IHSG Anjlok Nyaris 5% dan Dana Asing Kabur Rp 19 Triliun, Dirut BEI Berikan Penjelasan
- Sabtu, 01 Maret 2025

JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami penurunan tajam pada perdagangan hari ini, dengan anjlok hampir 5% dalam satu hari. Penurunan yang sangat signifikan ini menjadi perhatian besar bagi pasar modal Indonesia, yang mencatatkan penurunan terbesar dalam beberapa waktu terakhir. Tak hanya itu, dana asing juga tercatat kabur dari pasar saham Indonesia, dengan angka yang mencapai Rp 19 triliun.Dalam menghadapi kondisi yang cukup mengkhawatirkan ini, Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI), Inarno Djajadi, memberikan penjelasan mengenai penyebab penurunan IHSG yang dramatis serta dampak dari keluarnya dana asing tersebut. Menurut Inarno, situasi ini dipengaruhi oleh berbagai faktor global yang sedang mempengaruhi pasar, namun BEI tetap optimis bahwa pasar saham Indonesia akan segera pulih.
IHSG Anjlok Hampir 5%
Pada sesi perdagangan hari ini, IHSG ditutup turun 4,98%, yang merupakan penurunan terbesar dalam beberapa bulan terakhir. Angka penurunan tersebut membawa IHSG ke posisi 6.240,75, dari sebelumnya yang tercatat 6.558,62 di hari perdagangan sebelumnya.Anjloknya IHSG ini terjadi setelah beberapa minggu terakhir yang juga menunjukkan fluktuasi yang cukup tajam. Sejumlah saham yang sebelumnya memberikan keuntungan signifikan bagi investor, kini tergerus cukup dalam, terutama saham-saham sektor perbankan, energi, dan infrastruktur.Para analis pasar saham memperkirakan penurunan ini didorong oleh sejumlah faktor eksternal yang mempengaruhi kinerja pasar Indonesia, salah satunya adalah ketidakpastian global terkait dengan kondisi ekonomi dunia serta ketegangan geopolitik yang terjadi di beberapa negara besar.
Baca Juga
Dana Asing Kabur: Rp 19 Triliun Per Hari
Selain penurunan IHSG, pasar modal Indonesia juga tercatat mengalami arus keluar dana asing yang sangat besar. Total dana asing yang keluar dari pasar saham Indonesia mencapai Rp 19 triliun dalam waktu kurang dari sebulan terakhir. Ini adalah angka yang cukup signifikan, yang menggambarkan ketidakpastian yang dirasakan oleh investor asing terhadap prospek ekonomi Indonesia saat ini.Para investor asing, yang sebelumnya cukup aktif di pasar saham Indonesia, kini lebih memilih untuk menarik investasi mereka dan menempatkan dana mereka di pasar negara lain yang lebih stabil atau menjanjikan keuntungan lebih besar. Ketidakpastian mengenai kebijakan ekonomi Indonesia serta faktor global seperti resesi ekonomi yang semakin nyata di negara-negara besar, menjadi alasan utama di balik keluarnya dana asing tersebut.Meskipun arus keluar dana asing ini cukup besar, Inarno Djajadi, Dirut BEI, mengungkapkan bahwa hal tersebut adalah hal yang wajar terjadi dalam situasi pasar yang penuh ketidakpastian. "Arus keluar dana asing memang besar dalam beberapa minggu terakhir, tetapi ini adalah bagian dari dinamika pasar global. Kami terus berupaya untuk memastikan bahwa pasar modal Indonesia tetap menarik bagi investor domestik dan asing," ungkap Inarno dalam keterangannya.
Faktor Global yang Mempengaruhi Pasar Modal Indonesia
Inarno Djajadi menyebutkan bahwa penurunan IHSG dan keluarnya dana asing ini dipengaruhi oleh faktor global yang saat ini sedang memengaruhi pasar di seluruh dunia. Salah satu faktor utama yang menjadi perhatian adalah ketegangan geopolitik, khususnya perang dagang antara Amerika Serikat dan China yang terus berlangsung. Ketidakpastian politik global ini membuat investor cenderung lebih berhati-hati dalam menempatkan modal mereka di pasar-pasar negara berkembang, termasuk Indonesia.Selain itu, isu resesi global juga menjadi kekhawatiran tersendiri bagi investor. Ekonomi global yang sedang melambat, terutama di negara-negara maju, menciptakan ketidakpastian yang cukup besar di pasar modal. "Kondisi pasar global yang dipengaruhi oleh faktor-faktor eksternal tersebut berimbas langsung ke Indonesia. Kami memahami bahwa ini bukan hanya masalah yang dihadapi Indonesia, tetapi juga banyak negara lainnya," tambah Inarno.
Peran Bank Indonesia dan Pemerintah dalam Menstabilkan Pasar
Menanggapi penurunan tajam IHSG dan keluarnya dana asing, Bank Indonesia (BI) dan pemerintah Indonesia berupaya menjaga stabilitas ekonomi nasional melalui berbagai kebijakan. BI telah mengambil langkah-langkah untuk menjaga stabilitas rupiah dan mendukung pertumbuhan ekonomi domestik.Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, sebelumnya mengungkapkan bahwa BI akan terus memantau perkembangan situasi ekonomi global dan domestik, serta siap mengambil langkah-langkah kebijakan moneter yang diperlukan untuk menjaga stabilitas ekonomi. “Bank Indonesia akan terus memperhatikan kondisi pasar dan mendukung perekonomian domestik dengan menjaga stabilitas nilai tukar rupiah dan likuiditas di pasar keuangan,” ujarnya.Sementara itu, pemerintah Indonesia melalui Kementerian Keuangan juga terus berkoordinasi dengan otoritas pasar modal untuk mengoptimalkan kebijakan fiskal yang dapat memberikan kepastian bagi para investor, baik domestik maupun asing. Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, menekankan bahwa Indonesia memiliki ekonomi yang cukup tangguh, meskipun kondisi global sedang menantang. "Kami yakin Indonesia akan tetap mampu menghadapi gejolak ekonomi global dengan kebijakan yang tepat sasaran," ungkapnya.
Proyeksi Pasar Saham Indonesia ke Depan
Meskipun pasar saham Indonesia tengah menghadapi penurunan yang signifikan, Dirut BEI, Inarno Djajadi, tetap optimis mengenai prospek jangka panjang pasar saham Indonesia. Menurut Inarno, meskipun ada tekanan dari faktor eksternal, ekonomi Indonesia masih memiliki fundamental yang kuat, dan pasar saham Indonesia tetap memiliki potensi untuk pulih seiring berjalannya waktu.“Pasar saham Indonesia tidak terlepas dari dinamika global. Meskipun saat ini kami menghadapi penurunan, kami tetap optimis pasar akan pulih dalam beberapa waktu ke depan. Pemerintah dan BI telah mengambil langkah-langkah yang tepat untuk mendukung pasar,” ujar Inarno Djajadi.Dia juga menambahkan bahwa BEI akan terus berupaya untuk memperbaiki likuiditas pasar dan memberikan informasi yang jelas kepada investor, sehingga mereka bisa membuat keputusan investasi yang tepat. "Kami akan terus melakukan upaya untuk menjaga kepercayaan investor dan menarik lebih banyak dana ke pasar saham Indonesia," tambahnya.
Reaksi Pasar dan Investor
Sementara itu, meskipun ada banyak kekhawatiran di kalangan investor terkait kondisi pasar saat ini, beberapa investor domestik masih menunjukkan ketertarikan untuk berinvestasi di saham-saham yang dianggap memiliki fundamental kuat dan potensi pertumbuhan yang tinggi. Beberapa analis pasar juga memperkirakan bahwa pasar saham Indonesia akan mengalami pemulihan dalam beberapa bulan mendatang, seiring dengan berakhirnya ketidakpastian global dan langkah-langkah yang diambil oleh pemerintah serta otoritas terkait.Sebagian investor pun menganggap penurunan harga saham saat ini sebagai peluang untuk membeli saham dengan harga yang lebih murah. "Meski IHSG turun tajam, kami melihat ini sebagai kesempatan untuk mengakumulasi saham-saham unggulan dengan valuasi yang lebih rendah," kata salah seorang investor yang enggan disebutkan namanya.

Herman
teropongbisnis.id adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
Terpopuler
1.
10 Ide Menarik Memilih Kado Penikahan Untuk Sahabat
- 06 September 2025
2.
Inilah 20 Aplikasi Wajib Di Laptop Untuk Mendukung Performa Laptop
- 06 September 2025
3.
10 Game Penghasil Saldo Dana yang Perlu Kamu Tahu
- 06 September 2025
4.
15 Rekomendasi Kuliner Semarang yang Enak dan Legendaris
- 06 September 2025
5.
10 Rekomendasi Merk Printer Terbaik Sesuai Kebutuhanmu
- 06 September 2025