Transformasi Digital PLN Mobile Dapat Apresiasi Komisi XII DPR RI

Transformasi Digital PLN Mobile Dapat Apresiasi Komisi XII DPR RI

JAKARTA – Inovasi digital yang dilakukan oleh PT PLN (Persero) melalui aplikasi PLN Mobile menuai apresiasi dari Komisi XII DPR RI dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) di Jakarta. Transformasi bisnis berbasis digital ini dianggap mampu meningkatkan kualitas layanan PLN kepada masyarakat, sekaligus memperlihatkan kemajuan signifikan dalam layanan kelistrikan di Indonesia.

Aplikasi PLN Mobile yang telah dirancang PLN sebagai bagian dari proses digitalisasi, mendapatkan dukungan penuh dari para anggota Komisi XII DPR RI. Anggota DPR RI Komisi XII dari Fraksi Partai Gerindra, Moreno Soeprapto, memberi penekanan pada pentingnya konsistensi dalam perawatan aplikasi demi menjaga kualitas layanan.

“Ini Apps PLN Mobile yang super, terus ditingkatkan dan juga dijaga konsistensinya Pak. Karena perawatan itu penting. Tadi sempat ditanyakan biaya dan sebagainya, tapi ini sudah bagus dan terus harus ditingkatkan,” ungkap Moreno.

Selain itu, Jalal Abdul Nasir, Anggota DPR RI Komisi XII dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) juga memuji transformasi PLN. Ia menyebut bahwa langkah digitalisasi oleh PLN telah menghadirkan performa luar biasa dalam beberapa tahun terakhir.

"Dengan hampir 55 juta pengguna, (PLN Mobile) itu sudah luar biasa, yang mungkin terbaik dari BUMN (Badan Usaha Milik Negara) yang ada. Itu kita apresiasi dan mohon diteruskan sehingga menjadi salah satu kekuatan untuk memandu bagaimana fokus dengan customer itu bisa dikuatkan," ujar Nasir.

Apresiasi yang diberikan DPR RI merupakan cerminan positif atas perubahan yang diimplementasikan oleh PLN dalam meningkatkan kualitas layanan. Menanggapi pujian tersebut, Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, menjelaskan bahwa transformasi digital yang dilakukan melalui PLN Mobile merupakan bagian dari visi PLN untuk meningkatkan pelayanan kepada pelanggan.

"Lima tahun lalu, banyak pelanggan mengeluhkan pelayanan kami yang lambat dan tidak responsif. Aplikasi PLN Mobile dipenuhi dengan komplain karena petugas kami sering terlambat merespons masalah listrik. Namun, setelah melakukan perbaikan mendalam, kami berhasil mengubah sistem manual menjadi sistem digital yang lebih cepat dan efisien," jelas Darmawan.

Melalui aplikasi ini, pelanggan sekarang dapat melaporkan gangguan listrik secara langsung dan mengetahui status laporan mereka secara real-time. Proses pelaporan yang sebelumnya manual kini telah diotomatisasi, memungkinkan penanganan gangguan listrik dapat dilakukan lebih cepat dan efisien.

“Setiap laporan yang masuk akan diproses secara otomatis, dan respons terhadap keluhan pelanggan dapat dipantau dengan jelas. Dalam beberapa tahun terakhir, durasi penanganan gangguan listrik menurun signifikan,” tambah Darmawan.

Kemajuan teknologi yang diterapkan dalam PLN Mobile telah terbukti dengan penurunan frekuensi gangguan per pelanggan, dari 5,62 kali pada tahun 2022 menjadi hanya 2,7 kali per pelanggan hingga Oktober 2024. Demikian pula, durasi gangguan rata-rata setiap pelanggan berkurang sebesar 195 menit pada periode yang sama.

Keberhasilan PLN Mobile tidak hanya diukur dari jumlah pengunduhan yang kini mencapai hampir 55 juta kali, tetapi juga dari berbagai penghargaan yang diraihnya, termasuk pengakuan sebagai aplikasi digital terbaik di Asia Tenggara dalam kategori pelayanan publik dan sistem kelistrikan.

"PLN Mobile kini menjadi bagian integral dari pelayanan kami, memungkinkan kami untuk merespons lebih cepat, mengelola sumber daya manusia secara lebih efisien, dan memberikan pengalaman terbaik bagi pelanggan kami," tutup Darmawan.

Melalui transformasi yang telah dilakukan PLN dan diapresiasi oleh Komisi XII DPR RI, diharapkan pelayanan kelistrikan di Indonesia dapat terus membaik, menjadikan PLN sebagai pionir dalam penggunaan teknologi digital untuk pelayanan publik yang lebih baik.

Dengan berfokus pada peningkatan kualitas layanan dan dukungan penuh dari berbagai pihak, termasuk pemerintah, PLN Mobile diharapkan dapat menjadi model bagi perusahaan-perusahaan lain dalam mengadopsi teknologi digital guna mendongkrak efisiensi dan efektivitas layanan.