Pembangunan Infrastruktur Jadi Fondasi Tumbuhnya Ekonomi Inklusif

Jumat, 20 Juni 2025 | 11:24:27 WIB
Pembangunan Infrastruktur Jadi Fondasi Tumbuhnya Ekonomi Inklusif

JAKARTA — Pembangunan infrastruktur nasional kini tidak lagi sekadar memenuhi kebutuhan dasar atau aspek teknis, tetapi telah menjadi pilar strategis dalam mewujudkan pemerataan pembangunan, pengentasan kemiskinan, dan pencapaian visi Indonesia Emas 2045. Hal ini ditegaskan dalam gelaran International Conference on Infrastructure (ICI) 2025 yang digelar di Jakarta, dihadiri oleh ribuan peserta dari dalam dan luar negeri.

Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), menekankan bahwa pembangunan infrastruktur harus menyentuh esensi kehidupan masyarakat, bukan hanya soal pembangunan fisik.

“Kami tidak hanya membangun beton, tetapi membangun akses, membangun harapan, membangun kehidupan yang lebih baik, dan memberikan dampak nyata bagi rakyat,” ujar AHY saat membuka ICI 2025.

Pembangunan Sebagai Kebangkitan Bangsa

Paradigma pembangunan infrastruktur telah bergeser dari semata kebutuhan teknis menjadi simbol nyata kehadiran negara di seluruh wilayah Tanah Air. Jalan tol Trans-Sumatra, pelabuhan di kawasan timur Indonesia, serta perluasan jaringan digital ke pelosok negeri menunjukkan bahwa pembangunan ini menjadi alat pemersatu bangsa.

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas, Rachmat Pambudy, menegaskan bahwa pembangunan infrastruktur adalah kunci peningkatan kualitas hidup masyarakat.

“Kita berupaya mengurangi kemiskinan dari 70 persen menjadi sekarang di bawah 10 persen,” ungkap Rachmat dalam pidatonya di ICI 2025, sambil menegaskan bahwa capaian itu tidak lepas dari kontribusi infrastruktur.

Ia menambahkan bahwa pembangunan infrastruktur kini diarahkan tidak hanya pada sektor ekonomi, tetapi juga sosial, pendidikan, kesehatan, dan pertahanan.

“Bangsa seperti Indonesia hanya dapat dibangun dan berkembang jika kita membangun infrastruktur,” tegasnya mengutip Presiden Prabowo Subianto.

Komitmen Lintas Generasi

Pembangunan infrastruktur, menurut Rachmat, tidak boleh menjadi agenda jangka pendek atau proyek satu pemerintahan semata.

“Keberlanjutan pembangunan infrastruktur harus menjadi komitmen bersama lintas generasi. Ini agenda strategis bangsa,” tambahnya.

Kebangkitan pembangunan saat ini menandai keberanian dalam mengambil keputusan strategis dan perencanaan jangka panjang menuju Indonesia Emas 2045, yang menargetkan Indonesia menjadi kekuatan ekonomi global.

Tantangan dan Solusi Tata Ruang

Pembangunan infrastruktur nasional juga dihadapkan pada tantangan pengelolaan tata ruang dan kebutuhan lahan yang kompleks. Wakil Menteri ATR/BPN, Ossy Dermawan, menyampaikan bahwa kepastian hukum dan perencanaan ruang terpadu sangat penting dalam mendukung keberlanjutan infrastruktur.

“Kami tengah berupaya mewujudkan satu kebijakan tata ruang terpadu yang menyatukan pemanfaatan lahan, perencanaan sektoral, dan tujuan pembangunan dalam satu sistem tata kelola yang komprehensif,” jelas Ossy.

Ia juga menekankan pentingnya memperhatikan risiko jangka panjang seperti bencana dan perubahan iklim dalam setiap perencanaan infrastruktur.

“Infrastruktur tidak boleh dibangun hanya berdasarkan pertimbangan teknis, tetapi harus menjawab kebutuhan nyata masyarakat,” tegasnya.

Sinergi Riset dan Inovasi

Infrastruktur yang tangguh dan berdaya saing membutuhkan dukungan riset dan sumber daya manusia unggul. Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, Brian Yuliarto, menekankan bahwa inovasi dan kolaborasi antara kampus dan industri adalah pilar utama pembangunan berkelanjutan.

“Visi Indonesia Emas 2045 menuntut SDM unggul dan berdaya saing global. Salah satu indikatornya adalah pertumbuhan ekonomi yang ditopang inovasi,” kata Brian.

Ia mencontohkan negara seperti Jepang, Korea Selatan, dan Tiongkok yang berhasil membangun industri dan infrastruktur global berkat sinergi antara universitas dan sektor industri.

Brian juga mendorong pemerintah daerah untuk menjadikan riset sebagai dasar kebijakan pembangunan.

Dukungan Internasional dan Kolaborasi Global

Konferensi ICI 2025 dihadiri oleh lebih dari 7.000 peserta dari berbagai negara, termasuk Amerika Serikat, Tiongkok, Jepang, Korea Selatan, Rusia, dan Uni Eropa. Sejumlah lembaga pembiayaan internasional seperti World Bank, Asian Development Bank (ADB), dan International Finance Corporation (IFC) turut berpartisipasi, menandakan besarnya perhatian global terhadap pembangunan infrastruktur Indonesia.

AHY menegaskan bahwa forum ini menjadi momentum kolaboratif untuk menghadapi tantangan masa depan secara bersama.

“ICI 2025 harus menjadi momentum untuk kita semua berkolaborasi dan mewujudkan pembangunan infrastruktur yang berkelanjutan. Dengan aksi nyata dan kerja sama yang solid, kita bisa menghadapi tantangan besar ini dan memastikan masa depan Indonesia yang lebih baik,” ucapnya.

Menjajaki Kerja Sama Strategis dengan Rusia

Komitmen pengembangan infrastruktur juga ditunjukkan dalam pertemuan bilateral antara Menko AHY dan Duta Besar Federasi Rusia untuk Indonesia, Sergei Tolchanov. Pertemuan tersebut membahas peluang kerja sama strategis di bidang infrastruktur dan pembangunan kewilayahan.

“Saya menyambut baik kunjungan Yang Mulia Duta Besar Sergei Tolchanov dan berterima kasih atas komitmen kuat dalam mempererat kemitraan antara Indonesia dan Federasi Rusia,” ujar AHY.

Dalam pertemuan tersebut, AHY menjelaskan agenda nasional pemerintahan Presiden Prabowo Subianto yang menargetkan pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen per tahun, serta penguatan ketahanan pangan, air, dan energi nasional.

Pembangunan infrastruktur bukan lagi sekadar proyek teknis atau simbol pembangunan fisik, melainkan wujud nyata kehadiran negara untuk mewujudkan kesejahteraan yang merata. Dengan dukungan lintas sektor, sinergi antarinstansi, riset berbasis pengetahuan, dan kerja sama internasional, Indonesia menapaki jalan menuju masa depan yang inklusif, tangguh, dan berdaulat.

Infrastruktur bukan hanya membangun jalan dan jembatan. Ia adalah fondasi masa depan.

Terkini

Danantara Jadi Pilar Strategis Kemandirian Fiskal Indonesia

Rabu, 10 September 2025 | 18:30:22 WIB

Hutama Karya Rayakan Harhubnas Dengan Jembatan Ikonik

Rabu, 10 September 2025 | 18:30:21 WIB

Jasa Marga Tingkatkan Layanan Tol Cipularang Padaleunyi

Rabu, 10 September 2025 | 18:30:19 WIB

Waskita Karya Garap Proyek Budidaya Ikan Nila

Rabu, 10 September 2025 | 18:30:17 WIB