Minat Investasi Meningkat, Masyarakat Diingatkan Tidak Terjebak Euforia

Selasa, 18 Maret 2025 | 13:01:47 WIB
Minat Investasi Meningkat, Masyarakat Diingatkan Tidak Terjebak Euforia

JAKARTA – Minat masyarakat untuk berinvestasi, khususnya di kalangan generasi muda, mengalami peningkatan signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Kemudahan akses melalui platform digital serta iming-iming keuntungan besar menjadi daya tarik utama. Namun, pemerhati ekonomi Sibolga-Tapanuli Tengah (Tapteng), Hendra Saputra, mengingatkan agar masyarakat tidak terjebak dalam euforia tanpa pemahaman yang memadai.

“Investasi itu penting, tapi jangan asal ikut-ikutan. Pelajari dulu instrumennya, pahami risikonya, dan sesuaikan dengan profil risiko masing-masing,” ujar Hendra dalam acara Santai Siang di Pro2 RRI Sibolga.

Ia menyoroti maraknya investasi bodong yang menawarkan keuntungan tidak masuk akal dan berpotensi merugikan masyarakat. “Masyarakat harus waspada, jangan mudah tergiur dengan iming-iming keuntungan besar dalam waktu singkat. Biasanya itu investasi bodong,” tegasnya.

Pemula Disarankan Memilih Instrumen Aman

Hendra menyarankan agar masyarakat, terutama yang baru memulai investasi, memilih instrumen yang relatif aman dan mudah dipahami. Beberapa instrumen yang direkomendasikan adalah reksa dana dan obligasi pemerintah.

“Penting juga untuk melakukan diversifikasi investasi, jangan menaruh semua telur dalam satu keranjang,” tambahnya. Diversifikasi bertujuan untuk meminimalisir risiko kerugian dengan menyebarkan dana ke berbagai jenis investasi.

Selain memilih instrumen yang tepat, literasi keuangan menjadi faktor kunci dalam pengambilan keputusan investasi. Hendra menekankan pentingnya edukasi keuangan agar masyarakat tidak mudah terjebak dalam investasi ilegal atau skema yang merugikan.

“Edukasi tentang investasi dan keuangan harus terus digalakkan. Masyarakat perlu dibekali pengetahuan yang cukup agar bisa mengambil keputusan investasi yang cerdas,” jelasnya.

Investasi Sebagai Sarana Mencapai Tujuan Keuangan

Lebih lanjut, Hendra mengingatkan bahwa investasi seharusnya digunakan sebagai sarana untuk mencapai tujuan keuangan jangka panjang, bukan sekadar mengikuti tren atau ajang spekulasi.

“Investasi itu bukan ajang spekulasi atau judi. Ini adalah upaya untuk mengembangkan aset dan mencapai tujuan keuangan. Jangan sampai investasi yang seharusnya menyejahterakan, malah menjadi bumerang bagi diri sendiri,” pungkasnya.

Dengan pemahaman yang baik dan pemilihan instrumen yang tepat, masyarakat diharapkan dapat memanfaatkan investasi secara bijak dan menghindari jebakan investasi bodong yang berpotensi merugikan.

Terkini

Danantara Jadi Pilar Strategis Kemandirian Fiskal Indonesia

Rabu, 10 September 2025 | 18:30:22 WIB

Hutama Karya Rayakan Harhubnas Dengan Jembatan Ikonik

Rabu, 10 September 2025 | 18:30:21 WIB

Jasa Marga Tingkatkan Layanan Tol Cipularang Padaleunyi

Rabu, 10 September 2025 | 18:30:19 WIB

Waskita Karya Garap Proyek Budidaya Ikan Nila

Rabu, 10 September 2025 | 18:30:17 WIB