Pemerintah Luncurkan Operasi Pasar Skala Besar Jelang Ramadhan untuk Stabilkan Harga Sembako
- Selasa, 25 Februari 2025

JAKARTA - Memasuki bulan suci Ramadhan, pemerintah Indonesia mengambil langkah strategis untuk mengantisipasi potensi lonjakan harga bahan pokok. Sebuah operasi pasar berskala besar digelar, yang diharapkan mampu menjangkau hingga 4.000 titik di seluruh penjuru negeri. Langkah ini diambil dengan tujuan menjaga kestabilan harga serta memastikan pasokan bahan pokok tetap aman tersedia bagi seluruh lapisan masyarakat menjelang Ramadhan dan Idul Fitri.
Dalam sebuah pernyataan resmi, Wakil Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Wamenko Polkam), Lodewijk F. Paulus, mengungkapkan urgensi pelaksanaan operasi pasar ini. Berdasarkan data dan pengalaman selama periode Natal dan Tahun Baru (Nataru) sebelumnya, beberapa komoditas kunci seperti minyak goreng dan bawang putih telah menunjukkan kecenderungan kenaikan harga yang cukup tajam.
"Jika kita meninjau kembali situasi saat Nataru lalu, minyak goreng dan bawang putih mengalami kenaikan harga. Namun, laporan dari Kementerian Perdagangan menyebutkan bahwa saat ini harga-harga tersebut masih dalam batas yang bisa dikendalikan," ujar Lodewijk saat ditemui di Kantor Kemenko Polkam di Jakarta Pusat.
Langkah preventif ini tidak hanya ditujukan untuk menahan laju inflasi, tetapi juga untuk menjamin pendistribusian bahan pokok yang merata hingga pelosok daerah. Lodewijk menegaskan bahwa pemerintah akan terus berkomitmen untuk menjaga kestabilan ini, terutama di wilayah-wilayah yang diketahui rawan mengalami lonjakan harga.
"Kita akan terus menjaga situasi ini, termasuk dengan menggelar operasi pasar mulai hari ini," tambah Lodewijk. Pemerintah optimistis bahwa intervensi ini dapat membendung gejolak harga yang kerap melonjak menjelang Ramadhan, memastikan bahwa rakyat dapat memenuhi kebutuhan dengan harga yang sesuai daya beli.
Meninjau lebih dalam dari Kementerian Perdagangan, disampaikan bahwa kondisi harga bahan pokok secara umum masih dalam level yang terkendali. Namun, waspada terhadap dinamika pasar yang sering kali tidak terduga tetap menjadi prioritas utama.
Operasi pasar yang dimulai ini tidak hanya bertujuan untuk menjaga kestabilan harga, tetapi juga memberikan rasa nyaman dan aman bagi masyarakat dalam mempersiapkan kebutuhan selama bulan Ramadhan. Dengan harapan besar, Lodewijk mengungkapkan bahwa ini adalah langkah komprehensif untuk menjaga kesejahteraan masyarakat.
Tindakan operasi pasar ini turut diamini oleh beberapa pihak dari pemerintah daerah dan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID), yang merasa langkah ini sangat tepat waktu. Seperti yang dilaksanakan oleh TPID Tuban, dengan keyakinan serupa bahwa implementasi pasar murah selama Ramadhan mampu menekan potensi inflasi.
Para pengamat ekonomi memandang intervensi ini sebagai langkah positif dan responsif dari pemerintah dalam menjaga ekonomi mikro tetap stabil di tengah ancaman inflasi. Mereka menilai bahwa upaya kolaboratif antara pusat dan daerah dapat memberikan dampak signifikan jika dikelola dengan baik dan tepat sasaran.
Namun, keberhasilan dari operasi pasar ini sangat bergantung pada koordinasi yang efektif di lapangan serta konsistensi dalam evaluasi harga dan pasokan. Para pelaku pasar sendiri diimbau untuk turut serta proaktif dalam menjaga kestabilan pasokan dan mencegah praktik-praktik spekulatif yang dapat merugikan konsumen.
Pada akhirnya, keberhasilan operasi pasar ini tidak hanya dilihat dari angka statistik semata, tetapi dari kenyataan di lapangan—bahwa masyarakat dapat menyambut Ramadhan dengan tenang tanpa khawatir akan kenaikan harga bahan pokok. Lingkungan pasar yang stabil dan kondusif menjadi indikator keberhasilan dari tiap langkah yang telah dicanangkan pemerintah.
Dengan segala upaya yang dikerahkan, baik dari tingkat pusat hingga daerah, diharapkan masyarakat dapat merasakan langsung dampaknya. Semoga bulan Ramadhan kali ini dapat dilalui dengan segenap ketenangan dan keamanan dalam memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari.
Sebagai langkah lanjutan, evaluasi berkala dari operasi pasar ini akan menjadi fondasi penentu kebijakan pasar ke depan. Pemerintah, bersama seluruh stakeholder terkait, berkomitmen untuk menjaga dan terus meningkatkan efisiensi serta efektivitas keberlangsungan ekonomi selama dan setelah bulan Ramadhan. Penjelasan ini sekaligus menggarisbawahi peran penting gotong royong antara pemerintah, pelaku pasar, dan masyarakat dalam mencapai tujuan bersama.

David
teropongbisnis.id adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
Terpopuler
1.
Jasa Marga Perluas SPKLU Dukung Transportasi Berkelanjutan
- 12 September 2025
2.
Kontrak Baru PTPP Dorong Pertumbuhan Infrastruktur Nasional
- 12 September 2025
3.
ASDP Indonesia Ferry Catat Laba Tinggi Semester I 2025
- 12 September 2025
4.
Pertamina Capai Pendapatan Fantastis di Semester I
- 12 September 2025
5.
Rasakan Sensasi Skydiving dengan Berbagai Jenis Serunya
- 12 September 2025