JAKARTA - Saat berlibur ke Bali, banyak wisatawan mulai menemukan cara baru agar liburan lebih praktis dan hemat biaya.
Tidak hanya sekadar menikmati pemandangan dan budaya Pulau Dewata, kini para pelancong memilih menggunakan jasa ekspedisi untuk mengirimkan oleh-oleh dan barang bawaan mereka pulang ke kota asal.
Strategi ini dianggap lebih efisien, mengurangi beban bawaan, serta menghemat tenaga selama perjalanan pulang.
Firda Fitri Agustin, PR & Corporate Communication Lion Parcel, salah satu layanan ekspedisi nasional, mengungkapkan bahwa permintaan pengiriman dari Bali ke berbagai kota besar di Indonesia maupun luar negeri terus meningkat signifikan. Barang yang paling sering dikirim adalah aksesoris, pakaian, pernak-pernik khas Bali, hingga kebaya.
“Bali menghasilkan paket yang didominasi oleh aksesoris, barang pribadi, pernak-pernik, kebaya, dan pakaian,” ungkap Firda.
Pengiriman Dominan ke Jabodetabek dan Negara Tetangga
Mayoritas pengiriman ekspedisi dari Bali masih berfokus ke wilayah Jabodetabek sebagai pasar utama.
Namun, permintaan pengiriman ke luar negeri juga mengalami pertumbuhan, dengan tujuan utama Singapura, Malaysia, dan Australia. Hal ini menunjukkan bahwa pasar pengiriman barang oleh wisatawan internasional juga mulai terbuka lebar.
“Pasar wisatawan, terutama wisatawan domestik, menjadi salah satu fokus utama bisnis Lion Parcel di Bali,” lanjut Firda.
Ia juga menyebutkan bahwa pada 2024 jumlah wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Bali mencapai 6,4 juta orang, sedangkan wisatawan nusantara mencapai 13,9 juta orang.
Potensi pasar sebesar ini tentu menjadi peluang besar bagi jasa ekspedisi untuk terus mengembangkan layanan mereka di pulau ini.
Selain pengiriman melalui udara, Lion Parcel juga melakukan pengiriman barang melalui jalur darat guna memastikan barang sampai ke tujuan dengan aman dan tepat waktu.
Solusi Atasi Over Bagasi Wisatawan
Salah satu alasan utama wisatawan memilih menggunakan jasa ekspedisi adalah masalah over bagasi pesawat. Barang bawaan yang berat dan banyak seringkali membuat perjalanan pulang menjadi tidak nyaman dan berbiaya tinggi. Dengan mengirim barang melalui ekspedisi, beban bawaan pun berkurang signifikan.
“Bali menerima puluhan juta wisatawan, dan over bagasi pesawat menjadi hal yang lumrah terjadi. Oleh-oleh biasanya berat, sehingga solusi pengiriman lewat ekspedisi menjadi pilihan tepat,” jelas Firda.
Langkah ini tidak hanya menguntungkan wisatawan dari segi biaya, tapi juga membantu mereka menjaga kenyamanan selama perjalanan pulang. Barang bawaan yang aman dan terjamin sampai tujuan membuat wisatawan semakin percaya dan mengandalkan layanan ekspedisi.
Perluasan Jaringan Agen Lion Parcel di Bali
Operasional Lion Parcel di Bali dijalankan melalui sekitar 100 agen yang tersebar di berbagai daerah. Firda menyebutkan bahwa pihaknya masih melihat peluang besar untuk memperluas jangkauan agen, khususnya di wilayah Karangasem dan Singaraja yang saat ini belum terlalu tercover secara maksimal.
“Model kemitraan yang kami tawarkan sangat ringan dan menguntungkan bagi calon agen. Mereka hanya perlu menyiapkan modal awal sekitar Rp10 juta, yang sebagian besar akan dikembalikan dalam bentuk saldo dan aset branding,” jelasnya.
Agen-agen Lion Parcel menerima komisi sebesar 35 persen dari ongkos kirim dan tidak dibebani dengan perawatan produk, sehingga sangat cocok bagi mereka yang ingin memulai bisnis tanpa harus repot mengelola stok.
“Kami masih membuka peluang untuk agen baru, terutama di area yang belum terjangkau seperti Karangasem dan Singaraja, selain Badung dan Gianyar yang sudah cukup padat,” tambah Firda.
Manfaat Ekspedisi bagi Wisatawan dan Ekonomi Lokal
Pemanfaatan jasa ekspedisi oleh wisatawan tidak hanya memudahkan mereka dalam mengelola barang bawaan, tapi juga berdampak positif bagi perekonomian lokal Bali.
Dengan meningkatnya volume pengiriman, usaha ekspedisi pun berkembang, membuka lapangan kerja dan memperkuat jaringan distribusi di daerah wisata ini.
Wisatawan yang menggunakan layanan ini mendapatkan kemudahan dalam pengiriman, sementara pelaku jasa ekspedisi dapat terus memperluas layanan dan kualitasnya. Hal ini menciptakan sinergi yang menguntungkan bagi semua pihak.
Selain itu, pengiriman barang secara efisien juga membantu menjaga kualitas barang bawaan sehingga oleh-oleh sampai dalam kondisi baik ke tangan penerima, meningkatkan kepuasan pelanggan dan mendukung citra positif Bali sebagai destinasi wisata.
Tren pengiriman barang melalui jasa ekspedisi oleh wisatawan di Bali merupakan inovasi praktis yang membantu mengatasi tantangan over bagasi serta memudahkan perjalanan pulang.
Dengan dominasi barang seperti aksesoris, pakaian, dan oleh-oleh khas Bali, layanan ekspedisi seperti Lion Parcel berhasil memenuhi kebutuhan pasar yang terus berkembang ini.
Pengembangan jaringan agen yang merata dan model kemitraan yang menguntungkan membuka peluang besar bagi pertumbuhan bisnis ekspedisi di Bali. Di sisi lain, solusi ini juga berdampak positif pada perekonomian lokal dan pengalaman berwisata yang lebih nyaman bagi para pelancong.
Dengan semakin meningkatnya minat wisatawan menggunakan layanan ekspedisi, bisnis ini diprediksi akan terus tumbuh dan berkontribusi dalam mendukung sektor pariwisata dan ekonomi di Pulau Dewata.