Presiden Prabowo Subianto Undang Pengusaha Asing Bangun Infrastruktur Indonesi

Presiden Prabowo Subianto Undang Pengusaha Asing Bangun Infrastruktur Indonesi

JAKARTA - lam perkembangan terbaru mengenai visi pembangunan Indonesia, Presiden Prabowo Subianto mengundang keterlibatan perusahaan konstruksi asing dan investor luar negeri untuk turut serta dalam pembangunan infrastruktur nasional. Hal ini disampaikan Presiden melalui pidato di ajang World Governments Summit 2025 yang disiarkan melalui tayangan video dari akun YouTube resmi Sekretariat Presiden.

Pembangunan infrastruktur dijadikan agenda prioritas bagi pemerintahan Prabowo dalam lima tahun mendatang, setidaknya hingga 2030. Dia menyoroti betapa pentingnya mengatasi tantangan geografis Indonesia yang luas dan beragam, yang kerap mengisolasi komunitas-komunitas tertentu. Dalam pidatonya yang disampaikan dari kediamannya di Hambalang, Jawa Barat, Presiden menyatakan, “Kondisi geografis Indonesia yang luas dan beragam membuat banyak komunitas terisolasi, dan untuk menjembatani itu, kami mencanangkan program yang ambisius bermitra dengan sektor swasta."

“Kami membuka sektor infrastruktur untuk sektor swasta, dan mengundang perusahaan-perusahaan swasta dari luar negeri serta pasar dalam negeri,” ujar Prabowo lebih lanjut, menegaskan keterbukaan pemerintah terhadap investor asing.

Prabowo menjabarkan beberapa proyek prioritas yang akan digarap, mencakup sektor-sektor infrastruktur vital seperti pembangunan jalan, jembatan, pelabuhan, bandara, jaringan distribusi energi, dan jaringan digital. Infrastruktur tersebut dirancang untuk menghubungkan seluruh rakyat Indonesia dimanapun mereka berada, baik di perkotaan maupun di pelosok desa.

Presiden Prabowo optimistis bahwa konektivitas yang diciptakan tidak sekadar mempermudah mobilitas orang, tetapi juga akan menjadi katalis bagi pertumbuhan ekonomi masyarakat setempat. “Konektivitas digital ini menjadi perhatian khusus juga, karena di dunia yang serba terhubung, jaringan komunikasi bukan lagi kemewahan, melainkan sebuah kebutuhan," tegasnya. Presiden menambahkan bahwa pemerintah akan mengalokasikan spektrum WiFi 6GHz untuk layanan publik guna mendukung visi ini.

Menanggapi kebutuhan era digital, Prabowo memastikan bahwa pemerintah akan menggandakan kapasitas Internet. Inisiatif ini bertujuan untuk memberikan akses yang setara bagi anak-anak muda di daerah terpencil dan yang ada di pusat kota untuk berusaha dan berinovasi. “Langkah ini pun memastikan setiap orang di Indonesia dari daerah-daerah yang paling pelosok sampai di jantung ibu kota Jakarta memiliki kesempatan yang sama mengakses ruang ekonomi digital untuk belajar, berinovasi, dan sejahtera,” sambungnya.

World Governments Summit sendiri adalah gelaran tahunan yang diselenggarakan oleh Uni Emirat Arab di Dubai. Acara ini mempertemukan pemimpin dari berbagai negara dengan lembaga-lembaga internasional seperti PBB, Bank Dunia, dan IMF, serta para ahli dan pihak swasta dari berbagai sektor. Forum ini pertama kali diadakan pada 2013 dan tahun ini, delegasi Indonesia dipimpin oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.

Pernyataan Prabowo di forum internasional ini menunjukkan ambisi besar pemerintahannya untuk membangun Indonesia sebagai negara yang lebih terintegrasi dan kompetitif di kancah global. Di bawah kepemimpinan Prabowo Subianto, Indonesia diharapkan dapat mewujudkan infrastruktur yang kokoh dan inovatif, mendorong pertumbuhan ekonomi, serta membuka kesempatan yang adil bagi seluruh warga negaranya. Tentunya, keterlibatan investor asing diharapkan dapat mempercepat proses tersebut, membawa investasi, teknologi, dan pengalaman yang dibutuhkan untuk menuntaskan proyek-proyek infrastruktur strategis ini.

Melalui undangan ini, Presiden Prabowo berharap dapat membangun kemitraan yang kokoh antara pemerintah Indonesia dengan pengusaha asing, serta memperkuat komitmen dalam meningkatkan kesejahteraan rakyat dan daya saing Indonesia di tingkat global.