JAKARTA – Aktivitas penerbangan di Bandara Internasional Zainuddin Abdul Madjid (BIZAM) kembali normal, setelah ruang udara Nusa Tenggara Barat (NTB) dinyatakan bebas dari debu vulkanik akibat erupsi Gunung Lewotobi Laki Laki di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT). Tidak ada lagi penerbangan yang dibatalkan, baik rute internasional maupun domestik, yang sebelumnya sempat terganggu.
"Setelah melakukan pemeriksaan, hasil paper test sampai sejauh ini menunjukkan hasil negatif. Artinya, tidak ada jejak atau sisa abu vulkanik yang terdeteksi di ruang udara NTB. Dengan demikian, ruang udara NTB sudah dinyatakan aman untuk penerbangan," ujar Arif Haryanto, Stakeholder Relation Department Head PT Angkasa Pura I Bandara Lombok, Kamis sore.
Kondisi Penerbangan Kembali Normal
Arif menjelaskan bahwa, sebanyak 48 penerbangan terjadwal berjalan dengan lancar di Bandara Internasional Zainuddin Abdul Madjid. Penerbangan internasional, seperti rute Lombok-Singapura dan Lombok-Kuala Lumpur, serta penerbangan domestik, dapat beroperasi dengan normal tanpa ada pembatalan.
“Operasional bandara berjalan normal, tidak ada penerbangan yang dibatalkan karena dampak erupsi Gunung Lewotobi Laki Laki. Semua penerbangan, baik domestik maupun internasional, berjalan sesuai jadwal,” tegas Arif.
Namun, meskipun situasi di bandara kembali stabil, pihak Bandara Lombok mengimbau agar para calon penumpang selalu memeriksa status penerbangan mereka secara berkala melalui maskapai masing-masing. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi kemungkinan adanya kendala teknis yang bisa saja mempengaruhi operasional penerbangan.
Pembatalan Penerbangan
Penerbangan di Bandara Lombok sempat mengalami gangguan akibat erupsi Gunung Lewotobi Laki Laki. Tujuh penerbangan terpaksa dibatalkan oleh pihak maskapai, yang terdiri dari lima penerbangan internasional dan dua penerbangan domestik. Pembatalan ini dilakukan demi memastikan keselamatan penumpang, mengingat abu vulkanik dari erupsi diperkirakan akan mengarah ke ruang udara NTB.
Adapun rincian penerbangan yang dibatalkan pada hari tersebut antara lain dua keberangkatan dan tiga kedatangan penerbangan internasional. Rute yang terdampak adalah Lombok-Singapura dengan maskapai Scoot, dan Lombok-Kuala Lumpur dengan maskapai AirAsia serta Batik Malindo. Di sisi domestik, satu keberangkatan dan satu kedatangan penerbangan untuk rute Lombok-Bima juga dibatalkan.
Akibat pembatalan ini, sebanyak 901 penumpang terdampak. Jumlah terbesar berasal dari rute internasional, yakni 771 penumpang, sementara sisanya, 130 penumpang, terdampak pada rute domestik.
Pencegahan Demi Keamanan
Pihak Bandara Lombok menjelaskan bahwa pembatalan penerbangan dilakukan semata-mata untuk menjaga keselamatan penumpang dan kru pesawat. Abu vulkanik dapat mengganggu sistem mesin pesawat, sehingga penting bagi pihak maskapai dan otoritas bandara untuk memastikan bahwa penerbangan hanya dilakukan ketika kondisi di ruang udara sudah aman.
"Keamanan penerbangan adalah prioritas utama kami. Meski erupsi Gunung Lewotobi Laki Laki mempengaruhi aktivitas penerbangan, kami tetap mengambil langkah-langkah pencegahan yang diperlukan untuk melindungi keselamatan seluruh pihak yang terlibat dalam penerbangan," tambah Arif.
Dampak Erupsi Gunung Lewotobi Laki Laki
Erupsi Gunung Lewotobi Laki Laki yang terjadi beberapa hari lalu memang sempat menimbulkan kekhawatiran, terutama bagi aktivitas penerbangan di wilayah NTB dan NTT. Gunung ini mengeluarkan semburan abu vulkanik yang cukup besar, yang diperkirakan dapat mengganggu penerbangan di beberapa bandara, terutama di Bandara Lombok, yang merupakan pintu gerbang utama bagi wisatawan domestik dan internasional.
Meskipun situasi sempat memanas, hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa abu vulkanik yang keluar dari gunung tersebut tidak sampai mengganggu jalur penerbangan di NTB. Oleh karena itu, dengan dinyatakannya ruang udara NTB bebas dari abu vulkanik, seluruh penerbangan kembali normal dan operasional bandara berjalan lancar.
Peningkatan Kesadaran dan Pengawasan
PT Angkasa Pura I (AP I) selaku pengelola Bandara Lombok mengimbau kepada seluruh pihak, termasuk maskapai penerbangan, untuk selalu mengutamakan keselamatan dan mematuhi prosedur keselamatan yang berlaku dalam situasi darurat. Selain itu, untuk menjaga kelancaran operasional, pihak bandara juga terus memperkuat koordinasi dengan instansi terkait, seperti Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), guna memantau perkembangan aktivitas vulkanik yang dapat mempengaruhi penerbangan.
Setelah beberapa penerbangan, kondisi penerbangan di Bandara Internasional Zainuddin Abdul Madjid (BIZAM) kini kembali normal setelah ruang udara NTB dinyatakan aman dari debu vulkanik. Dengan hasil pemeriksaan yang menunjukkan tidak adanya jejak abu vulkanik, operasional bandara berjalan lancar dengan 48 penerbangan.
Namun, meskipun situasi kembali stabil, pihak bandara mengingatkan penumpang untuk selalu memeriksa status penerbangan mereka secara berkala guna menghindari ketidaknyamanan akibat kendala teknis yang bisa terjadi. Ke depan, pengawasan dan koordinasi akan terus ditingkatkan untuk menjaga keselamatan dan kenyamanan penerbangan di wilayah NTB.