Australia dan Indonesia Tingkatkan Kemitraan Energi Terbarukan Lewat Pemanfaatan Data Cuaca

Australia dan Indonesia Tingkatkan Kemitraan Energi Terbarukan Lewat Pemanfaatan Data Cuaca

JAKARTA - Komitmen untuk masa depan energi terbarukan di Indonesia mendapatkan dorongan signifikan dengan pengumuman kerja sama antara Australian Bureau of Meteorology dan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Indonesia (BMKG). Kesepakatan ini, yang merupakan bagian dari Kemitraan Iklim dan Infrastruktur Australia-Indonesia (KINETIK), bertujuan untuk memanfaatkan data cuaca guna meningkatkan perencanaan dan pengembangan sistem energi terbarukan di kedua negara.

"Cuaca adalah bahan bakar sistem energi masa depan," ungkap David McQueen, perwakilan dari Australian Bureau of Meteorology, saat kunjungan kerja ke Jakarta pada pekan ini. "Kami sangat antusias untuk bermitra dengan organisasi-organisasi di Indonesia guna mendukung pengembangan serta penggunaan informasi cuaca dan iklim dalam perencanaan sistem energi.”

Pengaruh cuaca terhadap energi tidak bisa dianggap sepele. Dengan menggunakan prakiraan cuaca yang akurat, operator jaringan listrik dapat merencanakan secara lebih efisien pembangkit energi terbarukan—seperti tenaga surya dan angin—serta menyediakan cadangan energi yang cukup untuk mencegah pemadaman listrik pada hari-hari ketika cuaca tidak mendukung, seperti hari berawan atau dengan intensitas angin yang rendah.

Fokus BMKG pada Pelayanan Iklim untuk Energi Terbarukan

Deputi Bidang Klimatologi BMKG, Ardhasena Sopaheluwakan, menyatakan pentingnya kerja sama ini dalam menyediakan layanan iklim yang handal untuk mendukung sektor energi masa depan. "Ini merupakan salah satu prioritas utama kami,” kata Ardhasena, menekankan komitmen BMKG untuk meningkatkan kapasitas layanan iklim yang dapat mendukung pembangkit energi terbarukan.

Kerja sama ini merupakan langkah strategis dalam memanfaatkan potensi besar energi terbarukan Indonesia yang kaya akan sumber daya alam, dengan memanfaatkan keahlian Australia dalam layanan meteorologi dan iklim.

Kerja Sama yang Meningkat dalam Bidang Perubahan Iklim dan Transisi Energi

Kerja sama dalam bidang energi terbarukan ini merupakan bagian dari peningkatan keterlibatan Australia dalam proyek perubahan iklim dan transisi energi di Indonesia. Sebelumnya, keduanya telah menandatangani Kesepahaman Australia-Indonesia tentang Pendalaman Kerja Sama Transisi Energi, serta kerja sama pengembangan kendaraan listrik. Kesepahaman ini juga termasuk perjanjian antara Perusahaan Listrik Negara Indonesia dan Export Finance Australia yang menyediakan fasilitas pembiayaan modal sebesar USD 200 juta (sekitar Rp 3 triliun) untuk mendukung transisi energi bersih di Indonesia.

Dalam kunjungan Perdana Menteri Australia Anthony Albanese ke Jakarta pada Juni 2022, komitmen untuk memperpanjang kerja sama dan persahabatan antara kedua negara telah jelas diutarakan. Indonesia dan Australia, sebagai mitra strategis, terus memperdalam hubungan dalam berbagai bidang, seperti perdagangan, pembangunan, pendidikan, keamanan wilayah, dan tentu saja, dalam pengembangan energi yang berkelanjutan.

Albanese menyatakan harapannya agar kerja sama ini dapat semakin mempererat hubungan antara kedua negara dengan menjajaki lebih banyak potensial kerja sama pada bidang iklim, infrastruktur, dan energi. Kedutaan Besar Australia di Jakarta menambahkan bahwa kedua negara berkeinginan untuk membuka potensi Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Australia serta meneruskan dana infrastruktur dan iklim sekitar A$200 juta (Rp 2 triliun) dengan Indonesia.

Kerja sama ini diyakini tidak hanya akan memperkuat jaringan energi terbarukan Indonesia dengan dukungan teknologi dan pengetahuan dari Australia. Namun, juga akan menjadi model dalam regional untuk kemitraan yang sukses dalam mencapai tujuan transisi energi menuju masa depan yang lebih hijau.

Melalui kolaborasi ini, baik Indonesia maupun Australia menunjukkan komitmen nyata mereka untuk memastikan keberlanjutan energi sekaligus berkontribusi terhadap upaya global dalam memerangi perubahan iklim dan mengurangi emisi karbon.