Presiden Prabowo Lanjut Kunjungan ke Kanada, Rampungkan ICA-CEPA

Rabu, 24 September 2025 | 07:59:46 WIB
Presiden Prabowo Lanjut Kunjungan ke Kanada, Rampungkan ICA-CEPA

JAKARTA - Kunjungan kerja Presiden Prabowo Subianto berlanjut ke Kanada pada Rabu, 24 September 2025 . Agenda ini menjadi salah satu titik penting dalam rangkaian lawatan ke luar negeri karena akan membahas isu geopolitik sekaligus memperkuat kerja sama ekonomi.

Dalam kunjungan tersebut, Prabowo dijadwalkan bertemu langsung dengan Perdana Menteri Kanada, Mark Joseph Carney. Pertemuan tatap muka ini berlangsung di East Block Parliament Hill, kompleks pemerintahan bergaya Gotik yang juga menjadi destinasi wisata sejarah. 

Gedung East Block sendiri digunakan sebagai kantor senator, anggota parlemen, serta staf pemerintah, berdampingan dengan dua gedung lain yakni Center Block dan West Block.

Penandatanganan ICA-CEPA, Babak Baru Perdagangan Indonesia–Kanada

Salah satu agenda utama dalam pertemuan ini adalah penandatanganan Indonesia–Canada Comprehensive Economic Partnership Agreement (ICA-CEPA). Perjanjian dagang ini akan menjadi yang pertama bagi Indonesia di kawasan Amerika Utara.

Lewat perjanjian tersebut, pemerintah berharap terbuka peluang ekspor produk Indonesia yang lebih besar ke Kanada, sekaligus meminimalisasi hambatan tarif perdagangan. Bagi Indonesia, langkah ini menjadi strategi penting untuk memperluas jaringan dagang internasional di tengah dinamika geopolitik global.

Dari data Badan Pusat Statistik (BPS), nilai ekspor Indonesia ke Kanada pada 2024 masih tergolong kecil, hanya sebesar US$1,442 miliar. Sebaliknya, impor dari Kanada mencapai US$2,134 miliar. Kondisi ini membuat neraca perdagangan Indonesia defisit hingga US$693 juta.

Dengan adanya ICA-CEPA, diharapkan ketimpangan tersebut dapat dikurangi melalui peningkatan akses pasar, penguatan investasi asing, serta kerja sama ekonomi yang lebih seimbang.

Isu Geopolitik dalam Agenda Pembahasan

Selain soal ekonomi, Prabowo dan Carney juga dijadwalkan membahas isu-isu geopolitik terkini. Meski belum dirinci lebih jauh, pembahasan tersebut diperkirakan akan menyinggung dinamika kawasan Indo-Pasifik, peran Indonesia dalam perdamaian global, serta kerja sama pertahanan dan keamanan.

Langkah ini sejalan dengan arah politik luar negeri Indonesia yang menekankan keseimbangan antara kepentingan ekonomi dan diplomasi keamanan. Dengan Kanada, Indonesia memiliki potensi kerja sama strategis yang luas, mengingat keduanya sama-sama aktif dalam forum multilateral.

Pertemuan dengan Gubernur Jenderal Kanada

Selain bertemu dengan Perdana Menteri Carney, Prabowo juga dijadwalkan mengadakan pertemuan dengan Gubernur Jenderal Kanada, Mary Simon, di Rideau Hall. Meski belum diungkapkan agenda detailnya, pertemuan ini menegaskan eratnya hubungan diplomatik kedua negara.

Pertemuan dengan Mary Simon berpotensi membuka pembahasan mengenai isu sosial, budaya, hingga kerja sama antar masyarakat (people-to-people contact) yang menjadi salah satu landasan hubungan jangka panjang antara Indonesia dan Kanada.

Kanada Jadi Transit Sebelum Bertolak ke Belanda

Setelah menyelesaikan agenda di Kanada, Presiden Prabowo akan langsung melanjutkan kunjungan kerjanya ke Belanda. Negara tersebut menjadi tujuan terakhir dari rangkaian lawatan ke empat negara.

Di Belanda, Prabowo dijadwalkan menemui Raja Willem Alexander dan Perdana Menteri sementara Dick Schoof. Pertemuan ini akan menandai akhir perjalanan internasional Presiden sebelum kembali ke Tanah Air.

“Kemudian dari Ottawa beliau akan ke Belanda, rencananya akan diterima oleh Raja dan Acting Perdana Menteri Belanda, dan setelah itu akan kembali ke Tanah Air,” ujar Sugiono di Lapangan Udara Halim Perdanakusuma.

Momentum Penting Diplomasi Ekonomi

ICA-CEPA dipandang sebagai tonggak penting dalam diplomasi ekonomi Indonesia. Dengan terbukanya akses dagang ke Kanada, Indonesia berpeluang memperluas jaringan ekspor, terutama untuk produk-produk unggulan seperti tekstil, makanan olahan, hingga komoditas pertanian.

Sebaliknya, Indonesia juga dapat menjadi mitra penting bagi Kanada dalam memperluas pasar investasinya di Asia Tenggara. Posisi Indonesia sebagai negara dengan ekonomi terbesar di ASEAN menjadi daya tarik tersendiri bagi investor Kanada.

Perjanjian ini juga berpotensi membawa dampak positif bagi iklim investasi domestik. Investor Kanada dapat masuk ke sektor energi terbarukan, infrastruktur, hingga teknologi, yang sejalan dengan agenda pembangunan nasional Indonesia.

Diplomasi Prabowo di Tengah Dinamika Global

Kunjungan kerja ke Kanada tidak hanya memperkuat posisi Indonesia dalam bidang ekonomi, tetapi juga memperlihatkan langkah strategis Presiden Prabowo dalam menghadapi dinamika geopolitik global. Dengan menjalin hubungan erat bersama Kanada, Indonesia memperluas jejaring mitra strategis di luar kawasan Asia dan Eropa.

Selain itu, ICA-CEPA akan menambah daftar pencapaian penting Indonesia dalam perjanjian perdagangan internasional, setelah sebelumnya aktif menjalin kemitraan ekonomi dengan negara-negara Asia, Timur Tengah, dan Eropa.

Lawatan Prabowo ke Kanada menjadi penegasan bahwa diplomasi Indonesia bukan hanya fokus pada kawasan regional, tetapi juga memperluas pengaruh hingga ke Amerika Utara. Penandatanganan ICA-CEPA diharapkan tidak hanya membuka akses pasar baru, tetapi juga menjadi simbol bahwa Indonesia siap berkompetisi dalam peta perdagangan global.

Dengan melanjutkan perjalanan ke Belanda setelah agenda Kanada, Presiden Prabowo menutup rangkaian kunjungan empat negara yang sarat makna diplomasi, baik ekonomi maupun politik.

Terkini