
JAKARTA – Maraknya penggunaan layanan pembiayaan paylater kini menjadi perhatian penting bagi masyarakat, terutama bagi mereka yang berencana untuk mengajukan Kredit Pemilikan Rumah (KPR). Banyak pihak mengkhawatirkan bahwa adanya tunggakan paylater dapat mempengaruhi proses persetujuan pengajuan KPR. Hal ini tentu dapat menjadi kendala serius bagi calon peminjam yang tengah merencanakan memiliki rumah idaman.
Layanan keuangan paylater, yang memungkinkan konsumen untuk membeli produk atau layanan dengan metode 'beli sekarang, bayar nanti', telah berkembang pesat dan menjadi salah satu solusi transaksi populer di kalangan masyarakat. Namun, penggunaan layanan ini tidak selalu semulus yang dibayangkan. Beberapa nasabah sering kali menghadapi kesulitan dalam membayar cicilan paylater tepat waktu, sehingga menimbulkan masalah baru bagi mereka, termasuk dalam pengajuan KPR.
Menurut pakar keuangan, Aditya Nugroho, terlambat membayar cicilan paylater dapat berdampak negatif pada skor kredit seseorang. "Tunggakan paylater, meskipun mungkin bagi beberapa orang dianggap kecil, sebenarnya bisa sangat berpengaruh terhadap catatan kredit di lembaga keuangan. Ini yang kemudian menjadi pertimbangan bagi bank atau lembaga keuangan ketika ada pengajuan KPR," jelasnya.
Bank atau lembaga keuangan biasanya menilai kemampuan dan tanggung jawab finansial calon peminjam berdasarkan laporan atau skor kredit yang mereka miliki. Apabila ditemukan adanya tunggakan, termasuk dari pembiayaan paylater, maka potensi aplikasi KPR ditolak semakin besar. "Mereka akan mempertimbangkan seberapa besar risiko yang bisa terjadi jika menyetujui KPR tersebut. Tunggakan paylater bisa menjadi pertanda kurang baik bagi calon debitur," tambah Aditya.
Tak hanya itu, terdapat faktor lain yang perlu diperhatikan oleh calon peminjam. Imelda Santoso, seorang konsultan properti dari Semarang, mengatakan bahwa selain skor kredit, bank juga mengkaji kemampuan pembayaran calon peminjam. "Bank akan menilai berapa banyak pendapatan tetap yang diterima, jumlah cicilan lain yang sedang berjalan, serta faktor-faktor seperti stabilitas pekerjaan yang bisa mempengaruhi kemampuan bayar calon debitur," ujarnya.
Namun, bukan berarti calon peminjam tidak memiliki langkah antisipasi. Ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk menghindari masalah pengajuan KPR karena tunggakan paylater.
Pertama, mengelola keuangan dengan lebih disiplin. "Pastikan seluruh pembiayaan paylater terlunasi tepat waktu sebelum mengajukan KPR. Jika sudah masuk dalam daftar hitam atau memiliki skor kredit yang buruk, dampaknya bisa penundaan atau penolakan pengajuan KPR," terang Aditya.
Kedua, menghitung kemampuan finansial secara menyeluruh sebelum mengambil keputusan menggunakan paylater. Meminjam sesuai dengan kemampuan menjadi solusi untuk memastikan semua cicilan dapat dibayar tepat waktu.
Ketiga, mengecek skor kredit secara rutin. "Saat ini, mengecek skor kredit bisa dilakukan dengan mudah melalui aplikasi atau layanan tertentu. Dengan mengetahui posisi kita, maka bisa diambil langkah-langkah perbaikan sebelum mengajukan KPR," tegas Imelda.
Fixing skor kredit juga bisa dilakukan dengan melunasi tunggakan dan mengatur kembali keuangan. Dalam jangka panjang, menjaga reputasi kredit yang baik akan sangat menguntungkan bagi siapa saja yang berencana membeli rumah atau melakukan pengajuan pinjaman di masa depan.
Di tengah semakin tingginya minat masyarakat untuk memiliki rumah sendiri, informasi mengenai pengelolaan paylater dan dampaknya terhadap pengajuan KPR menjadi semakin krusial. Edukasi mengenai cara mengelola pembiayaan dan menjaga skor kredit adalah langkah penting yang perlu ditekankan.
Lembaga keuangan, menurut Aditya, juga sudah seharusnya memberikan sosialisasi secara berkala terkait hal ini agar calon debitur tidak terjerat dalam situasi yang sulit. "Edukasi kepada pengguna jasa keuangan tentang pentingnya menjaga skor kredit harus menjadi prioritas. Baik pihak peminjam maupun pemberi pinjaman perlu berperan aktif dalam hal ini," pungkasnya.
Dengan berbagai informasi dan solusi yang telah disebutkan, diharapkan masyarakat lebih waspada dan bijak dalam memanfaatkan layanan keuangan, termasuk paylater. Sebab, ketertiban dalam membayar kewajiban finansial tidak hanya baik untuk saat ini, tetapi juga memastikan kemudahan mendapatkan persetujuan pengajuan kredit di masa yang akan datang, termasuk KPR untuk rumah impian.

Herman
teropongbisnis.id adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
Terpopuler
1.
iQOO 13 Smartphone Flagship Harga Terjangkau
- 07 September 2025
2.
Rekomendasi POCO 2025: Hasil Foto Spektakuler
- 07 September 2025
3.
OnePlus Pad 2 Pro, Tablet Android Performa Gahar
- 07 September 2025
4.
Vivo X300 Hadir dengan Layar Perlindungan Mata
- 07 September 2025
5.
Itel A90 Limited Edition, Ponsel Tahan Banting
- 07 September 2025