KUR Jadi Andalan Pemerintah Entaskan Pengangguran dan Majukan Ekonomi

Rabu, 22 Oktober 2025 | 08:59:25 WIB
KUR Jadi Andalan Pemerintah Entaskan Pengangguran dan Majukan Ekonomi

JAKARTA - Program Kredit Usaha Rakyat (KUR) terus menunjukkan dampak positif terhadap perekonomian nasional.

Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Maman Abdurrahman menegaskan bahwa kebijakan pembiayaan ini tidak hanya membantu pelaku usaha kecil bertahan dan berkembang, tetapi juga membuka lapangan kerja baru bagi jutaan masyarakat di seluruh Indonesia.

Menurut data yang dikutip Maman dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), dari sekitar 3,5 juta UMKM penerima manfaat program KUR, setiap satu entitas usaha rata-rata mampu menyerap dua hingga tiga tenaga kerja. “Artinya, melalui program KUR ini secara rata-rata kita mendorong penyerapan tenaga kerja sebanyak 6–9 juta pekerja di seluruh Indonesia,” ujar Maman.

Namun, Maman menegaskan bahwa tantangan berikutnya adalah memastikan agar mayoritas tenaga kerja tersebut bisa bergeser dari sektor informal ke sektor formal. “Masih ada satu pekerjaan rumah kami, bagaimana membuat mayoritas 6 sampai 9 juta pekerja ini bisa bergeser dari informal menjadi formal. Inilah yang sedang kita lakukan dengan beberapa program jaminan sosial perlindungan kesehatan, asuransi, dan lain sebagainya,” jelasnya.

Dengan memperkuat perlindungan sosial dan akses pembiayaan, pemerintah berharap keberlanjutan program KUR dapat menjadi fondasi kuat dalam mewujudkan kesejahteraan ekonomi masyarakat.

Capaian Penyaluran KUR di Sektor Produksi Lampaui Target

Dalam kesempatan yang sama, Maman menyoroti capaian signifikan penyaluran KUR ke sektor produksi selama satu tahun masa pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. Ia menyebutkan bahwa penyaluran pembiayaan ke sektor tersebut untuk pertama kalinya berhasil melampaui target nasional.

“Capaian ini menjadi sejarah baru. Untuk pertama kalinya di era Pak Prabowo, alokasi KUR di sektor produksi mencapai angka 60%, yang selama ini belum pernah tercapai,” ungkapnya dengan bangga.

Peningkatan alokasi pembiayaan ke sektor produktif, seperti pertanian, perikanan, industri kecil, dan perdagangan, dianggap sebagai langkah strategis pemerintah dalam memperkuat struktur ekonomi nasional. Melalui dorongan terhadap sektor produksi, pemerintah ingin menciptakan pertumbuhan ekonomi yang lebih inklusif dan berkelanjutan.

Maman menegaskan bahwa kesuksesan ini bukan hanya sekadar capaian angka, tetapi juga menjadi bukti konkret dari komitmen pemerintah dalam memperkuat pelaku usaha kecil dan menengah agar lebih berdaya saing di pasar domestik maupun global.

Dorong Pertumbuhan Ekonomi Melalui KUR Sektor Produksi

Menteri Maman menjelaskan bahwa penyaluran KUR ke sektor produksi memberikan efek berganda yang jauh lebih besar dibandingkan pembiayaan ke sektor konsumsi. Ia menilai bahwa peningkatan produktivitas di daerah akan berdampak langsung pada peningkatan kesejahteraan masyarakat.

“Selama ini alokasi KUR pendistribusiannya banyak ke sektor konsumsi. Akhirnya, multiplier effect kurang bergerak. Mudah-mudahan dengan angka 60% ini ke sektor produksi, ekonomi di daerah—di Sumatera, Kalimantan, Jawa, Sulawesi, dan Papua—bisa bergerak,” katanya.

Pemerintah menargetkan agar pada tahun 2026, porsi penyaluran KUR untuk sektor produksi dapat ditingkatkan menjadi 62%. Langkah ini diharapkan mampu memperluas basis ekonomi produktif di berbagai wilayah Indonesia, sekaligus mengurangi ketimpangan ekonomi antar daerah.

Dengan total pembiayaan KUR yang mencapai sekitar Rp300 triliun, penyaluran 60% dana tersebut ke sektor produksi dinilai akan memberikan dorongan besar terhadap penciptaan nilai tambah dan penyerapan tenaga kerja baru di sektor riil.

Pemerintah Dorong Transformasi UMKM Menuju Ekonomi Formal

Selain memperluas akses pembiayaan, pemerintah juga menaruh perhatian besar terhadap upaya formalisasi UMKM. Menurut Maman, transformasi dari sektor informal ke formal menjadi kunci penting untuk memastikan keberlanjutan ekonomi kerakyatan.

“Dengan bergesernya para pekerja dari sektor informal ke formal, mereka akan mendapatkan perlindungan sosial, akses asuransi, dan jaminan kesehatan. Ini bagian dari upaya kita untuk menciptakan ekosistem usaha yang sehat dan berkeadilan,” ujarnya.

Pemerintah tengah menyiapkan sejumlah kebijakan pendukung agar UMKM dapat terintegrasi dalam sistem ekonomi formal, antara lain dengan digitalisasi usaha, pembinaan manajemen keuangan, serta pemberian insentif bagi pelaku usaha yang berorientasi pada sektor produksi.

Maman optimistis bahwa keberhasilan program KUR dalam menciptakan lapangan kerja dan memperkuat sektor produksi akan menjadi motor penggerak ekonomi nasional. Ia berharap kerja sama antara pemerintah, lembaga keuangan, dan pelaku usaha dapat terus diperkuat demi mewujudkan visi Indonesia sebagai negara maju berbasis ekonomi produktif dan berkeadilan.

Terkini