Sabtu, 06 September 2025

Julian Alvarez Ungkap Alasan Tidak Betah di Manchester City, Kecewa dengan Pep Guardiola

Julian Alvarez Ungkap Alasan Tidak Betah di Manchester City, Kecewa dengan Pep Guardiola
Julian Alvarez Ungkap Alasan Tidak Betah di Manchester City, Kecewa dengan Pep Guardiola

JAKARTA - Atletico Madrid saat ini menjadi rumah baru bagi Julian Alvarez, setelah sang pemain memutuskan untuk bergabung dengan klub La Liga tersebut, meninggalkan Manchester City yang sudah ia bela beberapa musim terakhir. Meski telah menjadi bagian integral dari skuad The Citizens, bintang asal Argentina ini mengungkapkan bahwa dirinya merasa tidak betah di bawah asuhan Pep Guardiola, pelatih Manchester City yang terkenal dengan pendekatan filosofi permainannya yang kompleks.

Dalam sebuah wawancara eksklusif baru-baru ini, Alvarez membuka alasan yang mendasari keputusannya untuk meninggalkan Manchester City. Meskipun kariernya di klub Inggris tersebut terlihat menjanjikan, dengan banyaknya penghargaan dan gelar yang telah diraih, namun pengalaman Alvarez di City tidak sepenuhnya memuaskan. Ia mengungkapkan beberapa faktor penting yang membuat dirinya akhirnya memutuskan untuk mencari tantangan baru di Spanyol bersama Atletico Madrid.

Alasan Julian Alvarez Tidak Betah di Manchester City

1. Tidak Diberikan Waktu Bermain yang Cukup

Baca Juga

17 Makanan Khas Perancis yang Wajib Kamu Tahu, Ada yang Sudah Kamu Coba?

Salah satu alasan utama yang diungkapkan Julian Alvarez adalah kurangnya waktu bermain yang diberikan oleh Pep Guardiola. Meski ia memiliki kualitas yang tak diragukan, Alvarez sering kali harus berjuang mendapatkan posisi utama dalam starting XI Manchester City. Sebagai penyerang muda yang ambisius, ia merasa tidak diberi kesempatan yang cukup untuk menunjukkan kemampuannya secara konsisten di lapangan."Saya selalu berusaha memberikan yang terbaik di setiap kesempatan yang saya dapatkan. Namun, saya merasa tidak mendapatkan cukup waktu bermain yang saya butuhkan untuk berkembang. Sebagai seorang pemain, Anda ingin merasa dihargai dan diberi kesempatan untuk terus berkembang," kata Alvarez dalam wawancara tersebut.

2. Persaingan Ketat di Lini Depan City

Faktor lain yang turut memengaruhi keputusan Alvarez adalah persaingan yang sangat ketat di lini depan Manchester City. Dengan adanya pemain-pemain bintang seperti Erling Haaland, Jack Grealish, Riyad Mahrez, dan Kevin De Bruyne, tempat Alvarez sebagai striker utama atau bahkan sebagai pemain reguler di starting XI menjadi sangat terbatas. Dalam wawancara tersebut, Alvarez mengakui bahwa meskipun persaingan di level tinggi bisa menjadi tantangan, ia merasa sulit untuk menembus posisi utama di bawah Guardiola."Manchester City adalah klub dengan banyak pemain hebat, dan saya harus mengakui bahwa persaingan di lini depan sangat ketat. Saya tahu saya memiliki kualitas, tetapi dengan banyaknya bintang yang ada, saya merasa sangat sulit untuk mendapatkan tempat reguler di tim," tambah Alvarez.

3. Komunikasi yang Terbatas dengan Pep Guardiola

Selain itu, Alvarez juga menyoroti keterbatasan komunikasi dengan Pep Guardiola, yang menurutnya tidak sebaik yang diharapkan oleh seorang pemain. Sebagai pelatih dengan filosofi permainan yang mendalam dan sangat teknis, Guardiola sering kali lebih fokus pada aspek taktik dan strategi tim daripada berinteraksi dengan pemain secara personal."Saya menghormati Pep sebagai pelatih hebat, tetapi saya merasa komunikasi kami tidak berjalan sebagaimana mestinya. Sebagai seorang pemain, saya ingin pelatih yang bisa memberikan arahan jelas, tidak hanya dalam hal taktik, tetapi juga bagaimana cara saya bisa berkembang dan membantu tim lebih baik lagi," ungkap Alvarez.

Hubungan Alvarez dengan Pep Guardiola

Pep Guardiola memang dikenal sebagai salah satu pelatih terbaik di dunia, namun pendekatan filosofis dan taktis yang diterapkannya sering kali tidak sesuai dengan harapan beberapa pemain. Dalam beberapa kesempatan, Guardiola telah memilih untuk lebih sering mengganti pemainnya dan membuat rotasi yang cepat, termasuk dalam kasus Julian Alvarez.Alvarez mengungkapkan bahwa meskipun dia sangat mengagumi kualitas Pep Guardiola sebagai pelatih, namun cara Guardiola mengelola tim terkadang membuatnya merasa terabaikan. "Saya sangat menghormati Pep, dan dia pelatih hebat. Namun, terkadang cara dia mengelola tim bisa membuat seorang pemain merasa tidak dihargai," tambah Alvarez.

Bergabung dengan Atletico Madrid: Langkah Baru yang Menjanjikan

Keputusan Alvarez untuk meninggalkan Manchester City akhirnya membawanya ke Atletico Madrid, salah satu klub besar di La Liga yang terkenal dengan gaya permainan defensif dan intensitas tinggi. Bergabungnya Alvarez dengan Atletico Madrid diyakini dapat memberikan ruang lebih luas bagi pemain muda ini untuk berkembang dan menunjukkan kualitas terbaiknya.Pelatih Atletico Madrid, Diego Simeone, diketahui memiliki hubungan yang baik dengan sejumlah pemain Argentina, dan dia dikenal dengan kemampuannya mengembangkan pemain muda dengan sangat baik. Alvarez, yang sebelumnya sukses di Timnas Argentina dan tampil cemerlang di Piala Dunia 2022, diharapkan bisa menjadi pemain kunci di lini depan Atletico Madrid."Saya merasa ini adalah langkah yang tepat untuk saya. Atletico Madrid memberikan saya kesempatan untuk bermain lebih reguler dan berkembang lebih jauh sebagai seorang pemain. Saya sangat tertarik dengan gaya permainan yang diterapkan oleh Diego Simeone, dan saya berharap bisa memberikan kontribusi besar untuk tim," ujar Alvarez dengan semangat.

Harapan untuk Masa Depan

Keputusan Alvarez untuk meninggalkan Manchester City bukanlah hal yang mudah, tetapi bagi sang pemain, hal ini merupakan langkah yang tepat untuk masa depannya. Di Atletico Madrid, dia berharap bisa mendapatkan lebih banyak waktu bermain, berkembang sebagai pemain, dan membantu tim mencapai tujuan besar mereka di La Liga dan kompetisi Eropa.Sebagai bagian dari tim yang baru, Alvarez berharap dapat terus bekerja keras dan menunjukkan kualitasnya di lapangan. "Saya bertekad untuk memberikan yang terbaik di Atletico Madrid. Ini adalah kesempatan besar bagi saya untuk tumbuh sebagai pemain, dan saya berharap bisa menjadi bagian penting dari kesuksesan tim ini," tutup Alvarez.

Reaksi dari Manchester City dan Fans

Meskipun kepergian Alvarez menjadi kehilangan bagi Manchester City, banyak fans yang memahami keputusan tersebut, terutama mengingat persaingan ketat di tim. Namun, tetap saja, Alvarez meninggalkan kenangan manis di Etihad Stadium, terutama berkat kontribusinya yang signifikan dalam meraih gelar-gelar juara yang diraih City dalam beberapa musim terakhir.Manchester City, dengan Pep Guardiola di kursi kepelatihan, tentu akan melanjutkan perjalanannya tanpa Alvarez, namun dengan skuad yang masih sangat kuat dan berisi pemain-pemain berkualitas tinggi. Kepergian Alvarez membuka peluang bagi pemain-pemain lain untuk menempati posisi yang lebih tinggi dalam hierarki tim.Dengan kepergian Julian Alvarez, kini Atletico Madrid memiliki tambahan kekuatan di lini depan yang bisa sangat membantu mereka dalam mempertahankan persaingan di La Liga dan Liga Champions musim depan.

Herman

Herman

teropongbisnis.id adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

17 Makanan Khas Perancis yang Wajib Kamu Tahu, Ada yang Sudah Kamu Coba?

17 Makanan Khas Perancis yang Wajib Kamu Tahu, Ada yang Sudah Kamu Coba?

Apa Itu Impulsive Buying? Faktor, Indikator, Contoh & Hubungan dengan FOMO Marketing

Apa Itu Impulsive Buying? Faktor, Indikator, Contoh & Hubungan dengan FOMO Marketing

Apa Itu Impulsive Buying? Faktor, Indikator, Contoh & Hubungan dengan FOMO Marketing

Apa Itu Impulsive Buying? Faktor, Indikator, Contoh & Hubungan dengan FOMO Marketing

Apa Itu Impulsive Buying? Faktor, Indikator, Contoh & Hubungan dengan FOMO Marketing

Apa Itu Impulsive Buying? Faktor, Indikator, Contoh & Hubungan dengan FOMO Marketing

Kuliner Pisang Epe Makassar Favorit Wisatawan

Kuliner Pisang Epe Makassar Favorit Wisatawan