Komdigi Pacu Akses Internet 1 Gbps untuk 38 Kota, Wujudkan Indonesia Terkoneksi Penuh 2029

Senin, 27 Oktober 2025 | 16:02:42 WIB
Komdigi Pacu Akses Internet 1 Gbps untuk 38 Kota, Wujudkan Indonesia Terkoneksi Penuh 2029

JAKARTA - Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) menegaskan komitmennya untuk mempercepat transformasi digital nasional melalui peningkatan konektivitas di seluruh pelosok negeri.

Dalam Rencana Strategis (Renstra) Komdigi 2025–2029, pemerintah menargetkan sebanyak 38 kabupaten dan kota di Indonesia akan terhubung dengan jaringan internet berkecepatan 1 Gigabit per detik (Gbps) pada 2029.

Langkah ini merupakan bagian dari upaya menuju Indonesia Terkoneksi 2029, sekaligus mendukung visi Indonesia Emas 2045 yang menekankan pentingnya pemerataan akses digital untuk seluruh lapisan masyarakat.

Target Peningkatan Akses Internet Berkecepatan Tinggi

Dalam dokumen Renstra yang diperoleh Bisnis Indonesia, Komdigi menetapkan tahapan strategis yang realistis dan terukur untuk memperluas jangkauan konektivitas nasional. Pada 2026, hanya satu kota yang akan menjadi proyek percontohan jaringan 1 Gbps. Namun, pada 2027 akan terjadi lompatan besar dengan target mencapai 29 kota dan kabupaten.

Selanjutnya, pada 2028, jumlah daerah dengan koneksi 1 Gbps ditingkatkan menjadi 30 wilayah, hingga akhirnya pada 2029, 38 kabupaten dan kota ditargetkan terkoneksi penuh.

Rencana ini tidak hanya menitikberatkan pada pembangunan infrastruktur, tetapi juga pada penguatan kapasitas masyarakat dan institusi untuk mengoptimalkan pemanfaatan konektivitas digital di berbagai sektor kehidupan — mulai dari pendidikan, ekonomi, layanan publik, hingga sektor industri.

Komdigi menjelaskan bahwa untuk mencapai target tersebut, diperlukan dukungan pendanaan yang memadai dan berkesinambungan. Oleh karena itu, kementerian menyiapkan strategi pembiayaan komprehensif agar seluruh proyek infrastruktur digital dapat berjalan secara efisien dan tepat sasaran.

Perluasan Akses Digital hingga ke Desa dan Kelurahan

Selain memperluas jaringan internet berkecepatan tinggi di kota-kota besar, Komdigi juga berfokus pada pemerataan akses digital hingga ke wilayah pedesaan. Dalam Renstra tersebut, pada 2029 seluruh desa dan kelurahan ditargetkan sudah memiliki akses jaringan 4G.

Selain itu, fixed broadband berbasis serat optik juga akan diperluas hingga ke seluruh kecamatan di Indonesia. Infrastruktur ini diharapkan menjadi tulang punggung konektivitas digital yang stabil dan merata di berbagai daerah.

Khusus untuk proyek satelit multifungsi SATRIA-1, Komdigi menargetkan agar fasilitas ini beroperasi penuh dan menjangkau titik-titik publik strategis, seperti sekolah, puskesmas, kantor pemerintahan, serta fasilitas layanan publik lainnya.

Sementara itu, jaringan Palapa Ring yang menjadi tulang punggung internet nasional juga akan terus dioptimalkan hingga mencapai tingkat utilisasi di atas 80%. Hal ini menjadi langkah penting dalam memastikan semua lapisan masyarakat mendapatkan manfaat nyata dari transformasi digital nasional.

Pendanaan dan Tata Kelola Pembangunan Digital

Untuk mendukung keseluruhan agenda digitalisasi ini, Komdigi menegaskan bahwa sumber pendanaan akan berasal dari Rupiah Murni, Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) baik yang bersifat Non-BLU maupun BLU, serta Pinjaman dan Hibah Luar Negeri (PHLN).

Pendekatan pendanaan ini dirancang agar pembangunan infrastruktur digital tidak hanya bergantung pada APBN, tetapi juga memanfaatkan sumber daya finansial alternatif yang berkelanjutan.

Komdigi juga menekankan pentingnya akuntabilitas dan transparansi dalam pengelolaan keuangan negara. Semua alokasi anggaran diarahkan untuk mendukung pencapaian sasaran program strategis serta memperkuat tata kelola kelembagaan di bidang komunikasi dan digital.

“Komdigi berkomitmen untuk mengelola keuangan negara yang bersumber dari APBN secara akuntabel, optimal, dan transparan, serta tetap fokus pada pencapaian sasaran program dan kegiatan untuk mendukung terwujudnya agenda pembangunan nasional,” tertulis dalam Renstra tersebut.

Menuju Kedaulatan dan Kemandirian Digital Indonesia

Renstra Komdigi 2025–2029 menjadi dokumen penting yang dirancang untuk menjawab berbagai tantangan sekaligus menangkap peluang di tengah perkembangan teknologi global yang sangat cepat.

Selaras dengan visi besar pembangunan nasional menuju Indonesia Emas 2045, dokumen ini mengintegrasikan visi dan misi pembangunan sebagaimana tertuang dalam RPJPN 2025–2045 fase pertama dan RPJMN 2025–2029.

Dalam dokumen tersebut ditegaskan bahwa Komdigi berupaya mewujudkan transformasi digital yang bermakna, menuju kedaulatan dan kemandirian digital nasional.

Transformasi digital bukan sekadar pembangunan infrastruktur, melainkan juga upaya membangun kapasitas sumber daya manusia, menciptakan ekosistem digital yang inklusif, serta memastikan masyarakat dapat mengakses layanan digital dengan kualitas terbaik dan harga terjangkau.

Langkah Komdigi ini diharapkan mampu mempersempit kesenjangan digital antardaerah dan memperkuat posisi Indonesia sebagai salah satu negara dengan infrastruktur digital paling maju di kawasan Asia Tenggara. Dengan koneksi 1 Gbps yang menjangkau puluhan kabupaten/kota dan internet 4G hingga ke seluruh desa, Indonesia tengah menuju era baru: era digital yang merata, inklusif, dan berdaya saing global.

Terkini

Parfum Alfamart Pria Terbaik Paling Wangi dan Tahan Lama

Senin, 27 Oktober 2025 | 21:37:56 WIB

3 Jenis Tabungan BRI Tanpa Potongan, Bebas Biaya Admin

Senin, 27 Oktober 2025 | 21:37:55 WIB

AdaKami Ilegal atau Tidak? Inilah Fakta Terbaru 2025

Senin, 27 Oktober 2025 | 21:37:55 WIB

2 Cara Refund Barang di Shopee yang sudah Diterima

Senin, 27 Oktober 2025 | 21:37:54 WIB