNG yang tengah digarap ini merupakan bagian dari strategi besar ITMA untuk memajukan penggunaan energi berkelanjutan di Indonesia. Dalam beberapa tahun terakhir, perseroan telah menunjukkan minat yang kuat dalam mengembangkan proyek-proyek yang mendukung transisi energi bersih. Proyek ini diharapkan dapat meningkatkan efisiensi produksi energi serta menurunkan ketergantungan pada bahan bakar fosil yang lebih mahal dan tidak ramah lingkungan.
Dalam konteks yang lebih luas, proyek LNG dan rencana diversifikasi energi ITMA sejalan dengan agenda nasional Indonesia untuk beralih menuju energi yang lebih hijau dan berkelanjutan. Menurut Rocky, inisiatif ini bukan hanya bertujuan komersial, tetapi juga merupakan bentuk kontribusi perusahaan terhadap keberlanjutan lingkungan.
FAKTOR KESEMPATAN DAN TANTANGAN
Namun demikian, proyek ambisius ini tentunya bukan tanpa tantangan. Rocky mengakui bahwa terdapat berbagai faktor risiko yang harus dihadapi dalam pengembangan proyek ini, termasuk perolehan izin, infrastruktur, serta tantangan dalam teknologi dan operasional. "Kami secara aktif berupaya memitigasi risiko-risiko ini melalui analisis menyeluruh dan kerja sama dengan berbagai ahli di bidang ini," terangnya.
Selain itu, dukungan pemerintah dan regulasi yang kondusif juga menjadi faktor penting yang bisa menentukan kesuksesan dari proyek LNG tersebut. Rocky menekankan pentingnya sinergi antara ITMA dengan pemerintah daerah dan pusat untuk memastikan kelancaran pelaksanaan proyek ini.
Dukungan masyarakat dan pemangku kepentingan lainnya juga menjadi penting, mengingat proyek ini memiliki potensi dampak sosio-ekonomi yang cukup besar, terutama dalam menciptakan lapangan pekerjaan lokal dan meningkatkan keterampilan tenaga kerja.
Di sisi lain, ITMA juga berharap proyek ini dapat mendorong investor untuk turut andil dalam pengembangan energi bersih di Indonesia. Komitmen jangka panjang terhadap sustainable energy ini dapat mengundang minat para investor internasional yang sedang mencari peluang investasi di sektor energi terbarukan di Asia Tenggara.
Dengan langkah berani ini, PT Sumber Energi Andalan berkomitmen untuk terus menjadi bagian penting dalam transformasi energi di Indonesia. Proyek LNG di Jawa Timur hanyalah permulaan dari berbagai inisiatif strategis yang akan datang, yang diharapkan dapat membawa perubahan positif bagi industri energi nasional dan kesejahteraan masyarakat luas.