Minggu, 19 Oktober 2025

Starbucks Umumkan Pemutusan Hubungan Kerja terhadap 1.100 Karyawan

Starbucks Umumkan Pemutusan Hubungan Kerja terhadap 1.100 Karyawan
Foto: Stabucks

JAKARTA - Starbucks mengumumkan rencana pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 1.100 karyawan sebagai bagian dari upaya penyederhanaan struktur perusahaan. Keputusan ini diungkapkan oleh CEO Starbucks, Brian Niccol, dalam surat yang ditujukan kepada seluruh karyawan.

Niccol menjelaskan bahwa langkah ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi operasional, memperkuat akuntabilitas, mengurangi kompleksitas, serta mendorong integrasi yang lebih baik di dalam perusahaan.

"Kami menyederhanakan struktur kami dengan menghilangkan duplikasi, serta menciptakan tim yang lebih kecil dan lebih gesit," ungkap Niccol dalam suratnya kepada karyawan, seperti dikutip dari Reuters, Selasa (25/2/2025).

Baca Juga

Harga Minyak Dunia Naik Tipis di Tengah Bayang Penurunan Mingguan

Niccol menegaskan bahwa langkah restrukturisasi ini tidak akan berdampak pada tim yang bekerja di dalam toko maupun investasi Starbucks dalam jam operasional toko. Starbucks juga akan tetap melakukan perekrutan, tetapi hanya untuk posisi yang dianggap prioritas.

"Kami akan terus merekrut untuk posisi prioritas yang sesuai dengan struktur dukungan baru kami dan menambah kapabilitas serta kapasitas yang dibutuhkan," tambahnya.

Menurut laporan tahun 2024, Starbucks mempekerjakan sekitar 211.000 orang di Amerika Serikat dan sekitar 150.000 karyawan di seluruh dunia. Keputusan PHK ini merupakan langkah strategis untuk memastikan keberlanjutan bisnis dalam jangka panjang.

Sebelumnya, pada tahun 2018, Starbucks juga telah melakukan langkah serupa dengan memberhentikan 350 karyawan di tingkat global sebagai bagian dari rencana restrukturisasi perusahaan.

Dengan adanya perubahan ini, Starbucks berkomitmen untuk terus memberikan pengalaman terbaik bagi pelanggan serta mempertahankan daya saing di industri kopi global.

(kkz/kkz)

Kevin Khanza

Kevin Khanza

teropongbisnis.id adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

Harga CPO Menguat di Tengah Tekanan Permintaan India Melemah

Harga CPO Menguat di Tengah Tekanan Permintaan India Melemah

Saham Harita Nickel Diprediksi Terus Menguat dengan Proyek Strategis

Saham Harita Nickel Diprediksi Terus Menguat dengan Proyek Strategis

Indonesia Punya Cadangan Panas Bumi Terbesar Kedua Dunia

Indonesia Punya Cadangan Panas Bumi Terbesar Kedua Dunia

Kaca Apung Indonesia Bebas BMAD Dorong Ekspor ke Australia

Kaca Apung Indonesia Bebas BMAD Dorong Ekspor ke Australia

Subsektor Ekraf Kuliner, Kriya, dan Fesyen Dorong Ekspor Indonesia

Subsektor Ekraf Kuliner, Kriya, dan Fesyen Dorong Ekspor Indonesia