Cara mengatur keuangan bisnis menjadi hal penting yang harus dikuasai dalam menjalankan usaha.
Dengan memahami cara untuk mengatur keuangan bisnis, pengelolaan dana dalam bisnis yang Anda jalankan akan lebih terstruktur dan terarah. Hal ini memudahkan dalam pengambilan keputusan, terutama yang berkaitan dengan aspek keuangan.
Meskipun pendapatan bisnis sudah cukup besar, tanpa pengelolaan keuangan yang rapi, hasil tersebut bisa jadi kurang maksimal.
Mengelola keuangan bisnis memang bukan perkara mudah; sekitar 61 persen pemilik usaha kecil melaporkan bahwa menjaga arus kas tetap konsisten adalah tantangan utama yang mereka hadapi.
Namun demikian, kondisi tersebut tidak boleh menjadi penghalang untuk belajar dan memperbaiki pengelolaan keuangan. Dengan usaha dan pengetahuan yang tepat, Anda dapat mengoptimalkan keuangan bisnis agar berjalan lebih efektif dan efisien.
Cara mengatur keuangan bisnis yang baik akan membawa bisnis Anda ke arah yang lebih sukses dan stabil.
Cara Mengatur Keuangan Bisnis
Pengelolaan keuangan memegang peranan penting dalam keberhasilan suatu bisnis. Manajemen keuangan yang tepat akan membantu memudahkan pengembangan usaha.
Namun, seringkali pelaku bisnis belum memahami cara melakukan analisis keuangan dengan benar, sehingga banyak yang mengalami kerugian.
Karena itu, sangat penting bagi setiap pemilik usaha, baik yang baru memulai maupun yang sudah berpengalaman, untuk memahami cara mengatur keuangan bisnis dengan baik dan tepat.
Berikut beberapa langkah yang bisa diterapkan untuk mengelola keuangan usaha secara efektif.
Pisahkan Keuangan Pribadi dan Bisnis
Banyak pemilik usaha baru cenderung mencampur uang pribadi dengan keuangan usaha, sehingga aliran kas menjadi kacau.
Sebaiknya, anggap diri sebagai karyawan di perusahaan milik sendiri dengan menggaji diri dari pendapatan bisnis, lalu gunakan gaji tersebut untuk kebutuhan pribadi, sementara sisanya dipakai untuk usaha.
Membuat dua rekening berbeda—satu untuk keuangan pribadi dan satu lagi untuk bisnis—bisa membantu menghindari pencampuran dana dan mempermudah pemantauan arus kas.
Rekening bisnis yang terpisah juga sangat berguna saat mengajukan pinjaman modal usaha.
Dukung Proses Perencanaan
Perencanaan yang terstruktur sangat penting untuk mengembangkan bisnis. Tetapkan target jangka pendek dan panjang untuk mencapai sasaran keuangan.
Setelah menentukan tujuan, hitung dana yang diperlukan dan buat perkiraan pendapatan agar target dapat tercapai sesuai jadwal. Susun juga anggaran secara rutin sesuai pemasukan agar pengeluaran bisnis tidak sembarangan.
Pengelolaan keuangan yang baik juga membantu mengenali produk atau layanan yang perlu diperbaiki sehingga strategi yang disiapkan lebih matang dan hasilnya optimal.
Catat Arus Kas dengan Rinci
Selalu dokumentasikan semua pemasukan dan pengeluaran, termasuk biaya tetap, variabel, dan semi variabel.
Pemilik toko fisik bisa menggunakan buku khusus untuk mencatat arus kas, sementara bisnis online dapat memakai alat bantu digital agar pemantauan lebih mudah dan laporan keuangan terlihat transparan.
Melakukan review rutin terhadap laporan ini membantu mengantisipasi risiko dan membuat keputusan bisnis lebih percaya diri.
Jangan Lupakan Kewajiban Pajak
Membayar pajak sering dianggap sepele dan sering terlupakan, padahal ini adalah kewajiban yang harus dipenuhi.
Keterlambatan pembayaran bisa membuat dana yang seharusnya dipakai untuk pengembangan usaha justru harus digunakan untuk membayar denda. Oleh sebab itu, buat pengingat atau catatan agar pembayaran pajak tidak terlewat.
Bisnis yang disiplin dalam pajak akan dianggap profesional oleh mitra dan pelanggan, serta memiliki rekam jejak keuangan yang baik, memudahkan pengajuan pinjaman modal usaha di masa depan.
Siapkan Rencana dan Dana Darurat
Meski telah menyusun strategi keuangan dengan cermat, tetap saja ada kemungkinan menghadapi situasi tak terduga yang tak bisa dihindari.
Dalam dunia usaha, wajar bila mengalami pasang surut, serta berbagai tantangan yang bisa menguji ketahanan bisnis.
Keberhasilan dan kesinambungan usaha sangat bergantung pada respons Anda dalam menghadapi masa-masa sulit.
Tantangan tersebut bisa berdampak besar pada kestabilan finansial usaha dan bahkan berpotensi menimbulkan kerugian yang serius.
Karena itu, sangat disarankan untuk memiliki strategi pengelolaan keuangan yang tepat dan bijak. Salah satu langkah penting adalah memiliki dana cadangan.
Dana ini bisa menjadi penyelamat saat menghadapi kondisi yang kurang menguntungkan secara finansial.
Dengan adanya cadangan dana, kegiatan operasional dapat terus berjalan meskipun keuangan sedang mengalami tekanan.
Langkah ini juga dapat mencegah risiko kebangkrutan dan membantu menjaga kestabilan bisnis dalam jangka panjang.
Atur Pembagian Laba Secara Bijak
Setelah bisnis mulai menghasilkan pendapatan yang cukup besar, penting untuk mendistribusikan keuntungan secara cermat. Anda harus mengetahui metode pengelolaan keuangan yang efisien agar bisnis tetap sehat.
Langkah pertama adalah mengevaluasi kembali perencanaan dan pencatatan keuangan. Kemudian, pisahkan keuntungan ke dalam beberapa kategori sesuai dengan prioritas usaha.
Misalnya, alokasikan sebagian dana untuk dana darurat, sebagian lagi untuk biaya produksi, dan sisanya dapat digunakan sebagai tambahan modal, gaji tim, maupun kebutuhan lain yang relevan.
Dengan pengelolaan yang tertata, perputaran uang dalam bisnis akan berjalan lancar. Hal ini akan mendukung kelangsungan operasional dan memungkinkan usaha berkembang secara bertahap menuju arah yang lebih positif.
Gunakan Bantuan Teknologi Keuangan
Mengatur arus kas bukanlah pekerjaan mudah, terutama bagi pemilik usaha baru. Diperlukan ketelitian dan fokus tinggi agar pengelolaan keuangan bisa berjalan baik.
Namun, saat ini sudah tersedia berbagai solusi teknologi yang bisa dimanfaatkan untuk memudahkan proses pencatatan dan pelaporan finansial.
Beragam software dan aplikasi akuntansi kini bisa diakses dengan mudah, bahkan melalui perangkat seluler.
Teknologi ini dapat membantu menyusun laporan keuangan secara otomatis dan akurat, sehingga tidak perlu khawatir jika ada struk atau dokumen yang terselip.
Bahkan, platform e-commerce kini juga menyediakan fitur rekap transaksi yang sangat membantu.
Para pelaku usaha yang menjual produk lewat platform digital bisa memanfaatkan data transaksi ini sebagai referensi keuangan dan analisis penjualan.
Itulah beberapa langkah pengelolaan keuangan yang dapat diterapkan agar bisnis dapat tumbuh lebih sehat dan stabil. Menerapkan prinsip-prinsip tersebut akan membuat usaha berjalan dengan alur keuangan yang lebih tertata dan berkelanjutan.
Tanda Kegagalan Finansial dalam Bisnis
Dalam proses menjalankan sebuah usaha, terdapat kemungkinan menghadapi situasi yang bisa mengarah pada kebangkrutan.
Salah satu contohnya adalah ketika dana operasional habis, yang bisa menjadi sinyal bahaya bagi keberlangsungan usaha.
Namun, perlu dipahami bahwa bukan hanya kekurangan modal dalam bentuk uang yang menunjukkan bahwa bisnis sedang dalam masalah. Terdapat sejumlah indikasi lain yang patut diperhatikan sebagai penanda bahwa kondisi usaha sedang tidak stabil.
Sebagai pelaku usaha, penting untuk memahami berbagai sinyal tersebut agar bisa segera mengambil tindakan pencegahan sebelum masalah semakin parah.
Berikut ini adalah beberapa tanda yang bisa menjadi indikator bahwa bisnis Anda sedang dalam kondisi yang tidak baik dan membutuhkan solusi segera:
1. Aktivitas Penjualan yang Melebihi Kapasitas (Overtrading)
Overtrading merupakan situasi di mana bisnis mengalami pertumbuhan penjualan secara berlebihan tanpa diiringi kemampuan keuangan yang memadai.
Akibatnya, kegiatan usaha terus berjalan dengan mengandalkan utang, sementara modal kerja justru habis digunakan untuk operasional harian.
Dalam kondisi ini, perusahaan bisa mengalami kesulitan dalam memenuhi kewajiban finansial seperti membayar pemasok dan menggaji karyawan karena hasil penjualan belum sepenuhnya menjadi uang tunai yang tersedia.
2. Jumlah Utang yang Terlalu Besar
Salah satu risiko terbesar dalam berbisnis adalah menumpuknya utang yang tidak mampu dilunasi. Ketika beban utang semakin bertambah dan tidak terbayar, aset yang dimiliki bisa terancam disita sebagai bentuk pelunasan.
Agar tetap aman, rasio utang dalam bisnis sebaiknya dijaga di bawah 40 persen dari total aset, dan tidak melebihi angka 50 persen. Jika rasio tersebut melampaui batas itu, dampaknya bisa cukup berat terhadap stabilitas usaha yang sedang berjalan.
3. Piutang Tak Tertagih dalam Jumlah Besar
Salah satu penyebab berkurangnya pemasukan adalah piutang yang tidak dapat dikumpulkan. Ketika jumlah piutang ini terlalu besar, usaha akan menghadapi risiko serius terhadap arus kas dan keberlanjutan operasional.
Untuk menghindari hal ini, Anda bisa menerapkan sistem penagihan yang rutin dan konsisten. Selain itu, penetapan aturan kredit yang lebih selektif dan penerapan denda keterlambatan bisa menjadi langkah strategis untuk menekan risiko piutang macet.
4. Keterbatasan Modal Usaha
Ketika modal yang dimiliki tidak mencukupi, kegiatan operasional bisa terganggu. Salah satu faktor utama penyebabnya adalah piutang yang belum dibayar oleh pelanggan.
Untuk mengatasi masalah ini, Anda bisa mempercepat proses penagihan atau mempertimbangkan mengajukan pembiayaan dari pihak ketiga.
Namun, pastikan jumlah pinjaman disesuaikan dengan kapasitas usaha dan tidak melebihi rasio utang yang aman, yakni 50 persen dari total aset.
5. Pengelolaan Arus Kas yang Tidak Efisien
Manajemen keuangan yang buruk, terutama dalam mengelola arus kas masuk dan keluar, dapat memperburuk kondisi bisnis.
Ketiadaan catatan yang akurat terkait pemasukan dan pengeluaran setiap bulan membuat pemilik usaha kesulitan mengetahui kondisi keuangan secara keseluruhan.
Sebaliknya, ketika arus kas dicatat dan dikendalikan dengan baik, maka Anda bisa lebih cepat menyadari potensi krisis keuangan.
Ini akan mempermudah pengambilan keputusan sebelum kerugian semakin besar dan memberikan kesempatan untuk menyusun strategi penyelamatan usaha secara lebih matang.
Sebagai penutup, memahami cara mengatur keuangan bisnis dengan baik akan membantu usaha tetap stabil, berkembang, dan mampu bertahan di tengah tantangan apa pun.