Kamis, 11 September 2025

Menyambut MPASI: Memahami Empat Syarat Utama Menurut Kemenkes RI

Menyambut MPASI: Memahami Empat Syarat Utama Menurut Kemenkes RI
Menyambut MPASI: Memahami Empat Syarat Utama Menurut Kemenkes RI

JAKARTA - Memasuki usia enam bulan, kebutuhan nutrisi bayi mengalami perubahan signifikan. Air Susu Ibu (ASI) yang selama ini menjadi satu-satunya sumber nutrisi, kini perlu dilengkapi dengan Makanan Pendamping ASI atau MPASI. Kemenkes RI telah menetapkan beberapa syarat penting yang harus diperhatikan oleh setiap orang tua dalam memberikan MPASI kepada bayi. Memahami dan menerapkan syarat ini diharapkan dapat mendukung tumbuh kembang bayi secara optimal.

Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), pada usia enam bulan, kebutuhan bayi baik makronutrien maupun mikronutrien sudah tidak mencukupi jika hanya diberi ASI. Oleh karena itu, peran MPASI menjadi sangat penting dalam kurun waktu usia 6 hingga 23 bulan. Masa ini dikenal sebagai periode kritis bagi pertumbuhan dan perkembangan anak, sehingga pemberian nutrisi yang tepat, baik dari segi kualitas maupun kuantitas, sangat diperlukan untuk menghindari risiko malnutrisi.

Berikut adalah empat syarat pemberian MPASI pada bayi menurut Kemenkes RI yang sangat penting untuk diperhatikan oleh para orang tua:
 

1. Tepat Waktu

Pemberian MPASI harus dilakukan pada waktu yang tepat, yakni dimulai ketika bayi telah mencapai usia enam bulan. Pada usia ini, kebutuhan energi dan nutrisi tidak lagi dapat dipenuhi hanya dengan ASI. Direktur Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak Kemenkes RI, dr. Lovely Daisy, MKM, menegaskan bahwa pedoman usia pemberian MPASI ini juga diimplementasikan di banyak negara di Amerika dan Eropa. "Bila memperkenalkan MPASI terlalu dini akan meningkatkan risiko kontaminasi patogen. Sebaliknya, memperkenalkan MPASI terlambat akan menyebabkan bayi tidak mendapatkan zat gizi yang dibutuhkan untuk tumbuh kembang," ujar Daisy.

Menurut Panduan WHO "Guideline for Complementary Feeding of Infants and Young Children 6-23 Months of Age" tahun 2023, memberikan MPASI sebelum usia enam bulan dapat mengakibatkan dampak buruk karena sistem pencernaan bayi belum siap memproses makanan padat. Hal ini dapat meningkatkan risiko penyakit gastrointestinal, seperti diare dan alergi.

2. Adekuat

Baca Juga

Somethinc Luncurkan Koleksi Alis Inovatif Terbaru

Adekuat, dalam konteks ini, berarti MPASI yang diberikan kepada bayi harus mampu memenuhi kecukupan energi dan nutrisi harian mereka. MPASI yang berkualitas harus mengandung cukup protein, karbohidrat, lemak, serta mikronutrien. Selain kandungan nutrisinya, frekuensi, tekstur, jumlah, variasi makanan, dan cara penyajian yang sesuai juga harus diperhatikan.

Misalnya, tekstur MPASI yang diberikan pada bayi perlu disesuaikan dengan usia agar dapat melatih kemampuan oromotor bayi. Di sisi lain, penting juga untuk menyiapkan MPASI dengan variasi setidaknya dari lima dari delapan kelompok makanan seperti makanan pokok, kacang-kacangan, daging-dagingan, telur, produk susu, dan sayur buah yang kaya vitamin A.

3. Aman

Keamanan dalam pemberian MPASI adalah prioritas. Ini berarti proses persiapan dan penyimpanan MPASI harus dilakukan secara higienis. Bahan makanan harus dipastikan bersih dan segar, alat yang digunakan juga harus steril. "Pisahkan penyimpanan makanan mentah dengan makanan yang sudah dimasak untuk menghindari kontaminasi silang," lanjut Daisy.

Anjuran ini khususnya penting ketika mempersiapkan makanan berbahan dasar daging, ayam, telur, dan ikan yang rentan terkontaminasi jika tidak dimasak hingga matang sempurna. Pastikan bahwa semua makanan yang diberikan kepada bayi telah melalui proses pemanasan yang tepat untuk membunuh kuman.

4. Diberikan dengan Cara yang Benar

MPASI harus diberikan dengan cara yang benar, yaitu pada waktu yang tepat dan dalam lingkungan yang mendukung. Bayi perlu diberi makan 3 kali sehari dengan tambahan 1-2 kali makanan selingan. Penting untuk memberikan makanan sesuai jadwal tanpa memaksa bayi, serta memperhatikan tanda-tanda lapar dan kenyang yang ditunjukkan bayi.

Untuk bayi usia 6-8 bulan, jadwal pemberian MPASI bisa dimulai dengan ASI di pagi hari, diikuti makanan lumat pada pukul 08.00, dan makanan selingan pada pukul 10.00. Sementara untuk bayi berusia 9-11 bulan, jadwal bisa disesuaikan dengan tekstur makanan yang lebih kasar atau finger food.

Pada akhirnya, sesi pemberian MPASI juga harus menjadi waktu bagi bayi untuk belajar makan secara mandiri. Orang tua disarankan memberikan kesempatan kepada bayi untuk mencoba mengambil makanannya sendiri sebagai bagian dari stimulasi belajar.

Begitu banyak yang perlu diperhatikan dalam pemberian MPASI, maka penting juga bagi para orang tua untuk menyesuaikan pedoman ini dengan kebutuhan spesifik dan kondisi kesehatan masing-masing bayi. Dengan memahami dan menerapkan keempat syarat ini, orang tua bisa memastikan bahwa bayi mereka mendapatkan nutrisi yang optimal untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan yang sehat.

Memahami syarat pemberian MPASI berdasarkan Kemenkes RI adalah langkah awal untuk memberikan yang terbaik bagi kesehatan dan masa depan anak-anak kita. Pastikan bahwa sebagai orang tua, Anda selalu mengikuti perkembangan terbaru tentang kesehatan dan nutrisi anak dari sumber-sumber terpercaya.

Herman

Herman

teropongbisnis.id adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

SKINTIFIC Luncurkan Serum Vitamin C Anti Oksidasi

SKINTIFIC Luncurkan Serum Vitamin C Anti Oksidasi

Rekomendasi 5 Serum Avoskin yang Ampuh Atasi Masalah Kulit

Rekomendasi 5 Serum Avoskin yang Ampuh Atasi Masalah Kulit

Sejarah Hari Radio Nasional 11 September di Indonesia

Sejarah Hari Radio Nasional 11 September di Indonesia

17 Serum Hanasui yang Bikin Kulit Glowing

17 Serum Hanasui yang Bikin Kulit Glowing

8 Sunscreen dengan Tone Up Pilihan untuk Kulit Cerah

8 Sunscreen dengan Tone Up Pilihan untuk Kulit Cerah