Danantara Siapkan 33 Proyek Listrik Berbasis Sampah

Minggu, 07 September 2025 | 08:53:06 WIB
Danantara Siapkan 33 Proyek Listrik Berbasis Sampah

JAKARTA - Indonesia tengah menyiapkan langkah besar menuju energi ramah lingkungan. Salah satunya melalui proyek pembangkit listrik tenaga sampah yang akan dibiayai oleh Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara). Kehadiran proyek ini tidak hanya menjadi jawaban atas persoalan sampah di kota-kota besar, tetapi juga bagian penting dari transisi energi yang lebih bersih.

Chief Executive Officer (CEO) BPI Danantara, Rosan Roeslani, menuturkan bahwa pihaknya siap memulai pembangunan setelah Peraturan Pemerintah (PP) tentang pengelolaan sampah resmi diterbitkan. Regulasi ini menjadi dasar penting untuk memastikan seluruh proses berjalan sesuai aturan.

“PP akan selesai dan segera kita jalankan. Launching untuk prosesnya. Nanti ada 33 titik,” ujar Rosan.

Pembangunan Dimulai di Kota-Kota Besar

Rosan menyampaikan bahwa proyek ini akan digarap secara bertahap, dengan fokus awal di sejumlah kota utama. Jakarta, Bandung, Bali, Semarang, dan Surabaya akan menjadi lokasi prioritas.

Khusus untuk ibu kota, terdapat empat titik pembangunan yang akan digarap. Kehadiran fasilitas tersebut diharapkan dapat membantu mengurangi beban Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sekaligus menghasilkan listrik bagi masyarakat.

“Jakarta sendiri akan ada 4 titik,” jelas Rosan.

Dengan pemanfaatan teknologi ini, sampah yang biasanya menjadi masalah lingkungan justru bisa diolah menjadi sumber daya energi bernilai.

Standar dan Transparansi bagi Investor

Proyek ini tentu membutuhkan dukungan besar dari berbagai pihak, termasuk investor. Rosan menegaskan bahwa Danantara terbuka bagi pihak pemodal, namun tetap mengedepankan prinsip standardisasi agar hasil pembangunan sesuai dengan harapan.

“Semunya sudah jelas satu harga, tidak ada negosiasi lagi. Teknologi seperti apa, industri seperti apa, dan kita akan lakukan tender secara terbuka dan transparan,” ungkapnya.

Prinsip transparansi ini penting untuk memastikan proyek berskala nasional berjalan adil, kompetitif, dan dapat menarik investor yang memiliki visi jangka panjang.

Kepastian Tarif Listrik

Selain soal pembangunan dan investasi, aspek tarif listrik juga sudah dipertimbangkan. Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan, menyampaikan bahwa pemerintah akan menetapkan tarif 20 sen dolar AS per kilowatt hour (kWh).

Penetapan tarif satu harga ini bertujuan memberi kepastian bagi investor sekaligus konsumen. Dengan kebijakan yang konsisten, proyek ini diharapkan dapat berlangsung berkesinambungan dan memberikan manfaat nyata.

Proses Regulasi dan Waktu Pembangunan

Zulkifli menjelaskan bahwa aturan mengenai pengelolaan sampah menjadi tenaga listrik saat ini hampir rampung. Setelah regulasi diterbitkan, pemerintah akan melanjutkan ke tahap administrasi dan perizinan.

“Nanti 3-6 bulan akan diselesaikan prosesnya. Selanjutnya Danantara akan melaksanakan pembangunan 1-1,5 tahun. Jadi 2 tahun soal sampai bisa diselesaikan,” paparnya.

Dengan jadwal tersebut, proyek ini diproyeksikan dapat mulai beroperasi sekitar dua tahun ke depan.

Manfaat Ekonomi dan Lingkungan

Pembangkit listrik tenaga sampah menghadirkan manfaat ganda. Dari sisi lingkungan, keberadaannya dapat mengurangi timbunan sampah yang terus meningkat. Dari sisi ekonomi, proyek ini akan membuka lapangan kerja baru, mulai dari pembangunan fasilitas, operasional, hingga rantai pasok pendukung.

Selain itu, masyarakat juga mendapatkan manfaat berupa listrik dengan harga yang stabil. Keberadaan proyek ini mendukung terciptanya sistem energi yang lebih mandiri dan berkelanjutan.

Bagian dari Transisi Energi Nasional

Proyek Danantara ini menjadi bagian dari komitmen Indonesia dalam mewujudkan transisi energi. Dengan semakin berkurangnya ketergantungan pada energi fosil, penggunaan sumber energi alternatif seperti sampah akan semakin penting.

Energi yang dihasilkan tidak hanya ramah lingkungan, tetapi juga membantu Indonesia mencapai target penurunan emisi. Hal ini sejalan dengan upaya global dalam menghadapi perubahan iklim.

Komitmen pada Tata Kelola Baik

Pernyataan Rosan mengenai tender terbuka menunjukkan bahwa Danantara serius menjalankan proyek ini sesuai prinsip good governance. Transparansi sejak awal mengenai harga, teknologi, hingga proses pemilihan investor menjadi jaminan bahwa proyek akan terlaksana dengan profesional.

Dengan aturan yang jelas, semua pihak yang terlibat memiliki kepastian dan arah yang sama. Hal ini sekaligus mengurangi potensi masalah di masa depan.

Proyek pembangkit listrik tenaga sampah yang akan digarap Danantara di 33 titik merupakan langkah strategis bagi Indonesia. Dengan fokus awal di kota-kota besar, termasuk empat titik di Jakarta, proyek ini diharapkan mampu menjawab tantangan pengelolaan sampah sekaligus menyediakan energi ramah lingkungan.

Dukungan regulasi pemerintah, transparansi dalam tender, keterlibatan investor, serta kepastian tarif listrik menjadi pilar utama suksesnya program ini. Jika sesuai jadwal, dalam dua tahun ke depan fasilitas ini sudah bisa memberikan manfaat nyata bagi masyarakat.

Proyek ini bukan sekadar pembangunan infrastruktur, melainkan juga bagian dari komitmen nasional untuk menciptakan energi bersih, lingkungan lebih sehat, dan masa depan berkelanjutan bagi generasi berikutnya.

Terkini

Olahraga Aman untuk Ibu Menyusui Sehat

Minggu, 07 September 2025 | 12:17:07 WIB

Gym Membantu Tubuh dan Pikiran Lebih Sehat

Minggu, 07 September 2025 | 12:17:06 WIB

Manfaat Seru Terjun Payung Untuk Tubuh Sehat

Minggu, 07 September 2025 | 12:17:05 WIB