JAKARTA - Perubahan iklim membawa tantangan besar bagi sektor pertanian, terutama terkait ketersediaan air yang sangat penting untuk produktivitas.
Menghadapi kondisi tersebut, inovasi teknologi menjadi kunci utama untuk memperkuat ketahanan pangan nasional.
Salah satu inovasi yang diterapkan di Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan, adalah penggunaan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) untuk mengoperasikan sistem irigasi pertanian.
Dengan memanfaatkan energi terbarukan, program ini diharapkan tidak hanya mampu mengatasi kekurangan air di lahan pertanian, tetapi juga meningkatkan frekuensi panen petani, sehingga dapat menambah pendapatan dan kesejahteraan masyarakat desa.
Inisiatif ini merupakan wujud nyata kolaborasi antara pemerintah daerah, perusahaan BUMN, dan masyarakat dalam menghadapi dampak perubahan iklim sekaligus memperkuat ketahanan pangan.
PT Bukit Asam Bangun Dua PLTS Irigasi Baru
Pada tanggal 21 Oktober 2025, PT Bukit Asam Tbk (PTBA) meresmikan dua unit PLTS Irigasi di Desa Matas dan Desa Tanjung Agung, Muara Enim.
Peresmian tersebut dihadiri oleh Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru, Bupati Muara Enim Edison, Wakil Bupati Sumarni, serta jajaran manajemen PTBA, termasuk Direktur Sumber Daya Manusia Ihsanuddin Usman dan Sustainability Division Head Dedy Saptaria Rosa.
Menurut Ihsanuddin Usman, pembangunan dua PLTS Irigasi ini adalah bagian dari komitmen PTBA untuk memperluas pemanfaatan energi baru terbarukan (EBT) sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar wilayah operasional tambang.
“Hingga saat ini, PTBA telah membangun 11 PLTS Irigasi di sekitar wilayah operasional, dengan total penerima manfaat sebanyak 1.169 petani dan luas lahan terairi sekitar 639 hektar,” jelas Ihsanuddin.
Proyek Berkelanjutan dengan Target Luas
PTBA tidak berhenti di dua unit PLTS Irigasi yang baru diresmikan saja. Saat ini, perusahaan juga tengah membangun tiga unit PLTS Irigasi lainnya di wilayah Muara Gula Baru, Kepur, dan Muara Lawai Seberang. Langkah ini menegaskan komitmen perusahaan dalam mendukung pertanian berkelanjutan serta ketahanan pangan melalui teknologi bersih dan ramah lingkungan.
Setiap unit PLTS Irigasi dibangun dengan kapasitas 11,8 kilowatt peak, menggunakan 20 panel surya yang dipasang di lahan seluas 150 meter persegi. Masing-masing instalasi mampu mengairi lahan pertanian seluas sekitar 20 hektar, sehingga memberi manfaat signifikan bagi petani lokal.
Meningkatkan Produktivitas Panen Petani
PLTS Irigasi memberikan solusi nyata bagi petani yang selama ini menghadapi kendala pasokan air, terutama di musim kemarau. Ihsanuddin menuturkan bahwa dengan fasilitas irigasi yang memadai, petani di Desa Matas dan Tanjung Karangan dapat meningkatkan frekuensi panen dari satu kali menjadi dua hingga tiga kali panen dalam setahun. “Potensi tambahan hasil sekitar 200 hingga 300 ton gabah kering giling per tahun,” tambahnya.
Peningkatan panen ini tidak hanya berdampak pada volume produksi, tetapi juga memperkuat ketahanan ekonomi petani, memberikan peluang bagi mereka untuk meningkatkan kesejahteraan dan mengurangi risiko kegagalan panen akibat kekurangan air.
Manfaat Ekonomi dan Lingkungan
Selain dampak ekonomi yang signifikan, proyek PLTS Irigasi juga memberikan kontribusi besar terhadap pengurangan emisi karbon. Penggunaan energi surya menggantikan bahan bakar fosil yang selama ini digunakan untuk mengoperasikan pompa air irigasi, sehingga mengurangi jejak karbon dan mendukung agenda transisi energi bersih di Indonesia.
Dengan demikian, inisiatif ini menjadi contoh konkret bagaimana energi terbarukan dapat dimanfaatkan tidak hanya untuk kebutuhan listrik umum, tetapi juga sebagai penggerak pertanian ramah lingkungan yang berkelanjutan.
Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru memberikan pujian atas upaya PTBA dalam memanfaatkan energi bersih untuk pemberdayaan masyarakat desa. “Kontribusi seperti ini penting karena bukan hanya soal energi bersih, tapi juga soal pemberdayaan masyarakat desa,” ungkapnya dalam sambutan peresmian.
Sementara itu, Bupati Muara Enim Edison menilai proyek ini sebagai bukti peran aktif dunia usaha dalam pembangunan daerah yang berkelanjutan dan inklusif. “Ini adalah contoh nyata kolaborasi dunia usaha dan pemerintah untuk membangun daerah,” ujarnya.
Suara Petani: Lebih Tenang dan Optimis
Kepala Desa Matas, Mulyadi, yang mewakili para petani penerima manfaat, menyatakan bahwa keberadaan PLTS Irigasi telah membawa perubahan besar dalam kehidupan mereka. “Dulu kami sering kesulitan air bahkan khawatir gagal panen. Sekarang kami tenang karena irigasi sudah terjamin. Kami siap menjaga dan memanfaatkan PLTS ini agar manfaatnya terus berlanjut bagi masyarakat,” ujarnya.
Kepastian pasokan air membuat para petani bisa mengelola lahan secara lebih baik, memperbanyak siklus tanam, dan meningkatkan hasil panen tanpa harus terus-menerus khawatir akan kekeringan.
PLTS Irigasi yang dibangun PTBA bukan hanya sekadar instalasi teknologi, tetapi juga menjadi model pengembangan energi terbarukan yang berbasis komunitas dan pemberdayaan masyarakat desa. Hingga kini, 11 unit PLTS Irigasi telah beroperasi dan memberi manfaat bagi ratusan petani di berbagai wilayah Sumatera Selatan.
Dengan memperluas cakupan proyek ini, PTBA berharap dapat mendorong lebih banyak desa untuk mengadopsi sistem irigasi berbasis energi surya yang efektif, hemat biaya, dan ramah lingkungan.
Kontribusi untuk Ketahanan Pangan Nasional
Selain dampak lokal, proyek PLTS Irigasi ini memiliki makna strategis dalam memperkuat ketahanan pangan nasional. Dengan produktivitas yang meningkat dan frekuensi panen yang lebih tinggi, pasokan pangan dalam negeri menjadi lebih stabil dan terjamin.
Ketahanan pangan yang kuat merupakan kunci penting dalam menghadapi tantangan global, termasuk perubahan iklim dan dinamika pasar pangan dunia. Program seperti ini membantu memperkokoh posisi Indonesia sebagai negara agraris yang mampu mandiri dalam penyediaan pangan.
Menatap Masa Depan Energi dan Pertanian Berkelanjutan
PLTS Irigasi di Muara Enim menjadi bukti bahwa solusi energi bersih dapat diterapkan secara konkret dalam mendukung sektor pertanian, yang merupakan salah satu pilar utama perekonomian daerah dan nasional.
Kolaborasi antara BUMN, pemerintah, dan masyarakat menunjukkan sinergi yang efektif dalam menghadapi tantangan bersama.
Ke depan, pengembangan PLTS Irigasi dan energi terbarukan lainnya diharapkan semakin meluas, menjadi bagian integral dari pembangunan berkelanjutan yang tidak hanya ramah lingkungan tetapi juga mensejahterakan masyarakat luas.