Danantara Ajukan Registrasi Patriot Bond, Perkuat Pembangunan Nasional

Kamis, 02 Oktober 2025 | 11:36:13 WIB
Danantara Ajukan Registrasi Patriot Bond, Perkuat Pembangunan Nasional

JAKARTA - Langkah besar ditempuh PT Danantara Investment Management dengan resmi mengajukan dokumen registrasi Patriot Bond kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada Rabu, 1 Oktober 2025. 

Pengajuan ini menjadi penanda bahwa perusahaan investasi yang dibangun era Presiden Prabowo itu kian mendekati tahap finalisasi penerbitan instrumen keuangan yang digadang mampu mendorong pembangunan berkelanjutan lintas sektor.

Chief Investment Officer (CIO) Danantara, Pandu Sjahrir, menjelaskan bahwa registrasi ini merupakan langkah penting sesuai Peraturan OJK No.7/2017 mengenai dokumen pernyataan pendaftaran dalam rangka penawaran umum efek. 

“Langkah ini sekaligus menandai tahap finalisasi penerbitan Patriot Bond perdana oleh Danantara Investment Management,” kata Pandu, Kamis, 2 Oktober 2025.

Minat Investor Melampaui Target

Sebelum registrasi diajukan, antusiasme investor terhadap Patriot Bond sudah terlihat jelas. Data yang diterima hingga 19 September 2025 mencatat 46 investor dengan total komitmen mencapai Rp51,75 triliun. Nilai ini melebihi target awal Rp50 triliun yang dibidik Danantara, sehingga dinyatakan oversubscribed.

Menariknya, daftar investor tidak hanya berisi institusi, tetapi juga tokoh-tokoh konglomerat papan atas. Nama besar seperti Anthoni Salim, Prajogo Pangestu, Budi Hartono, Sugianto Kusuma, Franky Widjaja, Garibaldi 'Boy' Thohir, Edwin Soeryadjaya, James Riady, hingga Dato Tahir ikut serta dalam proyek ini.

“Mereka melihat ini sebagai cara yang signifikan untuk berkontribusi bagi negara. Mereka sangat antusias dengan proyek ini karena dapat dijalankan secara profesional dalam skala yang sangat besar,” ujar Pandu menegaskan dukungan kalangan pengusaha.

Skema Patriot Bond dan Tujuan Penggunaan Dana

Patriot Bond rencananya diterbitkan dalam dua seri dengan tenor 5 tahun dan 7 tahun, menawarkan kupon 2%. Dari target senilai US$3,1 miliar atau Rp50 triliun, porsi terbesar dialokasikan untuk pembangunan di dalam negeri.

Sebanyak 80% dari total dana kelolaan Danantara senilai US$8 miliar diarahkan ke Indonesia, sementara sisanya digunakan untuk investasi di luar negeri. Fokus utama adalah lebih dari 30 proyek konversi sampah menjadi energi, yang tersebar di berbagai wilayah.

Proyek konversi sampah ini diharapkan mampu menjawab tantangan pengelolaan limbah sekaligus mempercepat transisi menuju energi terbarukan. 

Selain itu, Danantara juga menyiapkan investasi di pusat data, ketahanan pangan, dan bisnis manajemen investasi. Kesepakatan lanjutan ditargetkan rampung pada akhir 2025 atau awal 2026.

Skema Sukarela dan Tata Kelola Transparan

Dalam kesempatan berbeda, Mohamad Al-Arief, MD Global Relations and Governance Danantara Indonesia, menyampaikan bahwa Patriot Bond diimplementasikan dengan skema private placement. Artinya, obligasi ini tidak ditawarkan secara publik, melainkan hanya kepada kalangan tertentu dengan sifat sukarela.

“Prinsip mendasar dari Patriot Bonds adalah partisipasi sukarela dan tanggung jawab bersama. Skema ini membuka kesempatan bagi kelompok usaha Indonesia untuk berkontribusi pada agenda pembangunan lintas generasi, sekaligus memastikan keberlanjutan dan kesejahteraan jangka panjang masyarakat,” ujar Al-Arief.

Ia menambahkan, Danantara akan mengelola investasi dengan prinsip kehati-hatian, transparansi, dan tata kelola yang kuat. 

Hal ini sejalan dengan mandat perusahaan untuk tidak hanya mengejar keuntungan finansial, tetapi juga menghadirkan manfaat luas bagi masyarakat.

Mendukung Transformasi Ekonomi Jangka Panjang

Patriot Bond merupakan salah satu instrumen yang dikembangkan sebagai bagian dari Sovereign Wealth Fund (SWF) era Presiden Prabowo. Tujuannya tidak lain adalah memperkuat peran swasta dalam pembangunan nasional. 

Dengan model pendanaan ini, sektor energi, teknologi, pangan, hingga infrastruktur vital mendapat dukungan yang berkelanjutan.

Pandu menegaskan, proyek-proyek yang dibiayai Patriot Bond dipilih secara strategis agar sejalan dengan agenda pembangunan jangka panjang. 

Melalui partisipasi investor besar, Danantara ingin mempercepat transformasi ekonomi, membuka lapangan kerja baru, sekaligus meningkatkan daya saing Indonesia di tingkat global.

Dukungan dari Lembaga Pemeringkat

Untuk memastikan kredibilitas, Danantara Investment Management memperoleh peringkat AAA (idn) dari Fitch Ratings Indonesia terkait rencana penerbitan Patriot Bond senilai Rp50 triliun. Peringkat tertinggi ini diberikan sesuai Peraturan OJK No.49/2020 tentang pemeringkatan efek bersifat utang dan/atau sukuk.

Dengan rating tersebut, Patriot Bond dipandang memiliki risiko rendah dan menjadi instrumen yang sangat menarik bagi investor institusi. Keputusan Fitch mempertegas bahwa Danantara dinilai mampu menjaga stabilitas dan keamanan investasi dalam skema berskala besar.

Kolaborasi Nasional untuk Masa Depan

Partisipasi berbagai konglomerat besar dalam Patriot Bond dinilai sebagai bentuk nyata kolaborasi nasional. Melalui instrumen ini, sektor swasta tidak hanya menjadi penonton, tetapi ikut berkontribusi langsung pada pembiayaan pembangunan.

Pandu meyakini bahwa keberhasilan Patriot Bond akan memberi inspirasi bagi proyek-proyek lain di masa depan. 

“Dengan adanya partisipasi sukarela ini, kami ingin menunjukkan bahwa pembangunan adalah tanggung jawab bersama, lintas generasi, dan harus dijalankan dengan prinsip keberlanjutan,” jelasnya.

Al-Arief pun menambahkan bahwa Patriot Bond dirancang untuk membawa manfaat lebih luas. Bukan sekadar proyek keuangan, melainkan sarana untuk membangun kepercayaan dan solidaritas nasional. 

Dengan cara ini, Indonesia diharapkan memiliki fondasi lebih kuat untuk menghadapi tantangan global sekaligus mengakselerasi kemajuan ekonomi.

Penerbitan Patriot Bond menjadi tonggak penting bagi Danantara dan Indonesia. Dengan dukungan regulasi OJK, minat investor yang tinggi, serta fokus pada proyek strategis, Patriot Bond diposisikan sebagai instrumen yang tidak hanya mendanai pembangunan, tetapi juga memperkuat fondasi kemandirian bangsa.

Kehadiran nama-nama besar di balik proyek ini menjadi bukti bahwa sektor swasta siap bahu-membahu bersama pemerintah. 

Jika terlaksana sesuai rencana, Patriot Bond akan menjadi simbol kolaborasi lintas generasi demi tercapainya pembangunan berkelanjutan di Indonesia.

Terkini

Samudera Indonesia Suntik Rp500 Miliar ke Galangan Madura

Kamis, 02 Oktober 2025 | 15:35:39 WIB

Cabai dan Ayam Dorong Inflasi Volatile Food September

Kamis, 02 Oktober 2025 | 15:35:34 WIB

Harga Buyback Emas Antam Turun Hari Ini Oktober

Kamis, 02 Oktober 2025 | 15:35:32 WIB