JAKARTA - Pergerakan harga pangan di Jawa Timur kembali menjadi perhatian publik pada Kamis, 16 Oktober 2025.
Berdasarkan data panel harga pangan dari Badan Pangan Nasional (Bapanas) pukul 12.46 WIB, dari 25 komoditas yang dipantau, tercatat 15 komoditas mengalami kenaikan harga, sementara 10 komoditas menurun.
Kenaikan tertinggi tercatat pada bawang merah yang naik Rp830 per kilogram atau 2,39% menjadi Rp35.614 per kg. Selain bawang merah, beberapa komoditas penting seperti beras premium, minyak goreng kemasan, minyakita, ikan tongkol, dan bawang putih bonggol juga mengalami kenaikan harga. Lonjakan ini menjadi perhatian masyarakat terutama bagi rumah tangga yang mengandalkan bahan pangan pokok setiap harinya.
Pergerakan Harga Berdasarkan Komoditas
Bapanas mencatat adanya variasi pergerakan harga pada berbagai komoditas pangan di Jawa Timur. Untuk komoditas daging sapi murni turun tipis 0,14% menjadi Rp119.638 per kilogram, sementara daging ayam ras naik 0,35% menjadi Rp36.151 per kg.
Komoditas cabai juga menunjukkan fluktuasi, cabai merah keriting naik 0,31% menjadi Rp49.944 per kg, sedangkan cabai rawit merah turun 2,51% menjadi Rp27.173 per kg. Ikan kembung mengalami penurunan harga 0,34% menjadi Rp35.310 per kg, namun ikan bandeng naik 1,5% menjadi Rp32.860 per kg, dan ikan tongkol naik 1,35% menjadi Rp32.291 per kg.
Bahan pokok seperti beras dan minyak mengalami kenaikan signifikan. Beras premium naik 0,59% menjadi Rp15.222 per kg, beras SPHP naik 0,63% menjadi Rp12.090 per kg, sementara beras medium turun sedikit 0,09% menjadi Rp12.901 per kg. Minyak goreng kemasan naik 0,58% menjadi Rp19.895 per liter, minyak goreng curah naik 1,01% menjadi Rp17.987 per liter, dan minyakita naik 0,14% menjadi Rp16.724 per liter.
Komoditas Turun dan Dampaknya
Di sisi lain, beberapa komoditas justru mengalami penurunan harga yang cukup tajam. Daging kerbau segar lokal dan daging kerbau beku impor tercatat turun drastis hingga Rp120.000 per kg atau 100%, menjadi Rp0 per kg. Hal ini menandakan tidak adanya pasokan atau pencatatan harga sementara di pasaran.
Komoditas lainnya yang turun adalah tepung terigu kemasan turun 0,94% menjadi Rp11.490 per kg, jagung tingkat peternak turun 0,05% menjadi Rp5.970 per kg, gula konsumsi turun tipis 0,08% menjadi Rp16.423 per kg, serta garam konsumsi turun 1,09% menjadi Rp9.172 per kg.
Penurunan harga beberapa komoditas ini memberi sedikit keringanan bagi konsumen, namun kenaikan pada bahan pokok utama seperti beras dan minyak cenderung menekan daya beli masyarakat. Kondisi ini menjadi perhatian pemerintah untuk memantau inflasi pangan dan memastikan stabilitas harga di pasar.
Peran Bapanas dan Kewaspadaan Masyarakat
Badan Pangan Nasional (Bapanas) terus melakukan pemantauan harga pangan secara berkala untuk memberikan informasi transparan kepada masyarakat. Panel harga yang diterbitkan setiap hari menjadi acuan bagi pedagang, distributor, dan rumah tangga dalam mengatur kebutuhan pangan.
Masyarakat dihimbau untuk tetap memantau pergerakan harga di pasar dan memanfaatkan data resmi dari Bapanas sebelum melakukan pembelian. Selain itu, pengelolaan stok pangan dan pemilihan komoditas alternatif dapat membantu masyarakat menghadapi fluktuasi harga, terutama di masa-masa permintaan tinggi atau pasokan terbatas.
Dengan pergerakan harga yang terus berubah, koordinasi antara pemerintah daerah, distributor, dan pedagang menjadi kunci untuk menjaga stabilitas pasokan dan harga pangan. Masyarakat juga diimbau cermat dalam mengelola anggaran belanja harian, terutama bagi bahan pokok yang mengalami kenaikan harga signifikan, seperti beras dan minyak.