Sabtu, 06 September 2025

Bank Indonesia Melaporkan Pertumbuhan Uang Beredar, Menguat pada Januari 2025 Mencapai Rp 9.232,8 Triliun

Bank Indonesia Melaporkan Pertumbuhan Uang Beredar, Menguat pada Januari 2025 Mencapai Rp 9.232,8 Triliun
Bank Indonesia Melaporkan Pertumbuhan Uang Beredar, Menguat pada Januari 2025 Mencapai Rp 9.232,8 Triliun

JAKARTA - Bank Indonesia (BI) mencatat likuiditas perekonomian atau uang beredar dalam arti luas (M2) selama bulan Januari 2025 mencapai angka Rp 9.232,8 triliun. Angka tersebut meningkat dibandingkan dengan posisi yang tercatat pada Desember 2024 yaitu sebesar Rp 9.210,8 triliun. Pertumbuhan ini menunjukkan kenaikan yang lebih signifikan dibandingkan bulan sebelumnya dan memacu antusiasme di kalangan pelaku ekonomi dan pengamat finansial tanah air.

Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia, Ramdan Denny Prakoso, menjelaskan bahwa uang beredar M2 pada Januari 2025 tumbuh sebesar 5,9 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya (year on year/yoy). Dalam keterangannya yang disampaikan pada hari Senin, 24 Februari 2025, Denny menyebutkan, "Posisi M2 pada Januari 2025 tercatat sebesar Rp 9.232,8 triliun atau tumbuh sebesar 5,9 persen yoy, lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan bulan sebelumnya yang mencapai 4,8 persen yoy."

Faktor-faktor Pendukung Pertumbuhan M2

Pertumbuhan uang beredar ini didorong oleh beberapa faktor kunci yang saling bersinergi. Salah satunya adalah pertumbuhan uang beredar sempit (M1) yang mencapai angka 7,2 persen yoy. Selain itu, uang kuasi, yang merupakan komponen penting lainnya, juga tumbuh sebesar 2,2 persen yoy.

Perkembangan M2 juga dipengaruhi oleh aktivitas penyaluran kredit dan aktiva luar negeri bersih. Pada periode ini, penyaluran kredit mengalami pertumbuhan sebesar 9,6 persen yoy, relatif stabil dibandingkan pertumbuhan pada bulan Desember 2024 yang mencapai 9,7 persen yoy. "Perkembangan M2 pada Januari 2025 terutama dipengaruhi oleh perkembangan penyaluran kredit dan aktiva luar negeri bersih," jelas Denny dalam penuturannya.

Aktiva Luar Negeri Bersih dan Tantangan Lainnya

Aktiva luar negeri bersih turut memberikan kontribusi positif terhadap pertumbuhan ekonomi di awal tahun 2025 ini. Pertumbuhan aktiva luar negeri bersih meningkat hingga 2,4 persen yoy, lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan pada bulan sebelumnya yang hanya mencapai 0,8 persen yoy. Peningkatan ini menunjukkan optimisme akan penguatan aset luar negeri Indonesia dan potensi investasi asing yang semakin meningkat.

Namun demikian, tantangan tetap ada terutama pada sisi tagihan bersih kepada Pemerintah Pusat (Pempus) yang terkontraksi sebesar 14,3 persen yoy. Meski demikian, angka ini menunjukkan perbaikan jika dibandingkan dengan kontraksi pada bulan Desember 2024 yang mencapai 17,5 persen yoy. Perbaikan ini diharapkan dapat terus berlanjut sehingga stabilitas fiskal dapat tercapai dalam jangka panjang.

Pengaruh Terhadap Ekonomi Nasional

Pertumbuhan uang beredar ini merupakan indikator positif bagi perekonomian Indonesia di awal tahun 2025, yang menunjukkan adanya peningkatan likuiditas dan potensi pengeluaran konsumen serta investasi yang lebih masif. Dengan likuiditas yang lebih tinggi, daya beli masyarakat dapat meningkat, yang berdampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan.

Selain itu, pertumbuhan penyaluran kredit yang stabil menjadi angin segar bagi sektor bisnis yang membutuhkan pembiayaan untuk ekspansi mereka. Terlebih lagi, dengan peningkatan aktiva luar negeri bersih, Indonesia diharapkan dapat menarik lebih banyak investasi asing yang akan mendukung akselerasi pembangunan infrastruktur dan sektor-sektor strategis lainnya.

Harapan dan Tantangan ke Depan

Sementara sejumlah tantangan masih membayangi, seperti ketidakpastian ekonomi global dan potensi risiko inflasi, Bank Indonesia optimis bahwa kebijakan moneter yang mereka terapkan dapat terus menjaga stabilitas dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih kuat. Ramdan Denny Prakoso menambahkan keyakinannya bahwa, "Dengan pertumbuhan likuiditas ini, kami berharap dapat menciptakan iklim ekonomi yang lebih kondusif dan menarik bagi pengusaha lokal maupun asing untuk berinvestasi di Indonesia."

Dalam rangka memaksimalkan peluang ini, koordinasi antara Bank Indonesia dan pemerintah menjadi penting, terutama dalam aspek kebijakan fiskal dan makroprudensial. Langkah-langkah strategis dibutuhkan untuk memastikan bahwa pertumbuhan likuiditas yang terjadi dapat dimanfaatkan secara optimal demi kesejahteraan masyarakat luas.

Dengan terus memantau dan mengevaluasi kondisi perekonomian, Bank Indonesia tetap berkomitmen untuk memberikan dukungan terbaik melalui kebijakan moneter yang adaptif dan responsif terhadap setiap dinamika yang terjadi. Pertumbuhan uang beredar ini diharapkan menjadi awal baik bagi penguatan ekonomi nasional di sepanjang tahun 2025, membuka jalan bagi era baru pertumbuhan dan kemakmuran bagi bangsa Indonesia.

Regan

Regan

teropongbisnis.id adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

Net Worth Adalah: Inilah Cara Hitung & Simulasinya

Net Worth Adalah: Inilah Cara Hitung & Simulasinya

Cost of Fund Adalah: Pengertian, Jenis, dan Cara Menghitung

Cost of Fund Adalah: Pengertian, Jenis, dan Cara Menghitung

Value for Money Adalah: Definisi, Konsep, dan Manfaat

Value for Money Adalah: Definisi, Konsep, dan Manfaat

Net Worth Adalah: Inilah Cara Hitung & Simulasinya

Net Worth Adalah: Inilah Cara Hitung & Simulasinya

Cost of Fund Adalah: Pengertian, Jenis, dan Cara Menghitung

Cost of Fund Adalah: Pengertian, Jenis, dan Cara Menghitung