Minggu, 07 September 2025

Implementasi PSAK 117 Dinilai Pengaruhi Lanskap Industri Asuransi di Indonesia

Implementasi PSAK 117 Dinilai Pengaruhi Lanskap Industri Asuransi di Indonesia
Implementasi PSAK 117 Dinilai Pengaruhi Lanskap Industri Asuransi di Indonesia

JAKARTA – Kebijakan baru di dunia akuntansi berpotensi mengubah cara industri asuransi beroperasi. Penerapan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) 117, yang diresmikan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK), siap memberikan dampak signifikan terhadap sektor asuransi di Indonesia. PSAK 117 yang juga dikenal sebagai panduan baru untuk akuntansi kontrak asuransi ini akan mulai berlaku dan membawa sejumlah perubahan penting dalam pencatatan keuangan perusahaan asuransi.

Menurut PT Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo), perusahaan wajib mempersiapkan diri menghadapi tantangan dan peluang yang dihadirkan oleh standar baru ini. "PSAK 117 akan membawa perubahan signifikan dalam pelaporan keuangan kami. Kami berkomitmen untuk memenuhi standar ini agar dapat memberikan transparansi dan kepercayaan kepada publik serta regulator," ujar Direktur Keuangan Jasindo.
PSAK 117 bertujuan untuk meningkatkan relevansi, representasi, dan keterbandingan informasi keuangan yang dihasilkan oleh entitas asuransi dalam laporan keuangan mereka. Dengan standar baru ini, perusahaan diharapkan melaporkan nilai kini dari semua arus kas yang diharapkan terkait dengan kontrak asuransi. Hal ini berarti bahwa cara perusahaan mengakui pendapatan dan beban asuransi akan lebih mencerminkan kondisi ekonomi yang sesungguhnya.
Perubahan paling mendasar yang dihadirkan oleh PSAK 117 adalah pengakuan laba dari kontrak asuransi yang sebelumnya ditangguhkan selama periode kontrak. Dengan pengaturan baru, laba akan diakui secara lebih seimbang berdasarkan durasi kontrak. "Inisiatif ini jelas akan memberikan gambaran yang lebih akurat tentang kesehatan finansial perusahaan asuransi kepada stakeholder," tambah direktur tersebut.

Industri asuransi sebagaimana sektor keuangan lainnya, dituntut untuk selalu mengikuti peraturan dan standar internasional agar dapat beroperasi dengan optimal dan terpercaya. "Keberlangsungan usaha sangat tergantung pada tingkat kepercayaan pelanggan dan investor. Oleh karena itu, kami sangat mendukung diberlakukannya standar ini," lanjutnya.
Namun demikian, implementasi PSAK 117 juga akan menuntut perubahan dalam sistem teknologi informasi dan pelaporan perusahaan. Tidak hanya aspek pelaporan keuangan yang akan berubah, tetapi juga model aktuaria yang digunakan dalam penilaian kontrak asuransi. "Ini tentu menuntut investasi di bidang TI dan pelatihan bagi para tenaga kerja untuk memastikan transisi yang mulus dan sesuai," ungkap seorang analisis senior asuransi.

Seperti diketahui, persiapan implementasi standar tersebut tentunya akan memerlukan waktu dan biaya tambahan. Oleh karena itu, seluruh pelaku industri asuransi didorong untuk mulai mempersiapkan diri sejak dini agar tidak ketinggalan dalam proses transisi ini. Diharapkan bahwa, pada jangka panjang, standar ini akan meningkatkan efisiensi dan akurasi pelaporan keuangan.
Penerapan PSAK 117 ini, sekalipun menantang, membuka peluang bagi perusahaan asuransi untuk menyelaraskan diri dengan praktik internasional. "Kami memandang ini sebagai langkah penting menuju modernisasi dan globalisasi operasi asuransi di Indonesia. Melalui pelaporan yang lebih konsisten dan transparan, kami berharap dapat meningkatkan daya saing pada tingkat global," ujar direktur tersebut dalam wawancara lanjutan.

Menurut beberapa pakar ekonomi, standar ini adalah langkah besar yang dapat mendorong tata kelola perusahaan yang lebih baik secara keseluruhan. "Ketika perusahaan asuransi mampu menunjukkan laporan keuangan yang lebih realistis dan dapat diandalkan, hal ini menimbulkan kepercayaan yang lebih besar dari investor dan konsumen," kata salah satu ekonom terkemuka di bidang keuangan.
Para pelaku industri asuransi kini sedang bergegas mempersiapkan organisasi mereka untuk mengimplementasikan PSAK 117. Pelatihan intensif, penyesuaian sistem informasi keuangan, dan konsultasi dengan para ahli menjadi langkah yang ditempuh untuk memastikan kepatuhan terhadap standar baru ini. Meski memerlukan upaya dan biaya, diharapkan hasil akhirnya akan sebanding dengan manfaat yang diperoleh, terutama dalam hal meningkatkan transparansi dan akurasi laporan keuangan.

Diharapkan bahwa adopsi PSAK 117 akan menjadi katalisator bagi perubahan positif dalam perilaku pelaporan, akuntabilitas, dan transparansi di industri asuransi Indonesia. Seluruh pemangku kepentingan diundang untuk melihat perkembangan ini sebagai salah satu tonggak penting dalam kemajuan industri secara keseluruhan.
Sebagai kesimpulan, implementasi PSAK 117 menandai era baru bagi sektor asuransi di Indonesia. Dengan pembaruan standar akuntansi ini diharapkan mampu mendorong perubahan positif secara berkelanjutan untuk seluruh industri, serta meningkatkan kepercayaan dan kredibilitas di mata publik dan investor global.

Herman

Herman

teropongbisnis.id adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

KUR BCA 2025 Permudah UMKM Raih Modal

KUR BCA 2025 Permudah UMKM Raih Modal

Mudahnya Akses KUR BNI September 2025

Mudahnya Akses KUR BNI September 2025

Saldo Minimum Jadi Syarat Prioritas Bank Ternama

Saldo Minimum Jadi Syarat Prioritas Bank Ternama

Cost of Fund Adalah: Pengertian, Jenis, dan Cara Menghitung

Cost of Fund Adalah: Pengertian, Jenis, dan Cara Menghitung

Value for Money Adalah: Definisi, Konsep, dan Manfaat

Value for Money Adalah: Definisi, Konsep, dan Manfaat