Proyek Tol Kediri Tulungagung: Pembebasan Lahan di Tulungagung Ditunda, Ini Penyebabnya
- Jumat, 21 Februari 2025

JAKARTA - Proyek pembangunan Tol Kediri-Tulungagung, yang diharapkan menjadi jalur akses utama menuju Bandara Dhoho, saat ini mengalami kendala dalam pembebasan lahannya. Fokus dari proyek ini nampaknya lebih diarahkan pada bagian yang menuju bandara tersebut, sementara pembebasan tanah untuk jalur menuju Tulungagung mengalami hambatan yang signifikan. Proses pembebasan tanah di Tulungagung harus dijadwalkan ulang, memberikan tanda bahwa ada tantangan besar yang menghalangi kelancaran proyek di bagian tersebut.
Prioritas Utama pada Akses Bandar Udara
Kepala Seksi Pengadaan Tanah dan Pengembangan Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kabupaten Kediri, Yulianto Dwi Prasetyo, menjelaskan bahwa PT Surya Sapta Agung Tol (SSAT) selaku pemrakarsa proyek memang saat ini memprioritaskan ruas jalan tol yang langsung menghubungkan ke bandara. "Info terakhir dari pihak BUJT (Badan Usaha Jalan Tol, Red) yang menjadi prioritas saat ini adalah pembangunan tol akses bandara," ungkap Yulianto.
Penundaan di Wilayah Tulungagung
Buah dari prioritas itu, pembebasan lahan di seluruh wilayah Tulungagung ditunda. Langkah ini diambil sebagai strategi untuk memastikan bahwa pembangunan jalur yang menuju bandara bisa berjalan sesuai jadwal dan dapat selesai tepat waktu. "Bisa diartikan (pembebasannya) diberhentikan dulu," jelas Yulianto, memberikan penekanan pada kebutuhan untuk menahan proses di Tulungagung sementara waktu.
Detail Pembebasan Tanah di Kediri
Di sisi lain, total ada 1.548 bidang tanah yang terdampak tol di Kabupaten Kediri, khususnya di Kecamatan Semen dan Mojo. Rinciannya, 1.082 bidang tanah berada di Kecamatan Mojo dan tersebar di 15 desa. Sementara itu, 466 bidang tanah lainnya terdapat di Kecamatan Semen yang tersebar di lima desa. Di Kecamatan Semen sendiri, hingga pertengahan Februari, semua berada dalam tahap pemberkasan hingga proses pembayaran. Telah ada sedikitnya 134 bidang tanah di Desa Semen dan Desa Bobang yang berhasil dibebaskan.
Untuk tanah terdampak di Kecamatan Mojo, meskipun belum ada satu pun tanah yang mengalami proses pembebasan, Yulianto mencatat bahwa wilayah ini sudah dilakukan tahap pemberkasan. "Untuk tahap appraisal (penaksiran harga tanah, Red) dihentikan dulu seperti ruas Tulungagung," terangnya, mengacu pada keputusan menunda penaksiran harga tanah.
Harapan dan Langkah ke Depan
Yulianto berharap, wilayah Kediri yang tanahnya sudah dinilai oleh Kantor Jasa Penilai Publik (KJPP), dapat segera dimulai langkah pembayaran ganti rugi. Dengan adanya pembayaran ganti rugi, diharapkan bisa mengurangi potensi konflik dengan pemilik tanah dan mempercepat realisasi proyek tol yang sangat dinantikan ini.
Proyek ini diharapkan dapat memberikan dampak positif yang signifikan, terutama dalam hal peningkatan aksesibilitas dan efisiensi transportasi di wilayah Kediri dan sekitarnya. Dengan adanya tol dan bandara ini, diharapkan kawasan ini bisa berkembang secara ekonomi dan menjadi pusat pertumbuhan baru.
Namun, kendala pembebasan lahan ini menjadi perhatian besar. Pemerintah dan pihak terkait perlu bekerja sama demi mencari solusi konkret guna menyelesaikan masalah ini. Sebab, lambatnya pembebasan lahan berpotensi menghambat keseluruhan proses pembangunan dan memberi dampak pada pelaksanaan proyek di masa yang akan datang.
Pentingnya Komunikasi dan Koordinasi
Dalam menghadapi permasalahan komplek seperti ini, komunikasi dan koordinasi antara pihak-pihak terkait seperti pemerintah daerah, Badan Pertanahan Nasional, dan asosiasi pemilik lahan menjadi kunci. Buatlah proses negosiasi yang lebih terbuka dan transparan sehingga dapat memberikan hasil yang adil dan efektif bagi semua pihak yang terlibat.
Kemampuan untuk berkompromi dan melihat kebutuhan dari berbagai sisi juga penting, terutama dalam mencapai tujuan akhir dari proyek ini, yaitu meningkatkan infrastruktur dan membantu perekonomian lokal.
Proyek Tol Kediri-Tulungagung, meskipun penting dalam meningkatkan infrastruktur dan konektivitas di kawasan ini, masih menghadapi tantangan pembebasan lahan yang signifikan di wilayah Tulungagung. Fokus pembangunan yang saat ini diarahkan ke akses bandara menunjukkan adanya strategi prioritas dalam pelaksanaan proyek ini. Di sisi lain, pemain kunci dalam proyek ini perlu meningkatkan komunikasi dan mengembangkan pendekatan kooperatif agar proyek dapat terus berjalan tanpa hambatan besar. Dengan koordinasi yang baik, diharapkan proyek ini dapat membawa manfaat besar bagi masyarakat Kediri dan sekitarnya.
Baca Juga15 Tempat Wisata di Sukabumi 2025 Terbaik yang Indah Untuk Dikunjungi

Regan
teropongbisnis.id adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
15 Tempat Wisata di Sukabumi 2025 Terbaik yang Indah Untuk Dikunjungi
- Sabtu, 06 September 2025
Terpopuler
1.
11 Aplikasi Pelacak Lokasi Pasangan Akurat, Tanpa Ketahuan!
- 06 September 2025
2.
Cost of Fund Adalah: Pengertian, Jenis, dan Cara Menghitung
- 06 September 2025
3.
Value for Money Adalah: Definisi, Konsep, dan Manfaat
- 06 September 2025
4.
Net Worth Adalah: Inilah Cara Hitung & Simulasinya
- 06 September 2025