
JAKARTA - Dalam upaya mewujudkan swasembada energi, potensi energi terbaharukan semakin menjadi fokus utama pemerintah Indonesia. Salah satu sumber energi yang dianggap sangat potensial adalah energi panas bumi. Energi ini tidak hanya ramah lingkungan tetapi juga melimpah di berbagai penjuru nusantara. Oleh karena itu, peran panas bumi menjadi semakin signifikan dalam strategi nasional menuju kemandirian energi.
Potensi Panas Bumi Indonesia
Sebagai negara yang terletak di Cincin Api Pasifik, Indonesia memiliki potensi panas bumi yang luar biasa. Menurut data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Indonesia merupakan salah satu negara dengan cadangan panas bumi terbesar di dunia. Potensi ini mencapai lebih dari 29 gigawatt (GW), tetapi baru sekitar 2.1 GW yang telah dimanfaatkan. Hal ini menunjukkan masih banyak potensi yang bisa dieksplorasi dan dimanfaatkan untuk mendukung program swasembada energi.
Pemanfaatan energi panas bumi dapat menjadi solusi untuk mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil, yang selama ini menjadi sumber energi utama tetapi memiliki dampak negatif terhadap lingkungan. Dengan beralih pada energi terbaharukan seperti panas bumi, Indonesia dapat mengurangi emisi gas rumah kaca dan berkontribusi dalam menjaga kelestarian lingkungan global.
Kontribusi Terhadap Swasembada Energi
Potensi besar ini tidak hanya penting bagi keberlanjutan lingkungan namun juga bagi ketahanan energi nasional. Dengan memanfaatkan panas bumi secara optimal, Indonesia dapat meningkatkan porsi energi terbaharukan dalam bauran energi nasional. Pemerintah menargetkan pemanfaatan energi terbaharukan mencapai 23% pada tahun 2025, dan panas bumi diharapkan menjadi salah satu kontributor utama dalam mencapai target tersebut.
Menurut Arifin Tasrif, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, pengembangan energi panas bumi harus dilakukan secara massif dan terintegrasi dengan baik. "Kami harus memastikan bahwa pengembangan panas bumi dilakukan dengan cara yang efisien sehingga bisa memberikan dampak positif baik bagi pemenuhan kebutuhan energi dalam negeri maupun lingkungan," kata Arifin.
Pengembangan Infrastruktur dan Investasi
Pengembangan infrastruktur menjadi salah satu kunci utama dalam optimalisasi pemanfaatan energi panas bumi. Dibutuhkan investasi besar untuk membangun fasilitas pembangkit listrik tenaga panas bumi yang mampu menghasilkan energi secara maksimal. Upaya ini memerlukan kerjasama antara pemerintah, BUMN, dan pihak swasta dalam menciptakan ekosistem yang mendukung.
Pemerintah sendiri telah menunjukkan komitmennya dalam mendukung pengembangan energi panas bumi melalui kebijakan dan insentif. Di sisi lain, sejumlah proyek telah berjalan dengan dukungan dari investor dalam dan luar negeri. Angin segar bagi investor tersebut disampaikan oleh Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi Kementerian ESDM, Dadan Kusdiana, yang menyatakan, "Kami sangat terbuka dengan investasi, dan yakin bahwa panas bumi akan menjadi sektor yang amat menarik bagi investor."
Tantangan dan Solusi
Meski memiliki potensi besar, pemanfaatan energi panas bumi di Indonesia tidak lepas dari berbagai tantangan. Salah satu tantangan terbesar adalah masalah pembiayaan. Investasi awal untuk pengembangan proyek panas bumi memang cukup tinggi, dan risiko eksplorasi masih menjadi faktor yang mempengaruhi minat investor. Untuk mengatasi tantangan ini, pemerintah terus berupaya memberikan fasilitas dan regulasi yang dapat menurunkan risiko dan memudahkan aliran investasi.
Selain itu, persoalan teknis dan regulasi termasuk penentuan wilayah kerja panas bumi serta perizinan seringkali menjadi penghambat percepatan pengembangan proyek. Namun, pemerintah telah menunjukan langkah konkret dengan melakukan reformasi regulasi guna mempercepat proses perizinan dan meningkatkan daya tarik investasi.
Pentingnya Dukungan Masyarakat
Keberhasilan pengembangan energi panas bumi juga tidak lepas dari peran serta masyarakat. Edukasi dan sosialisasi mengenai upaya pengembangan ini penting dilakukan agar masyarakat sekitar kawasan pengembangan dapat menerima dan mendukung proyek tersebut. Keterlibatan masyarakat dalam setiap tahapan proyek panas bumi dapat menciptakan hubungan yang harmonis dan mengurangi potensi resistensi dari warga lokal.
Menurut Dadan Kusdiana, “Sosialisasi yang terbuka sangat penting untuk memastikan masyarakat memahami manfaat dari pengembangan panas bumi, yang tidak hanya untuk kepentingan nasional, tetapi juga bagi kesejahteraan masyarakat di sekitar lokasi.
Baca JugaMaher Zain Akan Gelar Konser di Tiga Kota Besar Indonesia pada November 2025

Herman
teropongbisnis.id adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
Terpopuler
1.
8 Manfaat Parkour Bagi Kesehatan Fisik dan Mental
- 09 September 2025
2.
Coba Bungee Jumping Lambat, Adrenalin Tetap Terasa
- 09 September 2025
3.
Bersepeda Menjadi Solusi Tubuh Sehat dan Bugar
- 09 September 2025
4.
Nikmati Laut, Rasakan Manfaat Diving Untuk Tubuh
- 09 September 2025
5.
Mengenal Taekwondo, Latihan Fisik dan Mental Optimal
- 09 September 2025