JAKARTA - Turnamen Piala Presiden 2025 tak hanya menjadi ajang pemanasan kompetisi domestik jelang Liga 1 dimulai, tetapi juga menjadi panggung istimewa bagi para talenta terbaik Indonesia melalui tim Liga Indonesia All Star. Tim ini secara resmi dibentuk untuk mewadahi para pemain lokal dengan performa gemilang dan potensi menembus Timnas Indonesia, dan kini berhasil menyedot perhatian publik dengan sistem seleksi unik berbasis voting.
PSSI melalui Organizing Committee (OC) Piala Presiden, memberikan ruang kepada para suporter di seluruh Indonesia untuk berpartisipasi langsung dalam menentukan siapa saja pemain yang layak memperkuat tim All Star. Hasilnya, hampir 100 ribu suara masuk dari berbagai penjuru Tanah Air hanya dalam waktu dua pekan masa pemilihan.
Partisipasi Suporter Sangat Tinggi
Anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI sekaligus Ketua OC Piala Presiden, Arya Sinulingga, menyatakan bahwa antusiasme publik dalam pemilihan pemain All Star melebihi ekspektasi. Ia menilai, fenomena ini menunjukkan bahwa masyarakat memiliki kepedulian tinggi terhadap perkembangan sepak bola nasional.
"Tingkat partisipasi publik sangat tinggi. Ini adalah bentuk nyata kecintaan suporter terhadap sepak bola Indonesia dan keinginan mereka untuk melihat pemain favorit tampil dalam format yang kompetitif," ujar Arya dalam keterangannya, Rabu 25 Juni 2025.
Arya menambahkan, keterlibatan publik dalam pembentukan tim ini menjadi contoh positif bagaimana sinergi antara federasi, klub, dan fans dapat menciptakan atmosfer kompetisi yang sehat dan menarik.
Wadah Talenta Menuju Timnas
Tim Liga Indonesia All Star tidak sekadar menjadi tim pameran. Tujuannya jelas: menjadi etalase bagi pemain lokal terbaik untuk menunjukkan kapabilitas mereka dalam format kompetisi yang setara dan serius. Para pemain yang terpilih adalah mereka yang selama ini tampil konsisten bersama klub masing-masing di Liga 1 maupun Liga 2.
"Kita ingin menjadikan Liga Indonesia All Star sebagai batu loncatan bagi para pemain potensial untuk masuk radar pelatih Timnas Indonesia," kata Arya.
Tim ini juga diharapkan bisa memberikan tekanan kompetitif pada tim-tim lain di Piala Presiden, sekaligus menjadi sarana uji mental dan kualitas individu pemain di bawah sorotan media dan penggemar.
Voting Transparan dan Terverifikasi
Sistem voting yang diterapkan sepenuhnya berbasis digital dan diawasi secara ketat untuk menjamin keaslian data. Setiap akun hanya diperbolehkan memberikan satu suara untuk masing-masing posisi pemain, yang terdiri dari penjaga gawang, bek, gelandang, dan penyerang.
Panitia pelaksana mengungkapkan bahwa dari total hampir 100 ribu voting yang masuk, lebih dari 65% berasal dari platform digital resmi PSSI, sementara sisanya dari aplikasi mitra penyiaran dan kanal klub.
"Kami mengutamakan transparansi. Semua data voting bisa diverifikasi dan tidak ada intervensi dari panitia. Pemain yang terpilih benar-benar hasil suara publik," tegas Arya.
Antusiasme Klub dan Pelatih
Tidak hanya publik, para pelatih dan klub juga memberikan dukungan penuh terhadap pembentukan tim ini. Banyak klub Liga 1 yang bahkan mempromosikan pemain mereka melalui media sosial resmi untuk memperoleh dukungan voting dari penggemar.
Salah satu pelatih Liga 1, Seto Nurdiantoro, menyambut baik inisiatif ini. Menurutnya, cara seperti ini mampu meningkatkan motivasi pemain.
"Ini luar biasa. Pemain jadi lebih semangat karena tahu ada reward atas kerja keras mereka di lapangan. Selain itu, exposure-nya juga besar," ujar Seto.
Komposisi Tim Berimbang dan Kompetitif
Setelah proses seleksi rampung, tim Liga Indonesia All Star akhirnya terbentuk dengan komposisi yang dianggap cukup ideal. Terdiri dari pemain muda berbakat hingga pemain senior yang sudah berpengalaman di kompetisi kasta tertinggi, keseimbangan ini diharapkan mampu membawa performa terbaik dalam setiap laga.
Beberapa nama yang berhasil menembus skuad All Star antara lain gelandang kreatif dari PSIS Semarang, striker muda Persija Jakarta, hingga bek tangguh milik PSM Makassar. Formasi dan strategi akan diatur oleh tim pelatih gabungan yang juga dipilih oleh tim teknis PSSI berdasarkan rekam jejak dan pencapaian.
Agenda Tim All Star di Piala Presiden
Tim Liga Indonesia All Star dijadwalkan menjalani pertandingan perdana mereka pada pekan kedua Piala Presiden 2025. Mereka akan menghadapi juara bertahan dalam laga yang diprediksi akan menjadi magnet utama turnamen tersebut.
Selain itu, tim ini akan mengikuti berbagai sesi latihan intensif dan workshop dari pelatih Timnas senior sebagai bagian dari pembinaan terintegrasi. Ini juga menjadi ajang scouting yang penting bagi federasi.
Potensi Permanenkan Format All Star
Melihat tingginya respons dan kesuksesan awal, PSSI membuka kemungkinan untuk menjadikan tim Liga Indonesia All Star sebagai bagian permanen dari kalender kompetisi tahunan. Bahkan, dalam jangka panjang, tim ini bisa dijadwalkan menjalani pertandingan uji coba internasional.
"Kami akan evaluasi pasca turnamen. Tapi dengan melihat animo seperti ini, bukan tidak mungkin format All Star akan terus dipertahankan bahkan dikembangkan," tutup Arya Sinulingga.
Semangat Baru Sepak Bola Nasional
Kehadiran Liga Indonesia All Star menjadi angin segar bagi sepak bola Tanah Air. Di tengah upaya meningkatkan prestasi dan pembinaan, inisiatif seperti ini memberi ruang bagi pemain lokal bersinar dan bagi suporter untuk lebih terlibat dalam proses.
Dengan dukungan dari semua pihak—federasi, klub, pelatih, dan fans—tim All Star ini tak hanya menjadi hiburan kompetitif, tetapi juga laboratorium prestasi yang dapat berkontribusi langsung pada pembangunan tim nasional yang lebih kuat.