Kemendukbangga Rilis Buku Saku Tingkatkan Literasi Finansial

Selasa, 14 Oktober 2025 | 15:29:22 WIB
Kemendukbangga Rilis Buku Saku Tingkatkan Literasi Finansial

JAKARTA - Peningkatan literasi keuangan keluarga kini menjadi fokus pemerintah melalui penerbitan buku saku oleh Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga). 

Buku yang disusun bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK) ini diharapkan tidak hanya membantu keluarga dalam perencanaan keuangan, tetapi juga menjadi benteng terhadap risiko penipuan dan praktik keuangan ilegal.

Perilisan buku saku tersebut dilakukan oleh Plh Deputi Bidang Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga Kemendukbangga, Irma Ardiana, mewakili Menteri Wihaji, di Auditorium BKKBN, Jakarta Timur. Dalam kesempatan itu, Irma membacakan sambutan Menteri Wihaji mengenai pentingnya kesiapan finansial keluarga.

“Kegiatan ini sangat penting sebagai langkah bersama dalam meningkatkan literasi dan kesiapan finansial keluarga. Bapak dan Ibu yang kami hormati, Undang-Undang Nomor 52 Tahun 2009 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga menegaskan bahwa tujuan pembangunan keluarga adalah untuk mewujudkan keluarga yang sejahtera, keluarga yang berkualitas,” kata Irma.

Literasi Keuangan sebagai Pilar Keluarga Sejahtera

Irma menjelaskan, buku saku ini merupakan tindak lanjut dari Perpres Nomor 12 Tahun 2025 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) yang mencakup indeks pembangunan keluarga. Pemerintah menargetkan indeks pembangunan keluarga pada 2029 mencapai 70,9%, seiring tren capaian yang terus meningkat sejak 2021 hingga 2024. Saat ini, capaian indeks keluarga telah berada di angka 62,4, melampaui target 2024 sebesar 61.

“Kalau kita lihat tren capaian terus meningkat sejak tahun 2021 hingga 2024, yaitu saat ini mencapai 62,4 dari target 2024 sebesar 61,” ujar Irma.

Program ini menekankan bahwa literasi keuangan tidak hanya soal pengelolaan uang, tetapi juga menyangkut kemampuan keluarga untuk mengambil keputusan finansial yang cerdas serta menghindari risiko penipuan.

Mengantisipasi Penipuan dan Fraud

Salah satu fokus utama buku saku adalah memberikan pembekalan praktis bagi keluarga dalam menghadapi berbagai modus penipuan keuangan. Irma menekankan, materi yang diberikan memungkinkan keluarga untuk merencanakan kebutuhan keuangan dengan tepat, memanfaatkan produk jasa lembaga keuangan formal, dan menekan risiko fraud.

“Materi tersebut membekali keluarga-keluarga Indonesia untuk bisa merencanakan apa saja yang menjadi kebutuhan mereka. Mereka bisa juga memanfaatkan produk jasa dari lembaga keuangan formal dan kemudian bisa menghindari berbagai bentuk potensi penipuan dan juga fraud,” jelasnya.

Dengan pemahaman ini, keluarga tidak hanya dapat mengelola anggaran rumah tangga dengan bijak, tetapi juga menjadi lebih siap menghadapi situasi finansial yang menantang, termasuk tekanan ekonomi dan praktik keuangan ilegal yang marak terjadi di masyarakat.

Literasi Finansial sebagai Aktivitas Produktif

Kemendukbangga menekankan bahwa literasi keuangan bukan sekadar teori, melainkan juga landasan untuk kegiatan ekonomi produktif keluarga. Irma menegaskan, kemampuan merencanakan dan mengelola keuangan keluarga membuka peluang bagi keluarga untuk berpartisipasi aktif dalam kegiatan produktif yang dapat meningkatkan kesejahteraan ekonomi rumah tangga.

“Kita ingin memastikan bahwa keluarga-keluarga di RI mereka memiliki kemampuan dan literasi keuangan keluarga yang baik dan bisa aktif dalam bentuk kegiatan-kegiatan yang sifatnya produktif dari sisi ekonomi,” ujar Irma.

Buku saku ini diharapkan menjadi panduan praktis sehari-hari, mulai dari merencanakan pengeluaran, menabung, berinvestasi secara aman, hingga mengenali tanda-tanda potensi penipuan. Dengan pendekatan ini, pemerintah ingin setiap keluarga tidak hanya sejahtera secara materi, tetapi juga mandiri dan bijak secara finansial.

Kolaborasi Kemendukbangga dan OJK

Kerja sama antara Kemendukbangga dan OJK dalam menyusun buku saku ini menunjukkan bahwa pembelajaran keuangan keluarga memerlukan pendekatan multisektoral. OJK berperan dalam memastikan materi keuangan yang disampaikan aman, sah, dan sesuai regulasi. Sementara Kemendukbangga menekankan sisi pembangunan karakter dan peran keluarga dalam meningkatkan kesejahteraan.

Pendekatan kolaboratif ini diharapkan dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat, termasuk keluarga di daerah terpencil, sehingga akses informasi keuangan yang tepat tidak terbatas pada kota besar saja.

Harapan Pemerintah

Dengan buku saku ini, Kemendukbangga berharap masyarakat semakin memahami bahwa perencanaan keuangan adalah bagian penting dari pembangunan keluarga sejahtera. Langkah ini juga menjadi bagian dari upaya pemerintah dalam memberdayakan keluarga sebagai unit ekonomi yang tangguh, mampu menghadapi tantangan global, dan sekaligus melindungi diri dari risiko penipuan keuangan.

Inisiatif ini diharapkan tidak hanya meningkatkan literasi finansial, tetapi juga memperkuat ketahanan ekonomi keluarga secara menyeluruh, sebagai pondasi untuk pembangunan bangsa yang lebih kokoh.

Terkini