JAKARTA - Di tengah tren menurunnya penjualan mobil nasional yang terjadi pada Agustus 2025, PT Asuransi Tokio Marine Indonesia mampu mempertahankan stabilitas kinerja bisnis asuransi kendaraan.
Hal ini membuktikan bahwa perusahaan asuransi tidak hanya bergantung pada penjualan mobil baru, melainkan juga berhasil mengoptimalkan berbagai layanan digital dan strategi diversifikasi.
Menurut data dari Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan mobil secara wholesales menurun sebesar 19 persen menjadi 61.780 unit pada Agustus 2025. Sementara itu, penjualan ritel turun sebesar 13,4 persen year on year menjadi 66.478 unit. Kondisi ini jelas memberikan tantangan bagi pelaku industri otomotif maupun asuransi kendaraan.
Namun demikian, Presiden Direktur Tokio Marine Indonesia, Sancoyo Setiabudi, menjelaskan bahwa perusahaan mampu menjaga kinerja portofolio asuransi kendaraannya tetap stabil.
“Portofolio kami tetap stabil karena juga ditopang oleh polis perpanjangan (renewal) serta kerja sama dengan berbagai mitra dealer dan lembaga pembiayaan,” ujarnya.
Tantangan Industri Asuransi Kendaraan dan Strategi Diversifikasi
Penurunan penjualan mobil baru memang menjadi faktor yang memengaruhi bisnis asuransi kendaraan secara umum. Namun Tokio Marine mengantisipasi hal ini dengan memperkuat berbagai lini bisnisnya, termasuk diversifikasi produk dan memperluas basis layanan digital.
Ini merupakan langkah strategis agar tetap dapat mempertahankan pertumbuhan dan memberikan layanan optimal bagi pelanggan.
Sancoyo mengakui bahwa kondisi perlambatan di pasar otomotif menjadi tantangan utama, namun ia yakin bahwa kombinasi dari strategi perpanjangan polis dan kolaborasi dengan mitra bisnis akan menjaga performa perusahaan tetap positif.
“Kita harus adaptif dan inovatif dalam menghadapi dinamika pasar, terutama dalam menghadapi penurunan penjualan mobil baru,” ungkapnya.
Selain itu, peningkatan penggunaan teknologi digital pada layanan asuransi menjadi fokus penting bagi Tokio Marine.
Perusahaan terus berinovasi dengan menyediakan kemudahan akses dan pelayanan melalui platform digital yang efektif dan efisien, sehingga konsumen dapat dengan mudah mengurus klaim dan kebutuhan asuransi tanpa harus bertatap muka langsung.
Peran Digitalisasi dalam Menjaga Kinerja Premi
Digitalisasi tidak hanya berfungsi sebagai alat pelayanan pelanggan, namun juga menjadi faktor kunci dalam menjaga dan meningkatkan premi asuransi kendaraan.
Dengan adanya teknologi digital, proses administrasi dan klaim menjadi lebih cepat dan transparan sehingga meningkatkan kepuasan dan kepercayaan pelanggan.
Sancoyo menambahkan, Tokio Marine terus melakukan inovasi produk dan meningkatkan kualitas layanan digital sebagai upaya untuk mempertahankan serta mengembangkan pasar asuransi kendaraan.
“Kami menargetkan pertumbuhan kinerja asuransi kendaraan melalui inovasi produk, digitalisasi layanan, dan kolaborasi strategis dengan mitra bisnis,” jelasnya.
Secara keseluruhan, meskipun terdapat penurunan pada pendapatan premi dibanding tahun sebelumnya, yaitu dari Rp 1,41 triliun pada Agustus 2024 menjadi Rp 1,22 triliun pada Agustus 2025, kinerja premi dari asuransi kendaraan masih menunjukkan tren yang positif dan stabil.
Hal ini menandakan bahwa strategi yang dijalankan oleh Tokio Marine cukup efektif menghadapi kondisi pasar yang penuh tantangan.
Kolaborasi dan Inovasi sebagai Pilar Pertumbuhan Tokio Marine
Dalam rangka menghadapi dinamika pasar yang berubah, Tokio Marine menekankan pentingnya kerja sama dengan berbagai mitra, termasuk dealer kendaraan, lembaga pembiayaan, dan pelaku usaha lainnya.
Melalui kolaborasi tersebut, perusahaan mampu memperluas jangkauan pasar sekaligus meningkatkan penetrasi produk asuransi kendaraan.
Selain itu, perusahaan juga gencar mengembangkan produk-produk asuransi yang inovatif sesuai kebutuhan konsumen masa kini. Hal ini dilakukan agar mampu memberikan perlindungan yang relevan dan meningkatkan nilai tambah bagi para pelanggan.
Strategi ini penting agar bisnis asuransi tetap kompetitif dan berkelanjutan di tengah kondisi pasar yang menantang.
Pemanfaatan teknologi digital juga menjadi faktor pembeda Tokio Marine dalam industri asuransi kendaraan. Pengembangan aplikasi mobile, portal klaim online, hingga sistem pemantauan risiko berbasis digital, menjadi bagian dari upaya untuk mempermudah layanan dan mempercepat proses klaim.
Menjaga Optimisme di Tengah Perlambatan Pasar
Walaupun pasar otomotif mengalami penurunan, Tokio Marine Indonesia tetap optimis dapat mencapai target pertumbuhan premi pada akhir tahun.
Optimisme ini didasarkan pada kekuatan strategi yang telah diterapkan serta kemajuan dalam pengembangan layanan digital yang semakin memudahkan pelanggan dalam mengakses produk dan layanan asuransi.
Sancoyo menegaskan, “Kami terus berkomitmen untuk menjaga kualitas layanan dan mengembangkan produk yang sesuai dengan kebutuhan pasar, sehingga dapat bertahan dan tumbuh di tengah tantangan yang ada.”
Dengan berbagai inovasi dan pendekatan digital yang terus diperkuat, Tokio Marine percaya bahwa industri asuransi kendaraan akan mampu beradaptasi dengan perubahan pasar sekaligus tetap memberikan kontribusi positif bagi perekonomian nasional.
Penurunan penjualan mobil pada Agustus 2025 menjadi ujian bagi industri asuransi kendaraan, termasuk PT Asuransi Tokio Marine Indonesia.
Namun, melalui strategi diversifikasi portofolio, kolaborasi dengan mitra bisnis, serta penguatan layanan digital, perusahaan berhasil mempertahankan stabilitas kinerja bisnisnya.
Digitalisasi layanan menjadi kunci dalam menjaga kepuasan pelanggan dan meningkatkan efisiensi operasional, sehingga Tokio Marine optimis dapat terus tumbuh dan beradaptasi dengan dinamika pasar ke depan.
Langkah ini menunjukkan bahwa inovasi dan kerja sama strategis menjadi faktor penting dalam menghadapi tantangan industri asuransi kendaraan di masa kini.