JAKARTA - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) akhirnya memberi tanggapan terkait isu panas seputar dugaan persekongkolan dalam tender pengiriman Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB), yang saat ini tengah diinvestigasi oleh Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU). Kasus ini mencuat setelah adanya dugaan keterlibatan antara CRRC Sifang, bagian dari konsorsium High-Speed Railway Contractor Consortium (HSRCC), dan PT Anugerah Logistik Prestasindo terkait proses logistik pengiriman electric multiple unit (EMU) dari Pelabuhan Tanjung Priok ke Depo Tegalluar.
Menteri BUMN Erick Thohir menyatakan bahwa tuduhan tersebut lebih tertuju pada vendor PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) dengan pihak lainnya, dan bukan kepada KCIC itu sendiri. Erick menegaskan keyakinannya bahwa KCIC tidak akan menyalahgunakan proses tender yang berlangsung.
"Apalagi dengan di awal-awal saya menjabat di tahun 2019, program prioritas pembenahan daripada Kereta Cepat kan saya coba cek langsung," ujar Erick saat ditemui di kantor Kementerian BUMN, sesuai dengan laporan pada Rabu, 18 Desember 2024.
Meskipun kasus persekongkolan ini diduga terjadi antar perusahaan vendor tanpa melibatkan BUMN, Kementerian BUMN tetap akan melakukan kajian lebih lanjut atas laporan KPPU guna memastikan operasional KCIC tetap sesuai dengan prinsip tata kelola yang baik.
"Tetapi kalau masalah antara vendornya itu kan perlu dipelajari, karena pasti ada payung hukumnya, karena ini ada G2G-nya," jelas Erick, menegaskan pentingnya pemahaman hukum dalam menghadapi dugaan tersebut.
Dalam upaya menangani isu ini lebih lanjut, Erick mengungkapkan bahwa Deputi Bidang Hukum dan Perundang-Undangan Kementerian BUMN, Robert Billitea, telah diberi tugas untuk meneliti permasalahan ini.
"Saya sudah minta Pak Robert Billitea, Deputi, untuk mempelajari isunya apa. Dan KPPU, nama saya baik kok," tambah Erick, menekankan integritas dalam penanganan kasus ini.
Menurut Erick, meski terdapat isu hukum yang tengah bergulir, Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) Whoosh telah menunjukkan kinerja yang signifikan sejak beroperasi. Erick Thohir optimis bahwa proyeksi pencapaian break-even KCJB dapat terealisasi sesuai harapan.
"Hari ini kan Kereta Cepat Jakarta-Bandung itu sudah sangat sukses, sudah jutaan, bahkan tren untuk mencapai titik break-even di tahun 2027 kalau nggak salah sesuai dengan studi, kayaknya harapannya besar. Jadi penggunaan itu sangat-sangat baik," pungkasnya sembari mengekspresikan keyakinannya terhadap potensi besar proyek kereta cepat ini.
Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung merupakan salah satu proyek infrastruktur terkemuka di Indonesia yang mencuri perhatian publik. Proyek ini diharapkan dapat memperkuat konektivitas antara dua kota besar sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi di kawasan sekitarnya. Mengingat skala dan dampaknya yang luas, pelaksanaan proyek ini harus dilakukan dengan hati-hati dan transparan untuk memastikan tidak hanya keberhasilan komersialnya, tetapi juga penerimaan publik yang positif.
Terkait langkah selanjutnya, semua pihak yang terlibat menantikan hasil investigasi KPPU. Erick dan timnya di Kementerian BUMN siap bekerja sama dengan berbagai pihak untuk menyelesaikan isu ini tanpa mengganggu momentum positif dari operasional KCJB. Menjamin tata kelola yang baik menjadi fokus utama demi mendukung kepercayaan publik terhadap proyek berskala nasional ini.
Dari perspektif SEO, berita ini memenuhi standar dengan memberikan informasi yang mendetail mengenai isu yang sedang berlangsung, disertai dengan kutipan langsung dari tokoh penting terkait, Erick Thohir, serta mencakup elemen-elemen kunci seperti latar belakang kasus, langkah-langkah yang telah diambil, dan dampak potensial dari proyek tersebut.