JAKARTA - Pemerintah Indonesia mengumumkan rencana impor lima komoditas pangan pada tahun 2025, meliputi daging sapi, daging kerbau, bawang putih, beras industri, dan gula konsumsi. Direktur Ketersediaan Pangan Badan Pangan Nasional, Indra Wijayanto, menegaskan bahwa impor ini bertujuan untuk memperkuat cadangan pangan pemerintah dan memenuhi kebutuhan industri.
“Tidak ada impor beras konsumsi pada 2025. Impor hanya dialokasikan untuk beras industri sebesar 400 ribu ton, yang digunakan untuk pembuatan tepung beras dan industri pengolahan makanan berbahan beras,” ujar Indra dalam keterangan tertulis pada Selasa (15/4/2025).
Selain itu, kuota impor gula konsumsi ditetapkan sebesar 200 ribu ton dalam bentuk gula kristal mentah (GKM), yang akan ditugaskan kepada Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Pangan untuk memperkuat cadangan pangan pemerintah.
Indra menjelaskan bahwa alokasi impor telah ditetapkan melalui Neraca Komoditas (NK) dan terbagi untuk kebutuhan cadangan pangan serta pelaku usaha. Berikut rincian alokasi impor pangan untuk tahun 2025:
Daging sapi konsumsi: 180.000 ton
Daging sapi (penugasan BUMN): 100.000 ton
Daging kerbau (penugasan BUMN): 200.000 ton
Bawang putih: 550.000 ton
Gula konsumsi (cadangan pangan): 200.000 ton
Pemerintah berkomitmen untuk memastikan ketersediaan pangan yang memadai bagi masyarakat dan industri, sambil menjaga stabilitas cadangan pangan nasional. Impor ini diharapkan dapat mendukung kebutuhan domestik tanpa mengganggu produksi lokal.
(kkz/kkz)