Krisis Listrik Berkepanjangan di Sulawesi Utara, Pengguna Tanya Kapan Normalisasi Terjadi

Krisis Listrik Berkepanjangan di Sulawesi Utara, Pengguna Tanya Kapan Normalisasi Terjadi

MANADO - Sulawesi Utara dan Gorontalo saat ini menghadapi krisis listrik yang berkepanjangan. Pemadaman listrik yang sudah berlangsung selama lebih dari 20 jam sejak hari Rabu, 11 Desember 2024 pukul 14.00 WITA hingga Kamis, 12 Desember 2024 pukul 10.00 WITA, menyebabkan berbagai aktivitas masyarakat terganggu. Dari Manado hingga Boltim, situasi serupa dilaporkan, yaitu ketidaknyamanan yang dirasakan warga akibat terputusnya pasokan listrik.

Dampak dari pemadaman ini dirasakan sangat nyata di berbagai SPBU, yang menyebabkan antrean panjang dan kemacetan yang tak terhindarkan. Di Minahasa Utara (Minut), Kota Manado, dan Tomohon, kendaraan mengular di SPBU Kalawat, SPBU Politeknik, SPBU Kairagi, dan SPBU Paal 2 karena pengendara berebut mendapatkan bahan bakar minyak (BBM), suatu pemandangan yang mempertegas krisis energi di wilayah ini.

Di kota Boltim, seorang warga bernama Nisa, mengeluhkan kesulitan mendapatkan daya listrik hingga harus memanfaatkan minimarket untuk mengisi daya perangkatnya. “Jaringan internet di sini tidak ada, namun kalau untuk telepon biasa masih bisa,” katanya melalui sambungan telepon. Talha Suryono, warga Kolongan Minut, juga bertanya dengan heran, “Dari kemarin lampu padam sampai sekarang belum menyala. Ini kapan sih PLN menyalakan lampunya?”

Situasi serupa dilaporkan dari Kota Tomohon. Kusoy, seorang warga setempat, menuturkan, “Di Tomohon juga masih mati lampunya. Semalam juga cuma bisa cas HP di Indomaret.” Penuturan warga tentang kesulitan sehari-hari yang harus mereka hadapi akibat padamnya listrik menggambarkan betapa pentingnya layanan kelistrikan dalam kehidupan modern.

PLN UID Suluttenggo dalam pernyataan resmi menjelaskan bahwa sistem kelistrikan di wilayah Manado dan sekitarnya mengalami pemadaman meluas karena adanya gangguan pada sistem transmisi 150 kV. "Sistem Kelistrikan Manado padam meluas. Indikasi gangguan di sistem transmisi 150 kV," demikian disampaikan dalam pernyataan tersebut. Pihak PLN juga menegaskan bahwa mereka tengah melakukan langkah identifikasi pusat gangguan dan percepatan pemulihan layanan listrik di wilayah yang terdampak. "Saat ini dalam proses pemulihan, mohon maaf atas ketidaknyamannya," tambah mereka.

Banyak kantor di Manado yang menggunakan genset untuk mendukung operasional mereka, tetapi ini tentu tidak dapat menjadi solusi jangka panjang. "Genset hanya membantu secara sementara, harapannya listrik segera pulih agar kerja tidak terganggu terus-menerus," kata seorang pegawai kantor yang enggan disebutkan namanya.

Warga yang memiliki sumber daya lebih memilih mengungsi ke hotel untuk mendapatkan fasilitas listrik dan terus melakukan aktivitas sehari-hari. Namun, ini tidak bisa menjawab permasalahan sebagian besar warga yang harus mengandalkan rumah sebagai pusat aktivitas mereka. Ketergantungan pada listrik tak hanya menyangkut urusan ekonomi tetapi juga sektor pendidikan, layanan kesehatan, hingga komunikasi yang terhambat karena pemadaman ini.

Dengan situasi ini, para pengguna secara aktif bertanya kepada pihak PLN mengenai kapan pemadaman akan diakhiri dan listrik dapat kembali menyala normal. Sementara itu, di jejaring media sosial, isu pemadaman listrik ini menjadi topik panas dan menambah tekanan kepada pihak terkait untuk segera menyelesaikan gangguan.

Bagi sebagian besar masyarakat yang terkena dampak, pemadaman listrik memaksa mereka beradaptasi dan mencari alternatif untuk tetap berkegiatan meskipun dalam keterbatasan. Harapannya, PLN dapat bergerak cepat dalam mengidentifikasi dan memperbaiki gangguan agar layanan kelistrikan di Sulawesi Utara dan sekitarnya dapat segera kembali normal, mengakhiri ketidaknyamanan yang telah berlangsung.