Pemain Diaspora Mulai Merapat Perkuat Timnas U-17 Indonesia

Kamis, 16 Oktober 2025 | 14:44:32 WIB
Pemain Diaspora Mulai Merapat Perkuat Timnas U-17 Indonesia

JAKARTA - Menjelang gelaran Piala Dunia U-17 2025, skuad Timnas Indonesia U-17 mulai menunjukkan progres signifikan dalam persiapan. Setelah menanti kehadiran sejumlah pemain diaspora, pelatih Nova Arianto mengonfirmasi bahwa beberapa nama sudah resmi bergabung ke pemusatan latihan (TC).

Kehadiran mereka menjadi bagian penting dalam upaya memperkuat kedalaman skuad Garuda Muda yang akan bersaing di ajang bergengsi tersebut pada 3–27 November 2025. Di antara nama-nama tersebut, Matthew Baker dan Lucas Lee telah lebih dulu merapat, sementara pemain diaspora lain menyusul dalam waktu dekat.

Langkah ini sekaligus menandai keseriusan PSSI dan tim pelatih untuk menghadirkan kombinasi terbaik antara pemain lokal dan pemain diaspora dalam menghadapi lawan-lawan berat di Grup H.

Matthew Baker dan Lucas Lee Jadi yang Pertama Tiba

Nova Arianto menjelaskan bahwa Matthew Baker dan Lucas Lee telah tiba dan mulai mengikuti agenda pemusatan latihan Timnas Indonesia U-17. Kehadiran keduanya menjadi kabar baik bagi tim pelatih yang sejak awal merencanakan keterlibatan pemain diaspora untuk memperkuat skuad di berbagai lini.

“Kalau pemain diaspora memang Matthew Baker baru tiba, termasuk Lukas Lee yang baru tiba dan kloter terakhir yang baru bergabung nanti ada Mike Rajasa,” ujar Nova kepada wartawan.

Kedua pemain ini diharapkan bisa beradaptasi dengan cepat dengan sistem permainan yang diterapkan pelatih dan rekan setim lainnya. Pemusatan latihan kali ini menjadi momentum penting untuk membangun chemistry antara pemain diaspora dan pemain lokal yang lebih dulu mengikuti program tim nasional.

Mike Rajasa Bergabung Menjelang Turnamen

Selain dua nama tersebut, Nova juga memastikan bahwa Mike Rajasa, yang berposisi sebagai kiper, akan bergabung pada awal November. Namun, ia baru bisa hadir dua hari sebelum keberangkatan ke Qatar, lokasi turnamen Piala Dunia U-17 2025.

Hal ini disebabkan oleh jadwal kompetisi klubnya di Utrecht, Belanda, yang masih berjalan hingga akhir Oktober.

“Kiper yang baru akan bergabung di tanggal 2 November 2025 atau 2 hari sebelum kita menuju Piala Dunia U-17 karena sekali lagi klubnya Utrecht ada kompetisi dan turnamen dan mereka baru mengizinkan di tanggal 2 November 2025,” jelas Nova.

Kehadiran Rajasa akan melengkapi komposisi penjaga gawang Timnas Indonesia U-17. Meskipun bergabung mepet, pelatih optimistis sang kiper akan cepat beradaptasi karena telah mengikuti proses komunikasi dan pemantauan sejak lama.

Nicholas Indra Mjosund Masih Dalam Pantauan

Sementara itu, situasi Nicholas Indra Mjosund masih belum sepenuhnya pasti. Pemain berdarah Indonesia-Norwegia ini dijadwalkan bergabung dengan tim pada 28 Oktober 2025, namun keikutsertaannya ke Piala Dunia U-17 masih akan ditentukan setelah evaluasi dari tim pelatih.

“Oh Nicholas Indra Mjosund ya, Nicholas baru gabung di tanggal 28 Oktober 2025 tapi kita lihat situasi apakah Nicholas bisa kita bawa ke Piala Dunia U-17,” kata Nova.

Nicholas saat ini bermain untuk Rosenborg BK di Norwegia. Kemampuannya telah dipantau sejak lama oleh staf pelatih Garuda Muda, dan ia diproyeksikan dapat menambah kedalaman skuad terutama di sektor belakang atau tengah, tergantung kebutuhan taktik tim.

TC di Dubai dan Bulgaria Jadi Tahap Penting

Sebagai bagian dari rangkaian persiapan, Timnas Indonesia U-17 menjalani pemusatan latihan (TC) di Dubai, Uni Emirat Arab. TC ini dirancang untuk memperkuat kondisi fisik, taktik, dan mental bertanding para pemain menjelang turnamen.

Sebelumnya, Garuda Muda juga telah menjalani TC di Bulgaria pada September 2025. Dalam kesempatan itu, mereka mengadakan tiga pertandingan uji coba melawan tim-tim Eropa sebagai ajang pemanasan dan penyesuaian intensitas permainan internasional.

Persiapan matang ini menjadi sangat penting mengingat lawan-lawan berat yang akan dihadapi Indonesia dalam fase grup Piala Dunia U-17 nanti.

Grup Berat di Piala Dunia U-17 2025

Indonesia tergabung dalam Grup H, bersama Brasil, Honduras, dan Zambia. Grup ini tergolong cukup berat karena Brasil dikenal sebagai salah satu kekuatan utama di sepak bola usia muda dunia, sementara Zambia dan Honduras punya catatan impresif dalam kompetisi junior FIFA.

Timnas Indonesia U-17 akan mengawali pertandingan pembuka melawan Zambia pada 4 November 2025 di Aspire Zone, Al Rayyan. Setelah itu, Garuda Muda akan berhadapan dengan Brasil pada 7 November, sebelum menutup laga grup melawan Honduras pada 10 November 2025.

Dengan komposisi lawan yang kuat, kehadiran pemain diaspora menjadi salah satu faktor penting dalam memperkuat skuad dan meningkatkan daya saing Indonesia di level dunia.

Sinergi Pemain Diaspora dan Lokal Jadi Fokus

Kehadiran pemain diaspora seperti Matthew Baker, Lucas Lee, Mike Rajasa, dan Nicholas Mjosund bukan sekadar menambah jumlah pemain. Tim pelatih ingin membangun sinergi antara pemain diaspora dan pemain lokal untuk membentuk tim yang solid, tangguh secara mental, serta punya variasi gaya bermain.

Selain itu, pengalaman para pemain diaspora yang terbiasa bermain di luar negeri diharapkan bisa menjadi tambahan nilai plus. Mereka dapat memberikan contoh profesionalisme dan standar permainan internasional kepada rekan-rekan satu tim yang berkarier di kompetisi dalam negeri.

Optimisme Nova Arianto Hadapi Piala Dunia U-17

Nova Arianto menyampaikan bahwa ia optimistis dengan perkembangan skuad yang terus berjalan positif. Ia juga menekankan pentingnya menjaga fokus, disiplin, dan semangat juang tinggi dalam menghadapi setiap laga.

Menurutnya, keberhasilan di ajang sebesar Piala Dunia U-17 tidak hanya ditentukan oleh materi pemain, tetapi juga kerja sama tim, kesiapan mental, serta strategi yang matang.

Pemusatan latihan intensif dan kehadiran pemain diaspora diharapkan dapat menjadi kombinasi yang mengangkat performa Garuda Muda.

Penutup: Langkah Strategis Menuju Panggung Dunia

Kehadiran pemain diaspora seperti Matthew Baker dan Lucas Lee menjadi bukti nyata keseriusan Timnas Indonesia U-17 dalam membangun skuad kompetitif. Meski ada beberapa pemain yang bergabung di menit-menit akhir, pelatih Nova Arianto tetap yakin bahwa persiapan matang akan menjadi modal utama menghadapi Piala Dunia U-17 2025.

Dengan jadwal laga yang ketat dan lawan-lawan tangguh, sinergi antara pemain lokal dan diaspora diharapkan menjadi kunci kejutan manis dari Garuda Muda di turnamen dunia tersebut.

Terkini