Waspadai! 4 Makanan Ini Berbahaya Jika Dimakan Bersama Mi Instan

Kamis, 09 Oktober 2025 | 11:12:30 WIB
Waspadai! 4 Makanan Ini Berbahaya Jika Dimakan Bersama Mi Instan

JAKARTA - Mi instan sudah lama menjadi pilihan makanan cepat saji favorit banyak orang. Rasanya gurih, praktis disiapkan, dan mudah ditemukan di mana saja.

Tak jarang mi instan menjadi “penyelamat” saat lapar melanda di tengah malam atau ketika waktu makan terbatas. Namun, meskipun menggugah selera, mi instan bukanlah makanan yang bisa dikonsumsi secara bebas tanpa risiko.

Satu bungkus mi instan mengandung kalori, garam, serta bahan pengawet dalam jumlah cukup tinggi. Healthshots mencatat bahwa konsumsi berlebihan dapat memicu masalah kesehatan serius seperti tekanan darah tinggi, penyakit jantung, hingga sindrom metabolik.

Lebih dari itu, ada pula beberapa jenis makanan yang sebaiknya tidak dikonsumsi bersamaan dengan mi instan, karena bisa memperparah efek negatifnya terhadap tubuh. Berikut empat di antaranya yang perlu dihindari.

1. Nasi: Ledakan Karbohidrat dalam Sekali Makan

Banyak orang menikmati mi instan dengan tambahan nasi agar terasa lebih mengenyangkan. Namun, kombinasi ini sebenarnya tidak disarankan. Baik nasi maupun mi instan merupakan sumber karbohidrat utama.

Mengonsumsi keduanya secara bersamaan berarti tubuh menerima asupan karbohidrat dalam jumlah berlebihan. Kelebihan karbohidrat ini dapat disimpan dalam bentuk lemak, yang lama-kelamaan memicu kenaikan berat badan.

Jika dilakukan terus-menerus, kebiasaan ini dapat meningkatkan risiko obesitas dan gangguan metabolik. Karena itu, untuk menjaga keseimbangan nutrisi, sebaiknya hindari menambahkan nasi saat menyantap mi instan.

2. Kerupuk: Kombinasi Gurih yang Menumpuk Lemak

Kerupuk memang sering menjadi pelengkap sempurna bagi semangkuk mi instan, terutama versi kuah. Sensasi renyahnya membuat cita rasa semakin nikmat. Namun di balik kelezatan itu, ada risiko kesehatan yang perlu diwaspadai.

Menurut DetikHealth, baik kerupuk maupun mi instan memiliki kandungan karbohidrat dan lemak tinggi, serta kerap mengandung MSG dalam jumlah besar. Jika dikonsumsi bersamaan secara rutin, kombinasi ini dapat meningkatkan risiko kelebihan berat badan, kolesterol tinggi, dan sindrom metabolik.

Selain itu, kandungan minyak hasil penggorengan pada kerupuk dapat memperberat kerja sistem pencernaan. Jadi, jika ingin tetap menikmati mi instan, sebaiknya hindari tambahan kerupuk dan pilih lauk yang lebih bergizi, seperti sayuran atau telur rebus.

3. Kornet dan Keju: Lezat tapi Sarat Kalori dan Lemak

Kornet dan keju kerap dijadikan topping favorit mi instan karena menambah cita rasa gurih yang menggugah selera. Namun, perpaduan ini memiliki sisi lain yang perlu diperhatikan.

Baik kornet maupun keju termasuk makanan olahan tinggi lemak dan garam. Keduanya bisa memicu peradangan dalam tubuh jika dikonsumsi terlalu sering. Selain itu, kalori dari kombinasi mi instan, kornet, dan keju juga cukup tinggi, sehingga bisa mempercepat kenaikan berat badan.

Tak hanya kornet dan keju, makanan olahan lain seperti sosis, bakso, dan nugget juga sebaiknya dihindari ketika makan mi instan. Kandungan lemak jenuh dan natrium dalam makanan tersebut bisa meningkatkan risiko hipertensi dan penyakit jantung bila dikonsumsi berlebihan.

Jadi, meski rasanya menggoda, sebaiknya batasi konsumsi mi instan dengan tambahan bahan olahan berlemak tinggi. Pilihlah sumber protein alami seperti telur, ayam tanpa kulit, atau tahu sebagai alternatif yang lebih sehat.

4. Kecap Asin: Penambah Rasa yang Menyumbang Natrium Berlebih

Bagi banyak orang, menambahkan kecap asin ke dalam mi kuah adalah cara mudah untuk menambah cita rasa. Namun, langkah kecil ini ternyata bisa berdampak besar terhadap asupan garam harian.

Menurut Real Simple, kecap asin mengandung sodium yang sangat tinggi, dan jika dikombinasikan dengan garam dari bumbu mi instan, maka total asupan natrium dapat melampaui batas aman yang direkomendasikan.

Kelebihan sodium dapat menyebabkan tekanan darah tinggi, gangguan jantung, serta dehidrasi. Karena itu, jika ingin memperkaya rasa, sebaiknya gunakan alternatif lain seperti bawang putih cincang, perasan jeruk nipis, atau cabai segar yang lebih aman bagi kesehatan.

Tips Agar Mi Instan Lebih Sehat untuk Dikonsumsi

Meskipun tidak disarankan dikonsumsi terlalu sering, bukan berarti mi instan harus dihindari sepenuhnya. Ada beberapa cara agar mi instan bisa tetap dinikmati dengan lebih sehat:

Tambahkan sayuran segar, seperti sawi, bayam, wortel, atau brokoli untuk menambah serat dan vitamin.

Gunakan telur rebus atau ayam tanpa kulit sebagai sumber protein.

Kurangi penggunaan bumbu instan, terutama yang tinggi MSG dan garam.

Gunakan setengah air rebusan baru, bukan air rebusan mi yang pertama, untuk mengurangi sisa minyak dan natrium.

Dengan cara ini, mi instan bisa tetap menjadi hidangan praktis yang lebih bergizi tanpa menimbulkan efek samping berlebihan.

Nikmati dengan Bijak, Jangan Setiap Hari

Mi instan memang sulit ditolak, apalagi di tengah kesibukan. Namun, keseimbangan adalah kuncinya. Konsumsi mi instan sebaiknya tidak lebih dari satu hingga dua kali seminggu, dan selalu imbangi dengan makanan bergizi lain.

Menghindari kombinasi dengan nasi, kerupuk, makanan olahan, dan kecap asin bukan berarti kehilangan kenikmatan. Justru dengan memahami komposisi dan mengatur porsinya, kamu bisa tetap menikmati mi instan dengan cara yang lebih sehat.

Jadi, sebelum membuka bungkus mi instan berikutnya, ingatlah empat makanan yang sebaiknya tidak dikonsumsi bersamaan. Tubuhmu akan berterima kasih di kemudian hari.

Terkini